Claim Missing Document
Check
Articles

INOVASI MP-ASI: PENDAMPINGAN PEMBUATAN SUSU BIJI DURIAN DI DESA KARANG ANYAR Femmy Andrifianie; Suryani Agustina Daulay; Terza Aflika Happy; Syazili Mustofa; Linda Septiani; Sutarto, Sutarto; Andi Nafisah Tendri Adjeng
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang masih menjadi tantangan utama di berbagai daerah, termasuk di Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan. Upaya pencegahan stunting memerlukan intervensi edukatif yang efektif serta inovasi pemanfaatan pangan lokal sebagai alternatif sumber nutrisi. Biji durian (Durio zibethinus Murr), yang selama ini kurang dimanfaatkan, memiliki potensi sebagai bahan dasar susu MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) karena kandungan gizinya yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting dan pemanfaatan biji durian sebagai MP-ASI melalui pendekatan edukatif. Metode yang digunakan adalah pretest dan posttest pada 30 peserta dengan sepuluh pertanyaan yang sama sebelum dan sesudah edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh indikator pemahaman setelah edukasi, dengan rata-rata jumlah peserta yang menjawab benar meningkat dari 10–16 orang menjadi 25–30 orang (p < 0,0001). Edukasi juga efektif dalam memperkenalkan konsep baru terkait nilai gizi dan cara pengolahan biji durian. Kesimpulannya, edukasi berbasis pangan lokal dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara signifikan dan berpotensi mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat desa. Temuan ini menunjukkan pentingnya integrasi edukasi gizi dan inovasi pangan lokal dalam strategi intervensi kesehatan masyarakat
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK: INDIKASINYA, EFEK FISOLOGIS, BIOKIMIA DAN FARMAKOLOGISNYA : Syazili Mustofa, Ratu Kirana Siva Khoiri Mustofa, Syazili; Khoiri, Ratu Kirana Siva
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol. 9 No. 1 (2025): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila.v9i1.pp102-111

Abstract

Terapi oksigen hiperbarik merupakan metode terapeutik di mana pasien menghirup oksigen murni (100%) dalam ruang bertekanan tinggi (≥1 ATA) guna meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam plasma. Terapi ini secara signifikan mempercepat pelepasan karbon monoksida dari hemoglobin dan digunakan secara klinis untuk menangani keracunan CO, penyakit dekompresi, luka iskemik, infeksi berat, serta luka kronis seperti ulkus diabetik. Efek fisiologis utama terapi oksigen hiperbarik meliputi peningkatan oksigenasi jaringan, pengurangan edema, dan stimulasi proses penyembuhan. Di tingkat biokimiawi, terapi oksigen hiperbarik memodulasi stres oksidatif dan respons inflamasi melalui peningkatan enzim antioksidan (SOD1, GPX2) dan sitokin pro-regeneratif (IL-1β, VEGF), sekaligus menekan TNF-α. Efektivitasnya juga terbukti dalam perbaikan klinis pasien COVID-19 dengan pneumonia hipoksemik melalui peningkatan saturasi oksigen dan penurunan penanda inflamasi serta koagulasi. Dengan spektrum indikasi luas dan dampak molekuler yang mendalam, Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi tambahan yang menjanjikan dalam berbagai kondisi klinis, meskipun beberapa kontraindikasi absolut dan relatif tetap perlu diperhatikan.
SILICOSIS, A WORK-RELATED DISEASE IN CONSTRUCTION WORKERS AND MINERS EXPOSED TO SILICA DUST Mustofa, Syazili
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol. 9 No. 1 (2025): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Silicosis is a fibrotic lung disease caused by the inhalation, retention, and reaction to crystalline silica. The primary factors contributing to the pathogenesis of silicosis are dust particles and the body's response, particularly the respiratory tract's reaction to these dust particles. Silica is a naturally occurring substance found in some types of rocks, sand, and clay. Silicosis primarily affects workers exposed to silica dust in occupations such as construction and mining. The mediators that play the most significant role in the pathogenesis of silicosis are Tumor Necrosis Factor (TNF)-α, Interleukin (IL)-6, IL-8, the activity of platelet-derived growth factor (PDGF), and transforming growth factor (TGF)-β. The major criteria for diagnosing silicosis include a significant history of silica dust exposure, characteristic radiological abnormalities (such as pulmonary nodules on chest X-rays or CT scans), and sometimes clinical symptoms, including a progressive cough and shortness of breath. The management of silicosis is symptomatic, meaning it is only aimed at reducing symptoms. It is very important to eliminate the source of exposure to prevent the disease from worsening. Keywords: silicosis, pathogenesis, diagnosis, treatment
Hubungan Kadar Bromotyrosine Urin Dengan Terapi Montelukast, Beclometasone/Formoterol, Dan Kombinasi Selama 3 Bulan Pada Pasien Asma Di Klinik Harum Melati Pringsewu Pinaka Baladika, Dimas Trend; Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza; Mustofa, Syazili; Yunus, Faisal; Ekawati, Diyan; Wibowo, Adityo
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20239

Abstract

Bromotyrosine urin memiliki banyak keuntungan sebagai biomarker potensial penyakit asma mengingat stabilitasnya dan pengumpulan sampel urin yang bersifat non-invasif. Dalam manajemen tatalaksana asma leukotriene receptor antagonist (LTRA) merupakan obat alternatif lini pertama setelah kortikosteroid inhalasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar bromotyrosine urin dengan terapi montelukast selama 3 bulan. Penelitian ini melibatkan 82 pasien berusia antara 6-65 tahun dari Klinik Harum Melati, Pringsewu dari bulan Mei – Desember 2023. Dilakukan uji spirometri, urin, differential count sebelum dan setelah terapi 3 bulan, diklasifikasikan derajat obstruksi ringan (n= 66) dan sedang-berat (n=6) serta pasien non-asma untuk kontrol (n= 10). Hanya 28 pasien yang datang untuk evaluasi setelah 3 bulan terapi. Pasien dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok terapi montelukast (n=14), beclometason/formoterol (n=5), dan kombinasi montelukast dan beclometason/formoterol (n=9). Kadar bromotyrosine urin penderita asma secara bermakna lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (154.11 ng/ml vs 11,87 ng/ml, p= 0,000). Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar bromotyrosine urin setelah terapi montelukast (104.24 ng/ml vs 40.79 ng/ml, p=0,433) dan setelah terapi beclometason/formoterol (136,25 ng/ml vs 33,20 ng/ml, p= 0,345. Terjadi penurunan kadar bromotyrosine urin yang bermakna pada kelompok setelah terapi kombinasi montelukast dan beclometasone/formoterol (39.63 ng/ml vs 11.13 ng/ml) (95% CI 3.90-42.43, p= 0.028). Hasil penelitian menunjukkan pasien asma memiliki kadar bromotyrosine urin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-asma. Kadar bromotyrosine urin menurun secara bermakna setelah terapi kombinasi (montelukast dan beclometason/formoterol) selama 3 bulan.
SERUM METALLOPRETEINASE 3 (MMP-3) LEVELS IN LUNG CANCER AND CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) PATIENTS Soemarwoto, Retno Ariza; Mustofa, Syazili; Suwarno, Sukarti San; Yunus, Faisal; Listiandoko, Raden Dicky Wirawan; Sinaga, Fransisca TY; Febrihartati, Isura
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3077

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) and Lung Cancer are among the diseases with high mortality rates and a similar genetic disposition. COPD is known to be a significant risk factor for lung cancer. Matrix metalloproteinase-3 (MMP-3) is a protein that plays a role in the growth stage of cancer that has the potential to develop COPD into lung cancer. This descriptive observational study aimed to compare plasma MMP-3 levels among four groups: healthy individuals, lung cancer patients, COPD patients, and patients with both lung cancer and COPD. The findings revealed that plasma MMP-3 levels were lowest in the healthy group and higher in the other groups. The increase in plasma MMP-3 levels among pathological subjects suggests a potential association between serum MMP-3 levels and the development of lung cancer in COPD patients. However, further research is needed to clarify this relationship.
Co-Authors Achmad Gozali Ade Yonata Adityo Wibowo, Adityo Adli, Farhan Kamali Agus Dwi Susanto Agus Wantoro Agustia Pratiwi agustyas tjiptaningrum Ahmad A Anindito Aisyah A Putri Ananta, Yoga andestya nanda pratama Andika Ridwan Nugraha Harahap Anggi Adelia Anggraeni Janar Wulan Annisa Adietya Pratama Antoni Antoni Asep Sukohar Aviv Fitria Yulia Ayu, Putu Ristyaning Benny Syahputra Gumay Betta Kurniawan Betta Kurniawan, Betta Budhi Antariksa Caesaria Sinta Zuya Caesarridha, Dhaifany Karissa Chicy WIdya Morfi Christi Natalia Sirait David Tongon Silaen Dheti Efrilia - Dimas Trend PB Dorisman, Hari Dwi Indria Anggraini Dwi Sarwindah Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Ekawati, Diyan Eksa, Dwi Robbiardy Elman Dani Firdaus Ersa, Rakhmigasti Citra Evi Kurniawaty Evy Kurniawaty Faisal Yunus Fauziah Hanif Fayza Syachrani Febrihartati, Isura Feby Aulia Hasanah Femmy Andrifianie Firantika Dias Puteri Fitria Saftarina Fitriyah Fitriyah Fransisca Sinaga Gerliandi, Egi Oktarian Gigih Setiawan Gilang Kukuh Megantoro Ginting, Bisart Giska Tri Putri Gusti Agung Putu Yogy Veda Ananta Hakim Alhaady Juhana Helmi Ismunandar Hendri Busman Hendri Busman Hetti Rusmini I Made Afryan SL I Made Galih Fradiva Giantara Ifan Aulia Candra Ilma Puteri Hutami Isnamurti Ciptaningrum Isura Febrihartati Jamsari Jamsari Jati, Pandu Kumaya Jhons Fatriyadi Suwandi Kevin Jeremia Purba Khoiri, Ratu Kirana Siva Kholis Abdurachim Audah Kurniawaty, Evi Linda Septiani Listiandoko, Raden Dicky Wirawan Lucky Togihon M. Rakha Gerizha Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mentariasih Maulida Mia Esta Poetri Afdal Faisal Mirza Purwitasari Muhammad Maulana Muhammad Ricky Ramadhian Muhartono NA, Ahmad Mufid Nadhifa, Farin Nadya Febriani Namdes, Fitri Cyntya Naufal Rivo Aditya Ni Sayu Putu Desya Laksmi Putri Nicholas Alfa Nickyta Yolandita Rosti Novita Carolia Novita Carolia Novita Carolia Nuriah Nuriah Nursidiq, Iqbal Muhammad Rafi Pinaka Baladika, Dimas Trend Poty, Pitha Maykania Puan Raissa Lenka Putra, Andika Chandra Putri Adilla Rahmasari, Fania Asfi Ramadhan, Muhammad Alif Ramadhana Komala Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna Dewi PS Retno A S Soemarwoto Retno Ariza S Soemarwoto Retno Ariza S. Soemarwoto Retno Ariza Soeprihatini Soemarwoto Rheza Paleva Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Rizki Putra Sanjaya Rizki Putra Sanjaya Rr Astri Nur Azizah Utama S Rahmanisa Sani, Nanda Apri Sarasmita Nirmala Dewi Septiani, Linda Shina Megaputri Shinta Nareswari, Shinta Silvia Andriani Sinaga, Fransisca TY Soemarwoto, Retno Ariza Soemarwoto, Retno Ariza Soeprihatini Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Soraya Rahmanisa Sri Janahtul Hayati Sri Janahtul Hayati Suharyani Suharyani Sukarti Sukarti Suryani Agustina Daulay Susianti Susianti Sutarto Sutarto Sutyarso Suwarno, Sukarti San Syaka, Muthiiah Khodista Syiefa Renanda Surya takhfa nur asyifa Tarigan, Clara Yulianti Terza Aflika Happy Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tito Tri Saputra Tiwuk Susantiningsih Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Veny Anisya W Bahagia Wawan Abdullah Setiawan Wayan Ferly Aryana Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Wisnugroho, Cahyo Yana Ayu, Dwi Yandri Yanwirasti Yuningrum, Hesti Zulia Yasminanindita Fahmi Zulkifli