Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh integrasi etnomatematika berbasis motif tenun Sasambo dengan dukungan teknologi Deep Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir komputasional siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi transformasi geometri. Metode yang digunakan adalah mixed methods dengan desain sequential explanatory. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan simple random sampling, yaitu memilih siswa dari populasi yang tersedia secara acak, sehingga setiap individu memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Selanjutnya, enam puluh siswa yang telah terpilih tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan random assignment, yakni 30 siswa ditempatkan sebagai kelompok eksperimen dan 30 siswa sebagai kelompok kontrol. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t, ANOVA, dan regresi linear, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan signifikan pada empat indikator berpikir komputasional, yaitu decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithmic thinking (p < 0,05) dengan efek ukuran sedang hingga besar, sementara indikator combination belum menunjukkan perbedaan signifikan. Analisis regresi juga mengungkap bahwa intensitas penerapan Deep Learning dan integrasi etnomatematika memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan skor post-test siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis konteks budaya lokal yang diperkaya dengan strategi Deep Learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konseptual, keterampilan analitis, dan kemampuan berpikir algoritmik siswa, sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap budaya lokal. Temuan ini merekomendasikan pengembangan modul ajar berbasis etnomatematika yang terintegrasi dengan teknologi AI guna mendukung pembelajaran matematika yang kontekstual, interaktif, dan selaras dengan tuntutan keterampilan abad ke-21.