ABSTRACT This study aims to describe the role of Islamic learning in fostering the morals of students of the Islamic Education Study Program (PAI) in the midst of the increasingly strong culture of individualism in the modern era. The culture of individualism often weakens the value of togetherness, empathy, and social responsibility, thus affecting the character of students in the university environment. Therefore, learning Islamic Religion needs to be interpreted not only as a means of delivering religious material, but also as a strategic instrument in the process of building morals as a whole. This research uses a qualitative approach with a field study method. Data collection techniques include observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that Islamic learning in PAI Study Program has been arranged integratively, by accommodating moral values in the components of learning objectives, teaching materials, methods, and evaluation. Lecturers act as exemplary models, both through attitudes and interactions in the learning process. However, the results also show that the influence of the culture of individualism is still a significant challenge. Some students tend to show selfishness, lack of empathy, and low social participation. Therefore, a more contextual and participatory learning strategy is needed, as well as an approach that touches the emotional and spiritual dimensions of students. This research contributes to developing an Islamic religious learning model that is adaptive to students' social dynamics, as well as being a foundation for strengthening moral values ??in Islamic higher education environments. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pembelajaran Agama Islam dalam membina akhlak mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di tengah arus budaya individualisme yang semakin menguat di era modern. Budaya individualisme kerap melemahkan nilai kebersamaan, empati, dan tanggung jawab sosial, sehingga memengaruhi karakter mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Oleh karena itu, pembelajaran Agama Islam perlu dimaknai tidak sekadar sebagai sarana penyampaian materi keagamaan, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam proses pembinaan akhlak secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Agama Islam di Prodi PAI telah disusun secara integratif, dengan mengakomodasi nilai-nilai moral dalam komponen tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, dan evaluasi. Dosen berperan sebagai model keteladanan, baik melalui sikap maupun interaksi dalam proses pembelajaran. Namun, hasil juga menunjukkan bahwa pengaruh budaya individualisme masih menjadi tantangan signifikan. Beberapa mahasiswa cenderung menunjukkan sikap egois, kurang empati, dan rendahnya partisipasi sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan partisipatif, serta pendekatan yang menyentuh dimensi emosional dan spiritual mahasiswa. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengembangkan model pembelajaran Agama Islam yang adaptif terhadap dinamika sosial mahasiswa, serta menjadi landasan dalam memperkuat nilai-nilai moral di lingkungan pendidikan tinggi Islam.