Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui bagaimana pengaruh diklat penguatan kepala sekolah dan pemberian insentif secara bersama-sama terhadap motivasi kerja kepala SMP Negeri di Kabupaten Kayong Utara (KKU). Bentuk penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMP yang telah mengikuti diklat penguatan kepala sekolah dengan sampel penelitian adalah 9 orang kepala SMP Negeri di Kab. Kayong Utara. Kriteria sampel adalah 1) kepala sekolah tercatat sebagai peserta diklat penguatan kepala sekolah pada 2017 dan 2018; 2) berstatus ASN; 3) berpendidikan terakhir minimal S1; 4) laki-laki berjumlah 8 orang dan perempuan berjumlah 1 orang; dan 5) berusia 25 s.d. 60 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Instrumen yang disusun terdiri dari tiga variabel yaitu Diklat Penguatan Kompetensi, Insentif, dan Motivasi Kerja. Data yang terkumpul ditabulasi dan diukur menggunakan skala likert. Data dianalisis menggunakan program SPSS 28, selanjutnya diuji validitas, reliabilitas, normalitas, linieritas, dan uji hipotesis. Berdasarkan analisis data, temuan utama penelitian ini adalah: (1) program diklat penguatan kepala sekolah berpengaruh sebesar 78,60% terhadap motivasi kerja kepala SMP Negeri di Kab. Kayong Utara, (2) pemberian insentif berpengaruh sebesar 15,90% terhadap motivasi kerja kepala SMP Negeri di Kab. Kayong Utara, dan (3) program diklat penguatan kepala sekolah dan pemberian insentif secara bersama-sama sebesar 66,90% terhadap motivasi kerja kepala SMP Negeri di Kab. Kayong Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah program diklat penguatan kepala sekolah dan pemberian insentif memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja kepala SMP Negeri di Kab. Kayong Utara. Implikasi dari penelitian ini adalah pemerintah kab. Kayong Utara dinilai sangat perlu mempertahankan dan meningkatkan program diklat penguatan kompetensi bagi kepala sekolah, serta perlunya penataan sistem pemberian insentif bagi para kepala sekolah berdasarkan prestasi dan kinerjanya.