Penelitian ini membahas tentang persoalan yang dialami oleh generasi muda Indonesia dan tantangannya dalam melestarikan kebudayaan di Era Society 5.0. Dalam perkembangannya Era Society 5.0 ini diartikan sebagai era dimana semua teknologi menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini internet digunakan tidak hanya untuk berbagi informasi tetapi juga untuk menjalani kehidupan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Sumber data diperoleh dari studi kepustakaan dan hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda merupakan kelompok yang paling siap untuk menghadapi perubahan ke Era Society 5.0. Salah satu perubahan yang terjadi adalah pada aspek kebudayaan. Dengan masifnya perkembangan teknologi memunculkan banyak problematika bagi kebudayaan seperti pengaruh globalisasi dan krisis identitas lokal. Namun hadirnya era ini memiliki sisi positif yang bisa dimanfaatkan khususnya bagi generasi muda. Usaha untuk melakukan digitalisasi warisan budaya, pemanfaatan platform media sosial, kolaborasi antar budaya, hingga menyelenggarakan festival kebudayaan menjadi beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menjaga kebudayaan mereka tetap eksis di tengah masifnya perubahan di Era Society 5.0