p-Index From 2020 - 2025
10.842
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Komunikasi Pembangunan Jurnal Penyuluhan Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Lanskap Indonesia MEDIA KONSERVASI Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Buletin Ekonomi Perikanan Indonesian Journal of Geography Jurnal Penelitian Saintek AGRISAINS Jurnal Matematika Bumi Lestari JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology METANA Prosiding Seminar Nasional MIPA Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Jurnal Perikanan dan Kelautan Berkala Perikanan Terubuk Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Prosiding Seminar Biologi Aquacoastmarine Buletin Limbah Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Jurnal Pengajaran MIPA Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Agro Teknologi Tropika Jurnal Simetris Ulul Albab: Jurnal Studi Islam Alchemy : Journal of Chemistry Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Jurnal Kesehatan Masyarakat JURNAL DERIVAT: JURNAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA IJOG : Indonesian Journal on Geoscience Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Agrointek Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology Jurnal Inspirasi Pendidikan Jurnal Ilmu Ushuluddin KURVA S JURNAL MAHASISWA JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Indonesian Journal of Geospatial EL-HIKMAH Jurnal Tepak Manajemen Bisnis Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) REKAYASA Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal International conference on Information Technology and Business (ICITB) Mimbar Sekolah Dasar Jurnal Media Hukum JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Eksplorium : Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir STRATEGIC Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Jurnal Kelautan Tropis Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Holistik: Journal For Islamic Social Sciences Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Journal of Islamic Pharmacy Profetika English Education Journal Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (Journal of Geology and Mineral Resources) Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Jurnal Perempuan Sistem : Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Omni-Akuatika Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam International Research Journal of Business Studies (E-Journal) Naditira Widya Jurnal Gizi Klinik Indonesia JPI Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) Albacore : Jurnal Penelitian Perikanan Laut BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana International Journal of Computing Science and Applied Mathematics Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi JPPI | Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap JURNAL PAUD AGAPEDIA Journal of Epidemiology and Public Health Belajar Bahasa : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Creative Research Journal WIDYA LAKSANA Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Jurnal Studia Insania Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman JURNAL VISIONIDA Jurnal Segara Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora JUTEKIN (Jurnal Manajemen Informatika) MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Buletin Ilmiah Marina : Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Ilmiah Ecobuss International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) Psychology, Evaluation, and Technology in Educational Research Journal of Innovation in Business and Economics JOURNAL INFORMATICS, SCIENCE & TECHNOLOGY ECO-BUILD; Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series EKSISBANK (Ekonomi Syariah dan Bisnis Perbankan) Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences Klasikal: Journal of Education, Language Teaching and Science Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan Jurnal Baabu Al-ilmi : Ekonomi dan Perbankan Syariah Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Oeconomicus Journal of Economics Widyariset IJAF SUHUF: Jurnal Pengkajian Al-Qur'an dan Budaya Indonesian Journal on Geoscience ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesian Journal on Geoscience Jurnal ABDIMAS (Pengabdian kepada Masyarakat) UBJ These proceedings represent the work of researchers participating in The International Conference on Elementary Education (ICEE) which is being hosted by the Elementary Education Study Programme School of Postgraduate Studies, Universitas Pendidikan Proceeding Biology Education Conference Jurnal Nauli Indonesian Journal of International Law Jurnal Abmas Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan COJ (Coastal and Ocean Journal) Matriks Teknik Sipil International Journal of Multidisciplinary Research and Literature (IJOMRAL) Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak Makara Human Behavior Studies in Asia INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Return : Study of Management, Economic and Bussines AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic & Fisheries Sciences Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Warta Penelitian Perhubungan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

TENDENSI PROSES KONVERGENSI DAN PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PULAU UTAMA DI INDONESIA, 1985-2010 Tajerin Tajerin; Akhmad Fauzi; Bambang Juanda; Luky Adrianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 8, No 2 (2013): DESEMBER (2013)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.911 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v8i2.5671

Abstract

Ketimpangan ekonomi antar wilayah pulau utama di Indonesia merupakan sesuatu yang secara alamiah akan terjadi. Hal ini karena, sebagai negara  epulauan, Indonesia memiliki enam wilayah pulau utama dengan karakteristik yang berbeda, yang tentunya akan menyebabkan pola pembangunan dan tingkat kemampuan tumbuh yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis tendensi proses konvergensi ekonomi antar wilayah pulau utama, dan; (2) Menduga faktor penentu pertumbuhan ekonomi wilayah pulau utama dan konrtibusinya terhadap tendensi konvergensi. Penelitian dilakukan menggunakan unit analisis wilayah pulau utama dan data sekunder periode 1985-2010 yang dianalisis dengan pendekatan ekonometrika model data panel. Hasil penelitian mununjukkan bahwa tendensi proses konvergensi ekonomi wilayah pulau utama di Indonesia selama periode analisis telah terjadi namun berlangsung lambat dengan kecepatan konvergensi ekonomi sebesar 3,22-8,50% per tahun (secara kondisional). Berdasarkan model fixed-effect, peubah modal fisik dan modal manusia berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan PDRB per kapita kondisi mapan. Sementara peubah resultan dari pertumbuhan penduduk dan penyusutan modal berpengaruh negatif terhadap tingkat pertumbuhan PDRB per kapita kondisi mapan. Dengan mengontrol peubah-peubah penentu pertumbuhan ekonomi, mampu mendorong kecepatan tendensi proses konvergensi meningkat sebesar 1,56-4,75% per tahun dengan half-life time 10,34-31,76 tahun. Hal ini berarti bahwa untuk mempercepat konvergensi ekonomi antar wilayah utama Indonesia dibutuhkan peningkatan modal fisik dan modal manusia yang terdistribusi secara lebih merata, dan diikuti pengendalian pertumbuhan penduduk dan penyusutan modal. Mengingat bahwa wilayah pulau utama di Indonesia memiliki sumberdaya kelautan yang besar, maka kebijakan untuk mempercepat konvergensi tersebut perlu diimplementasikan dengan mempertimbangkan peran kelautan yang disinergikan dengan upaya meningkatkan interrelasi (konektivitas) sektoral dan spasial antar wilayah di Indonesia. Title: Tendency of Convergence Process and Determinant of Economic Growth of Main Island Regions in Indonesia, 1985-2010The economic disparity among the main island regions in Indonesia is a natural occurrence. Due to the fact that, as an archipelago, Indonesia is consisted of six main island regions, each with its own indigenous characteristic, thus generating different development patterns and different developing abilities. Therefore, a research has been done to: (1) Analyze the tendency of economic convergenceprocess among the main island regions; and (2) Estimate the determinant factors of economic growth within the main island regions, as well as their contributions toward the convergence tendency. The research was conducted with the main island regions as the analysis unit, and secondary data covering a 25 years period, spanning from 1985 to 2010. The data acquired were analyzed using a data panel  econometric model. The analysis resulted in a finding that there has been a convergence tendency among the main island regions in Indonesia during the period analyzed. The economic convergence rate found was considered low with an estimated rateper annum of 3,22%-8,5% (Conditionally). Based  on the fixed effect model, both physical and human capitals were the variables which positively affecting the growth of the steady state per capita Regional Gross Domestic Product. While population growth and capital depreciation were the variables which negatively affecting the growth of the steady state per capita Regional Gross Domestic Product. The simulation done using the model developed showed that by controling the previously mentioned economic growth determinant factors, it was possible to induce faster convergence process tendency per annum rate to 1,56%-4,75%, with reduced half-life time to 10,24-31,76 years. Therefore, a faster regional economic convergence would require more physical and human capital to be distributed evenly among the main island regions, while constraining population growth and capital depreciation. Considering that each main island region owns a relatively abundant marine resource, therefore the convergence rate inducing policy should be implemented by pushing the role of marine sectors, while strengthening the sectoral and spatial connectivity among regions in Indonesia.
MAXIMUM ECONOMIC YIELD SUMBERDAYA PERIKANAN KERAPU DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Yesi Dewita Sari; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): JUNI (2008)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.709 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v3i1.5843

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah hasil tangkapan ikan kerapu yang optimal dilihat dari segi ekonomi dengan tetap didasarkan pada keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya. Penelitian dilakukan di wilayah Kepulauan Seribu menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan nelayan yang melakukan penangkapan ikan kerapu dengan menggunakan alat tangkap pancing dan bubu. Data sekunder diperoleh dari kantor kecamatan, bupati dan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta. Data sekunder dianalisis selama 14 tahun mulai tahun 1990 sampai tahun 2004. Analisis bioekonomi dengan model surplus produksi perikanan yang dikemukakan oleh Clark, Yoshimoto dan Pooley digunakan dalam penelitian ini. Optimal pemanfaatan secara ekonomi pada pengelolaan sumberdaya perikanan kerapu di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta adalah pada tingkat upaya penangkapan 82 unit setara dengan bubu, jumlah hasil tangkapan 29,94 ton per tahun dan manfaat ekonomi 747 juta rupiah per tahun. Tingkat pemanfaatan yang dilakukan oleh nelayan baik dilihat dari jumlah alat tangkap yang digunakan maupun hasil yang didaratkan telah menunjukkan kondisi tangkap lebih sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk membatasi tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kerapu tersebut. Tittle: Maximum Economic Yield of Grouper Resource in the Kepulauan Seribu, DKI JakartaThis research aimed to calculate groupers optimum exploitation in economic term based on resource sustainability. The research conducted at the Kepulauan Seribu using primary and secondary data. Primary data were collected from hookline and trap fishers using interview technique, while secondary data were collected from sub district, district and marine, fisheries and animal husbandry services of DKI Jakarta Province. Data series of 1990 to 2004 were also analyzed. Bioeconomic analysis with surplus production model developed by Clark, Yoshimoto and Pooley was used in this study. Optimum economic exploitation of groupers fishery management were 82 unit fishing effort, 29,94 ton per year productions and Rp 747.000.000 economic rent per year. Exploitation rate carried out by fishers at Kepulauan Seribu had indicated over exploitation so that government policy to limit the fishing effort should be imposed.
STUDI KEBERLANJUTAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERIKANAN MARJINAL DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH, PROVINSI SUMATERA UTARA Rizki Aprilian Wijaya; Luky Adrianto; Gatot Yulianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): DESEMBER (2009)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.668 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v4i2.5825

Abstract

Program Pengembangan Masyarakat Perikanan Marjinal (MFCDP) merupakan program yang difasilitasi oleh Bappenas pada tahun 2004 melalui dana hibah Bank Dunia, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan kecil dalam mengelola sumberdaya perikanan yang lebih baik melalui upaya pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu dan berkelanjutan. Program ini bersifat dana bantuan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan teknologi penangkapan serta budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan implementasi program, pengaruh program terhadap kondisi usaha perikanan dan tingkat keberlanjutan program. Metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan kualitatif Hasil penelitian menunjukkan tahap awal pelaksanaan program berjalan dengan baik seperti sosialisasi program dan pemberian dana bantuan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa masalah, diantaranya adalah beberapa bantuan tidak dapat digulirkan kembali, konflik alat tangkap antara nelayan marjinal dengan pukat trawl, lemahnya koordinasi antara unit pengelola kegiatan. Pengaruh program terhadap kondisi hasil tangkapan nelayan dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan yang disebabkan karena kondisi perairan yang telah tercemar. Tingkat keberlanjutan program terhadap usaha perikanan tangkap tergolong tinggi sedangkan untuk usaha budidaya tergolong sedang. Tittle: Sustainability Study of Marginal Fishing Community Development Program in District Centre Tapanuli, North Sumatera ProvinceMarginal Fishing Community Development Program (MFCDP) is a program facilitated by Bappenas in 2004 through the World Bank grants aiming to improve the welfare of coastal community and small fisher in order to manage better fisheries resources through integrated and sustainable management fisheries area. The program grants are used for infrastructure and technology development of fishing and aquaculture. This study aims to find out the process and implementation program, its implication to the conditions of fisheries business and the level of sustainability. Case study method was used in this research. Primary and secondary data were used in this research. Analysis was carried out by using qualitative and descriptive methods.Results showed that there are several obstacles in the first stage of program implementation, including socialization of the program and find aid program. However, in the laterimplementation of the program, several problems occured, such as in returned revolving fund aid program, conflict between trawler is fishing and marginal fisher, and weak coordination the management unit. Unfortunately, during the last five years, the impact of the program to caught by fishers was negative due to resource degradation. In tune of program sustainability on fishing and aquaculture development, the farmer showed a relatively high while the later showed a mediocre.
SURPLUS PRODUSEN PERIKANAN DEMERSAL DI PROVINSI JAWA BARAT DENGAN BERBAGAI NILAI DISCOUNT RATE Donny Orlando Wijayanto; Akhmad Fauzi; Luky Adrianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 16, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v16i2.9593

Abstract

Terdapat pandangan secara global mengenai status sebagai nelayan yang diidentikkan dengan kemiskinan, suatu pandangan yang sejalan dengan beberapa hasil penelitian di Indonesia. Produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Jawa Barat relatif besar secara nasional. Produksi perikanan demersal berkontribusi sebesar 34,52% dari total produksi pada tahun 2017. Hasil produksi ini diperoleh dari aktivitas nelayan Provinsi Jawa Barat yang berada di WPP-712 dan di WPP-573. Tujuan pengelolaan perikanan, baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi pemerintahan adalah untuk menyejahterakan pelaku usahanya. Indikator yang saat ini digunakan untuk mengukur kesejahteraan nelayan adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN). Nilai tersebut untuk Provinsi Jawa Barat adalah 105,06 pada tahun 2014, dan 113,02 pada tahun 2017. Besaran tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan nelayan di Provinsi Jawa Barat adalah sejahtera. Di sisi lain, konsep NTN tidak menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan adalah biaya korbanan (opportunity cost), dan tidak mengakomodir konsep time value of money. Melihat kondisi ini maka pertanyaan yang ditimbulkan adalah apakah nelayan di Provinsi Jawa Barat masih sejahtera apabila dilihat melalui indikator lain selain NTN. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesejahteraan nelayan perikanan demersal di Provinsi Jawa Barat menggunakan Surplus Produsen sebagai alat ukurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata – rata, Surplus Produsen terbesar yang dialami nelayan yang berada di Laut Jawa adalah sebesar Rp3.897.109.483.225,20 pada discount rate 10%, dan nelayan di Samudra Hindia sebesar Rp104.452.115.805,11 pada discount rate 20%. Besaran discount rate tidak seiring dengan peningkatan Surplus Produsen. Perbandingan besaran Surplus Produsen dengan Angka Kemiskinan menunjukkan bahwa nelayan di Laut Jawa tidak dapat dikategorikan sebagai miskin, namun mereka yang berada di Samudra Hindia masih berada tepat di atas garis kemiskinan. Hal ini suatu hasil yang sedikit berbeda dibandingkan dengan angka NTN. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan variabel Surplus Produsen sebagai komplemen bagi Nilai Tukar Nelayan sebagai ukuran kesejahteraan nelayan.Title:  Producer Surplus Of Demersal Fisheries in West Java Province With Various Discount Rate ValuesThere is a global view of status as a fishers who is identified with poverty, a view that is in line with several research results in Indonesia. Marine capture fisheries production in West Java Province is nationally relatively large. Demersal fisheries production contributed 34.52% of total production in 2017. This production result was obtained from the activities of fishers in West Java Province of WPP-712 and in WPP-573. The purpose of fisheries management, both from an economic perspective and from a government perspective, is the welfare of business actors. The indicator currently used to measure fishers’s welfare is in terms of fishers term of trade index (NTN). The value for West Java Province was 105.06 in 2014, and 113.02 in 2017. This figure shows that overall fishers in West Java Province are prosperous. On the other hand, the NTN concept does not indicate that the costs incurred are opportunity costs, and does not accommodate the time value of money concept. Seeing this condition, the question raised is whether fishers in West Java Province are still prosperous when viewed through other indicators other than NTN. The purpose of this study was to analyze the welfare of demersal fishers in West Java Province using Producer Surplus as a measuring tool. Results show that on average, the largest producer surplus experienced by fishers in the Java Sea is Rp. 3,897,109,483,225.20 at a discount rate of 10%, and fishers in the Indian Ocean are Rp. 104,452.115,805.11 at a discount. 20% rate. The discount rate is not in line with the increase in Producer Surplus. Comparison of the Producer Surplus with the Poverty Figure shows that fishers in the Java Sea cannot be categorized as poor, but those in the Indian Ocean are still just above the poverty line. This is a slightly different result compared to the NTN figure. This study recommends the use of the Producer Surplus variable as a complement to the Fishers Exchange Rate as a measure of fishers’s welfare.
STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN SKALA KECIL DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI KABUPATEN ROTE NDAO, NUSA TENGGARA TIMUR Jotham S R Ninef; Luky Adrianto; Rokhmin Dahuri; Muhammad Fadjar Rahardjo; Dedi Supriadi Adhuri
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.488 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v14i1.6983

Abstract

Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management - EAFM) merupakan pilihan yang tepat dalam mencapai tujuan pengelolaan perikanan skala kecil yang berkelanjutan. Penelitian ini penting untuk menilai status pengelolaan perikanan skala kecil dan menyusun strategi perbaikan pengelolaan menuju pada pengelolaan perikanan skala kecil yang berkelanjutan dengan pendekatan ekosistem di Kabupaten Rote Ndao. Penelitian dilakukan pada 11 desa/kelurahan di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, pengambilan contoh ikan dan pengukuran hasil tangkapan ikan, mengacu pada metode penilaian indikator EAFM yang mencakup 30 indikator dari enam domain. Pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Rote Ndao berdasarkan hasil penilaian terhadap seluruh domain EAFM diperoleh nilai komposit berkisar 30,0 – 63,6 dengan nilai rata-rata 52,4. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa status pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Rote Ndao secara umum tergolong dalam kategori sedang. Hasil penilaian menurut domain EAFM menunjukan bahwa domain ekonomi tergolong dalam kategori buruk, sedangkan domain sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, teknologi penangkapan ikan, sosial, dan kelembagaan tergolong dalam kategori sedang. Hasil ini menunjukan bahwa pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Rote Ndao belum dikelola dengan baik dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan berdasarkan indikator EAFM. Peningkatan domain ekonomi yang terfokus pada indikator pendapatan rumah tangga perikanan dan rasio tabungan menjadi prioritas utama dalam upaya perbaikan pengelolaan perikanan skala kecil di Kabupaten Rote Ndao.Title: Strategy of Ecosystem Approach to Small-Scale Fisheries Management in Rote Ndao District, East Nusa TenggaraEcosystem approach to fisheries management (EAFM) is an effective method to manage sustainable small-scale fisheries. This research aims to evaluate the current status of small-scale fisheries management using EAFM indicators as well as to establish the development strategies of sustainable small-scale fisheries using ecosystem approach in Rote Ndao. The study was conducted in 11 villages in Rote Ndao District, East Nusa Tenggara Province. Data were collected through interviews, fish sampling and measuring referring to EAFM analysis covering 30 indicators grouped into 6 domains. The EAFM analysis generates a composite value ranged between 30,0 – 63,6 with an average value of 52.4. This number indicated that the condition status of the small scale fisheries in Rote Ndao was generally in moderate category. Economic domain is in poor category, while the other domains is in moderate category (fish resource, habitat and ecosystem, fishing technology, social and institution) These findings suggested that small-scale fisheries management in Rote Ndao has not been managed optimally based on sustainable principles in EAFM. Improvement in the economic domain focusing on indicators of fisheries household income and saving ratio were the main priorities for the improvement of small-scale fisheries management in Rote Ndao district
STUDI KETERKAITAN EKOSISTEM LAMUN DAN PERIKANAN SKALA KECIL (Studi Kasus: Desa Malang Rapat dan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau) Muhammad Nur Arkham; Luky Adrianto; Yusli Wardiatno
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2015): Desember (2015)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1250.269 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v10i2.1255

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu bagian penting sebagai bagian penyusun kesatuan ekosistem pesisir bersama dengan mangrove dan terumbu karang. Secara spesifik, keterkaitan masyarakat sebagai pemanfaat sumberdaya pada ekosistem lamun belum banyak diungkapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keterkaitan sistem sosial-ekologi lamun berdasarkan hasil tangkapan sumberdaya ikan di lokasi penelitian dan mengestimasi besaran manfaat sumberdaya ikan kaitannya dengan jasa ekosistem lamun di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data yang dibutuhkan adalah data primer dan sekunder. Data primer didapat dari wawancara dengan instrumen kuisioner dan pencatatan hasil tangkapan dan penjualan di pedagang pengepul. Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis diskriptif kualitatif dan net fishing revenue (NFR) yang diperoleh nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan sosial-ekologi dengan keberadaan ekosistem lamun yang dijadikan sebagai tempat penangkapan bagi perikanan skala kecil yang bisa berkontribusi dalam ketahanan pangan dan sebagai mata pencaharian nelayan di desa tersebut. Manfaat yang didapat perikanan skala kecil dari keberadaan ekosistem lamun yaitu kemudahan akses bagi nelayan skala kecil dalam mencari ikan karena lokasinya yang dekat dengan pantai. Secara umum besaran manfaat dari fungsi ekosistem lamun sebagai jasa penyedia terlihat dari pendapatan per hari nelayan skala kecil diatas UMK Kabupaten Bintan yaitu Rp. 93,000,00. Dengan adanya keterkaitan sosial-ekologi lamun tersebut dapat dilakukan pertimbangan pengelolaan pesisir terpadu dengan pendekatan sosial-ekologi lamun di lokasi penelitian. (The Study of Seagrass Ecosystem and Small-Scale Fisheries Linkages (Case Studie: Malang Rapat and Berakit village, Bintan Regency,Riau Islands))Seagrass ecosystem is one of an important coastal ecosystem’s component along with mangroves and coral reefs. However, the linkage between fishers and seagrass ecosystem, had not been fully explored. The objectives of this research were analyze seagrass social-ecological system linkages based on fish caught and estimating the fisheries resource benefits regarding its ecosystem services at the study sites. Qualitative and quantitative approach based on primary and secondary data were used in this study. Data were collected by interviewed using questionaire and also production and sales records from sellers. Descriptive-qualitative and net fishing revenue (NFR) were used to analyze in this study. Results showed that there was a social and ecological linkage between seagrass and small scale fishers that could contribute to food security and livelihood at those sites. Accessibility of fishing ground on shores was one of the benefit for small scale fisheries. While ecological benefit of seagrass as a provisioning service was indicated by the daily small scale fishers’ revenue that was higher than The Minimum District Wage of Bintan District value which was IDR 93,000. Based on those social-ecological linkages, it is possible to use integrated coastal management with seagrass social-ecological approach in those sites.
ANALISIS EKONOMI ALAT PENANGKAPAN IKAN ARAD DI PANTAI UTARA PROVINSI JAWA TENGAH Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto; Achmad Fahrudi
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.849 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v15i1.8492

Abstract

Arad termasuk dalam kelompok alat penangkapan ikan yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor. 2/Permen-Kp/2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ekonomi alat penangkapan ikan arad dengan yang dikombinasikan dengan alat penangkapan ikan lainnya di Pantai Utara Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara kepada nelayan arad yang menggunakan kapal berukuran kurang dari 10 GT dengan menggunakan panduan wawancara serta pengamatan lapangan. Pengumpulan data sekunder dilakukan ke instansi pemerintah seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah dan BPS. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian nelayan arad memiliki alat penangkap ikan lain seperti sudu, gillnet dan trammel net. Penggunaan alat penangkapan ikan berdasarkan musim ikan, seperti musim cumi, teri, kakap, belanak, kembung dan lainnya. Penelitian ini mengelompokkan nelayan berdasarkan jumlah alat penangkapan ikan yang dimiliki yaitu satu alat penangkapan ikan (arad), dua alat penangkapan ikan (arad dan sudu), tiga alat penangkapan ikan (arad, trammel net dan gillnet). Nelayan yang memiliki alat penangkapan ikan tambahan selain arad memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan hanya memiliki satu alat penangkapan ikan (arad). Kombinasi alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan menggunakan 3 alat penangkapan ikan yaitu arad, gillnet dan trammel net sesuai musim ikan memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan arad sepanjang tahun.Title: An Economic Analysis of ‘Arad’ Fishing Gear In the North Coast of Central Java Province Arad is an abandoned fishing gear based on the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 2 / Permen-Kp / 2015 concerning the prohibition on the use of trawls and seine nets in the territory of the Republic of Indonesia fisheries management. This study aimed at economic analysis of Arad capture fisheries (1 tool) compared with the capture using combination of Arad and other fishing equipment on the North Coast of Central Java. The study used primary and secondary data that were collected in the North Coast of Central Java. Primary data were collected through interviews and observation with Arad fishers working on boat under 10 GT. Secondarydata were collected from government agencies such as Marine and Fisheries Agency of Central Java and Statistics Indonesia. The results showed that some of the Arad fishers had other fishing gear such as blade, gillnet and trammel net. The use of fishing gear depended on fish season, such as squid, anchovies, snapper, mullet, bloating and others. This study classified fishers based on the number of fishing gear that fisher's had, namely, one fishing gear (arad), two fishing gear (arad and blade), three fishing gear (arad, trammel net and gillnet). Fishers having additional fishing gear get higher profits compared to those having only one fishing gear (ARAD). The use of 3 fishing gear namely arad, gillnet and trammel net according to fish season provides higher economic benefits compared to Arad only throughout the year.
PEMODELAN BERBASIS AGEN (ABM) UNTUK PENGELOLAAN AKTIVITAS MIGRASI MUSIMAN NELAYAN ANDON CUMI-CUMI DI PULAU SALURA D. Susiloningtyas; M. Boer; Luky Adrianto; F. Yulianda
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 1 (2015): Juni (2015)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2770.671 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v10i1.1251

Abstract

Perikanan cumi-cumi di Pulau Salura dibentuk oleh adanya agen nelayan andon, penduduk lokal, serta sumberdaya cumi-cumi. Kehadiran nelayan andon yang melakukan migrasi musiman dari Tanjung Luar di Pulau Lombok sampai ke Pulau Salura dengan aktivitas penangkapan cumi-cumi menjadikan sistem perikanan cumi-cumi ini menjadi berbeda dengan daerah lain. Intensitas migrasi dari nelayan andon yang tinggi berpengaruh terhadap perilaku penduduk lokal, serta kelimpahan sumberdaya cumi-cumi yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji model pengelolaan aktivitas migrasi musiman dengan pengaturan alat tangkap yang dibawa. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan berbasis agen (ABM/Agent Base Model) melalui perangkat lunak Netlogo 6.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan jumlah unit kapal yang terlibat dalam  enangkapan cumi-cumi dalam waktu satu tahun harus diatur. Terdapat sembilan periode migrasi musiman yang dilakukan,sehingga model pengaturan jumlah unit kapal yang optimal untuk dapat menjaga kelimpahan cumi-cumi dan jumlah panenan nelayan adalah sebanyak 18 unit kapal setiap tahunnya. Populasi kelimpahan cumi-cumi yang dihasilkan sebesar 330 kuintal dengan masa regenerasi 42 hari, dan menghasilkan jumlah panenan sebesar 913 kuintal. (Agent Base Model For Seasonal Migration Activity of Squid Andon Fishers at Salura Island)Squid fishery system at Salura Island maked by multiple agent, as andon fishers, local peoples and squid resources. The presence of andon fishers who seasonally migrate from Tanjung Luar of Lombok Island to Salura Island with squid fishing activities makes the squid fishery system is to be different from other regions. The intensity of the migration of high andon fishers affected the behavior of the local population, as well as squid abundance of resources available. The purpose of this study was to manage the number of ships or fishing gear.The method is agent-based modeling (ABM / Agent Base Model) by used Netlogo 6.2 software. The results showed that the behavior of the agent can be analyzed from behaviors and activities. Setting the number of ships involved in catching squid in a year should be set. There are nine periods of seasonal migration is done, so that the optimal number of ships to be able to maintain the abundance of squid and the number of fishers are harvesting as many as 18 ships annually. The abundance of squid produced by 330 quintal with 42-day period of regeneration, and the squid harvest is 913 quintal.
ANALISIS EKONOMI-EKOLOGI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN Yoga Candra Ditya; Luky Adrianto; Rokhmin Dahuri; Setyo Budi Susilo
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2012): DESEMBER (2012)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.377 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v7i2.5680

Abstract

Dalam perencanaan wilayah pesisir Provinsi Banten, perikanan budidaya memiliki peran penting terhadap nilai sosial dan ekonomi, terutama dalam hubungannya dengan aktivitas ekspor dari produk perikanan budidaya tersebut. Namun demikian, aktivitas perikanan budidaya juga berpotensi memberikan multiplier negatif jika dipandang dari segi efek yang ditimbulkan ke lingkungan pesisir, terutama ketika tidak ada pengelolaan yang baik pada aktivitas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menelaahkekuatan struktur dan interaksi antar sektor dari perikanan budidaya; (2) Mengestimasi dampak ekonomi dan ekologi dari pembangunan perikanan budidaya; dan (3) Mengestimasi daya dukung lingkungan pesisir yang dapat dimanfaatkan bagi kegiatan perikanan budidaya berkelanjutan. Untuk menjawab tujuan tersebut, dibangun model ecological input-output dan pendekatan ecological footprint. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keterkaitan ke belakang (1,84) lebih tinggi daripada keterkaitan ke depan 1,02). Hal ini berarti bahwa aktivitas perikanan budidaya di Provinsi Banten lebih memiliki kemampuan dalam menarik sektor hulu dibandingkan dengan sektor hilirnya. Lebih lanjut, pembangunan perikanan budidaya juga memberikan multiplier ekonomi yang memiliki income multiplier (2,20) lebih tinggi dibandingkan employment multipliernya (1,17). Dari segi ecological multiplier, area mangrove memberikan indeks sebesar 0,005, COD (0,001), dan TDS (0,001). Penggunaan pendekatan ecological footprint, diestimasikan bahwa daya dukung dari area pesisir yang tersedia adalah pada level 48.886 ha dengan target permintaan 497.825,59 juta rupiah. Title: Ecological-Economic Analysis of Sustainable Aquaculture Development Planning in the Coastal Zone of Banten Province.In the planning of Banten coastal zone, aquaculture has important role due to its social and economic value especially related with export activities of the aquaculture products. However, aquaculture activities potentially have also a negative multiplier effect on the coastal environment, especially when there is no proper management of those activities. The aims of this research are (1) to identify the structure and interaction among sectors in aquaculture activities; (2) to estimate the economic and ecological impact of the aquaculture activities, and ;(3) to estimate carrying capacity of the coastal area enabling for sustaining aquaculture development. To achieve these objectives, ecological input-output model was developed and supported with ecological footprint approach. Results of the study reveal that backward linkages index (1.84) is higher than forward linkages one (1.02). This means that aquaculture activities in Banten Provincehas capacity to pull upstream sectors rather than downstream sectors. Furthermore, aquaculture developmant has also produced economic multiplier by which income multiplier is (2.20) higher than employment multiplier (1.17). From the ecological multiplier point of view, mangrove area producs index as of 0.005, COD (0.001), and TDS (0.001). Using ecological footprint approach, the carrying capacity of appropriated coastal area is estimated at the level of 48,886 ha with the demand target of IDR 497,825.59 million. 
MODEL EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA CAKALANG DI INDONESIA Suhana Suhana; Tridoyo Kusumastanto; Luky Adrianto; Achmad Fahrudin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.879 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v14i1.7048

Abstract

Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan bernilai ekonomi tinggi di perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui kondisi pengelolaan sumber daya ikan Cakalang di WPP NRI. Kedua, merumuskan model pengelolaan sumber daya ikan Cakalang, yang menyediakan manfaat ekonomi optimal berdasarkan pendekatan bio-ekonomi. Ketiga, merumuskan strategi optimal dampak kebijakan pada produksi ikan Cakalang dengan pendekatan model keseimbangan umum (CGE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan Cakalang di perairan Indonesia selama periode 2010-2016, mengalami lebih tangkap (overfishing) ekonomi dan biologi. Pengelolaan sumber daya ikan Cakalang dapat memberikan keuntungan ekonomi dalam keseimbangan Maksimum Economic Yield (MEY). Berdasarkan hasil simulasi Model CGE Cakalang, terlihat bahwa kebijakan (shock) penurunan produksi tangkapan ikan Cakalang sebesar 7,04% dapat mendorong peningkatan harga ikan Cakalang baik ditingkat produsen (5,33%) dan konsumen dalam negeri (5,45%). Kondisi ini menunjukkan bahwa model CGE-Cakalang sangat sesuai dengan teori ekonomi sumber daya.Title: Economic Model of Skipjack Resource Management in IndonesiaSkipjack (Katsuwonus pelamis) is one of fish resource that has important economic value in Indonesian waters. The objectives of this study were to : 1) identify the condition of skipjack resource management in WPPNRI; 2) to formulate a model of Skipjack resources management in order to provide its optimum economic benefit based on bio-economy approach; 3) to formulate the best strategies to respond government policy on skipjack production with general equilibrium model (CGE). The results showed that the Skipjack resources in Indonesian waters during period of 2010-2016 experienced economic and biological overfishing. Skipjack resources management offered economic benefits in equilibrium maximum economic yield (MEY). CGE Model of Skipjack shows that decreased production of Skipjack will increase its price among producers by 5,33 %, local consumer price of 5,45%. This condition showed that the Skipjack CGE models are conform with the economic theory of resource economics
Co-Authors -, Hodidjah -, Yasbiati -, Zainurrahman . Muliani . Partomo . QATRUNNADA . Zairion ., Hodidjah ., Mujio ., Yasbiati .., soripada A Lidya Tania A. Ghanaim Fasya A. Masyahoro A.A Sujadi, A.A Aah Ahmad Syahid, Aah Ahmad Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Ghofar Abdul Halim Abdul Khaliq Abdul Masyahoro Aceng Hidayat Achmad Fahrudi Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Ade Supandi Ade Supandi Adhuri, Dedi Supriadi Aditya Kurniawan Adrian Damora Adrian Hordyk Agnes Juliet Boking Agus Alim Hakim Agus Atmadipoera Agus Handoyo Harsolumakso, Agus Handoyo Agus Heri Purnomo Agus Purbayu, Agus Agus Sadelie Agus Suharto, Agus Agus Suseno, Agus Agustin Rustam Ahmad Herison Aida Vitalya S. Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Ainun Rohmah Akhmad Fauzi Akhmad Nurhijayat Akhmad Solihin Alawiah, Mila Aldi Agus Setiawan Alek, A Ali Mashar Alimuddin Ambar Mudigdo Amin, Toufiq Al Ammalia Syifa Awaliyah Amri Jahi Amri Jahi Amri Jahi Amrullah Usemahu Amula Nurfiarini Anas Miftah Fauzi Andi Zulfikar Andreas D. Patria Andreas D. Patria Angela, Nidia Ani Nur Aeni, Ani Nur Ani Rahmawati Anita Setyowati Srie Gunarti Anton Ferdiansyah Aprianti, Eka Aprilia, Selviana Ernayanti Apriliya, Seni Aprillia Kartika Ekawati Arief Daryanto Arief Daryanto Arief Satria Ario Damar Aristi D. P. Fitri Ariston, Muhamad Aryani, Desy Asep Dede Kurnia Ashma Hanifah Asma, Wan Izatul Asrial, Evron Avin Ainur Fitrianingsih Azis N Bambang Aziz Ikhsan Bachtiar Azizah, Intan Nur Bagus Sartono Bambang Juanda Begum Fauziyah Benny Osta Nababan Berliana Kusuma Riasti Bernard, Emeli Bhisma Murti Bhokaleba, Barnabas Pablo Puente Wini Booth, Hollie Br Purba, Tria Kabrina Budy Wiryawan Bunasor Sanim Bura, Romie O. Cahyaningsih, Iskandar Jati Chaniago, Sabirin Chaterina Agusta Paulus Christanto, Ludovicus Hari Christy Desta Pratama Cindy Elisa Connie Connie D Djoko Setiyanto D Djokosetiyanto, D D. Sulistiawati D. Susiloningtyas Dadang Hamdani Dafiuddin Salim Danang Prasetyo, Danang Daniel Happy Putra Darma , Eko Darwis S Gani Darwis S. Gani Darwis S. Gani Debora Budiyono Dedi S Adhuri Dedi Soedharma Dedi Supriadi Adhuri Deni Achmad Soeboer Deni Ahmad Jakaria Dewi Dwi Puspitasari S Dewi Susiloningtyas Dhatu Kamajati, Dhatu Diah Gusrayani, Diah Dian Safitri Diding Sudira Efendi Dietriech G Bengen Dietriech Geoffrey Bengen Djokosetiyanto Djokosetiyanto Donny Orlando Wijayanto DWI ALIA, DWI Dwi Sulistiawati Dyah Triwahyuningtyas Egra, Saat Eka Yudhistira Ekawati , Dian Ekawati , Inna Eko Darma Eko Harry Pratisto, Eko Harry Elfrida Ratnawati Elma yulius Encah Ewi Mulyeti Endang Adiyanto Endang Hilmi Endriatmo Soetarto Eni Sumanti Nasution Eny Yulianti, Eny Eprillia, Fajrin Erfien Purwanto Erna Rochana Etty Eidman Eva Suryaman F. Yulianda Fahrudin, M Ihsan Fajar Prihesnanto, Fajar Fani Safitri Fanny Destiani Farida Nur Kumala Fasli Jalal Fatmawati, Nur Lailatul Fendi Aji Purnomo, Fendi Aji Ferdiansyah, Anton Ferdiansyah, Anton Ferdinan Yulianda FERY KURNIAWAN Fery Kurniawan Forcep Rio Indaryanto Frederikus Dian Indrastomo, Frederikus Dian Fredinan Yulianda Fredinand Julianto Fuspitasari, Yhesi Yuwana Gatot Yulianto Gatot Yulianto Giyanto Giyanto Guswildan Giovani, Guswildan Hafizh, Ayesha Halik, Abd Hana Septi Ariani, Hana Septi Handoko Adi Susanto Handoko Adi Susanto Hapzi Ali Hardani, Dwi Aris Hardianto, Andi Haris Nursyah Arifin, Haris Nursyah Hartono, Rudik Hawis H Madduppa Herlianti, Anggun Oktavia Herlina, N. Hani Hermanto, Djamarel Hermawan, Hendra Hidayah, Insani Nur Hidayat, Didin Nuruddin Hoga Saragih Hollie Booth Hollie Booth Hulu, Fandi Christianto I Gde Sukadana I Gusti Ayu Made Srinadi I Gusti Ngurah Edi Putra I Gusti Putu Purnaba I MADE SUDARMA I Wayan Nurjaya I. Muchsin Idqan Fahmi Inda Liya Indar Arum Pratiwi Indri Manembu Indriani, Tanti Irawati, Riana Irfan Yulianto Irmanida Batubara Isdradjad Setyobudiandi Ismudi Muchsin Ismudi Muchsin Isrokatun Isrokatun Iswahyudi, Didik Iwan Tjitradjaja Iwan Tjitradjaja Iwan Tjitradjaja Jaka pertandang, Mohamad Afif Jakub, Raymond Jasmadi Jasmadi Jhon Septin Maurisdo Siregar Julia, J. Junardy, Fransiska Devy Juni Artha Juneli Kadarwan Soewandi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Suwardi Kadek Tresna Adhi Kamal, M.Mukhlis Karmila Karmila Karto Wongsopatty Katarina Hesty Rombe Ketut Wikantika Khansa Yumna Abiyyu Koosgiarto, Dharma Kooswardhono Mudikdjo Kurniasih, Riska Dwi Kurniawati, Diah Putri Kusumah, Andi Kusumo, Suryo Kuswandono, Domo Pranowo Laksono Trisnantoro Lalu, Jeffri Azani Lesmana Lestari, Putri Agil LILIK BUDIPRASETYO Lilik Kartika Sari Lilis Sadiyah Lilis Sri Mulyawati Lilis Sulistyowati Luwandi Suhartono M Syamsul Ma'arif M. Boer M. Fedi A Sondita M. Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal M. Rusydi Maarif, Rizal Machfud Machfud Made Ayu Pratiwi Maimanah ., Maimanah Majariana Krisanti mandopa, andi saputra Manik, Grace Rika Maria Imaculata Rume Marimin , Marimin Marimin Marlianingrum, Peggy Ratna Marnis Marnis Maulana, Lucky Hikmat Megawanto, Rony Meilina Ratna Dianti Mennofatria Boer Mennopatria Boer Mintje Wawo Mirelva, Prima Rizky Moch Prihatna Sobari Moch. Cahyo Sucipto Mohammad Mukhlis Kamal Mr. Suharsono Mubariq Ahmad Muhamad Syukur Muhammad Adriani Yulizar, Muhammad Adriani Muhammad Fadjar Rahardjo Muhammad Ichsan Muhammad Nur Arkham Muhammad Nur Firdaus Muhammad Rizal Usman Mukhtadi, Edwin Mukti Ali Muliani Muliani Mulyana, Edi Hendri Munawar Munawar Munirah Tuli Muslim, Ayu Tria Nurjannah Mustofa, Maily Muta Ali Khalifa Muti'ah, Roihatul Natalia Lembang Pasapan Neil R Loneragan Ni Ketut Sutiari Ni Putu Widarini Ninef, Jotham S.R. Ninik Paryati NISA RACHMANIA MUBARIK Noviani Reksa Permatasari Nunung Sulistyani Nur Aini Nur, Lutfi Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nurasimah Nurdiana Azis Nurdinah Hanifah Nurhidayah, Linda Nuri Firdaus Amaliyah Nurlisa Alias Butet Nurul Fajri Nurung Adriandani Nury Yuniasih, Nury Nuryani Rustaman Nurzaman, Istikhoroh Nyoman Darma Adi Okky Rizal Kusuma Oktariza, Wawan Paojiah, Paojiah Partomo Partomo Patria, Andreas D Pigoselpi Anas Prasadi, Oto Prihadi Sumintadireja, Prihadi Prihandoko . Prihandoko Prihandoko Prihandoko S Prihandoko S Priyadi, Yogo Suro Purwanto, Erfien Purwoko, Agus Puspita, Lorensia Rachmawati Ningsih Raditya Andrean Saputra, Raditya Rahayu, Enok Cucu Rahman Rahman Rahmat Kurnia Rahmatullah Bin Arsyad Ramadanti, Ayu Ramdhan, Resma Fahmi Ratna Dian Kurniawati Reny Puspasari Riani, Siska Rianti, Nur Amalia Riany Hastuty Riany Hastuty Rika Sylviana Rismaya Marbun Rizki Aprilian Wijaya Rizky Fajar Hermansyah Rohmah, Lailia Nur Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rosnita Rosnita RR. Ella Evrita Hestiandari Rudi Hartono Rusdiah Rusdiah Ruwanti Wulandari Sahirul Alim Tri Bawono, Sahirul Alim Saiful Arifin Salsabila, Unik Hanifah Sari Andajani Sari Andajani, Sari Seger Priantono Setiawan, Rahyuniati Setyawibawa, Ika Setyo Budi Susilo Setyo Handayani Setyo Handayani Sharyn Graham-Davies Sharyn Graham-Davies, Sharyn Sigid Hariyadi Sigit Setya Kusuma silaban, juwita priscila Siregar, Amelia Fransiska Siti Hajar Suryawati Siti Nurisjah Sjafri Mangkuprawira Slamet Jauhari Legowo Sofia Hartati Sofyaningsih, Vinni SRI MULYAWATI, LILIS Sri Rahardjo Sri Rahardjo Sri Redjeki Stuart J Campbell, Stuart J Subroto, Erna Sudin, Ali Sugeng Budhiharsono Sugeng, Santoso Suhana Suhana Suharsono, Mr. Suhartono, Dwi Suharyanto Sukardi Sukardi Sukardi Sukardi Sunny Arief Sudiro Supartono Supartono Supartono, Mr. Suryo Kusumo Susanto, Handoko Adi Susi Lawati, Susi Suwanto, Sigit Syafri Mangkuprawira Syahrial Nur Amri Syahrial Nur Amri Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Tahmat Kurnia Tajerin Tajerin Tajmiati, Atit Tanjung, Berliana Taopik Rahman Taryono Taryono Taryono Tilaar, Kilala Titiek Tjahja Andari Toufiq Al Amin Toufiq Al Amin Tri Astuti Tri Wiji Nurani Trianaputri, Mila Olivia Tridoyo Kusumastanto Trisla Warningsih Trisnani D Hapsari Tukul R Adi Umi Muawanah Varo, Joeli Veronicha, Riza Kharisma Vicky Rizky Katili Wahid, Mathori Abdul Waras Nurcholis Wendi Nurwendi Wilela, Mirna Wini - Trilaksani Xiongzhi, Xue Yasya Hanifah Kinasih Yayan Andriyanto Yesi Dewita Sari Yeyen Mardyani Yeyen Mardyani Yoga Candra Ditya Yohanas Oemar Yon Vitner Yonvitner - Yudi Wahyudin Yuli Haryati Yuli Wibowo Yusli Wardiatno Yuyut Suraniyanto Zahra, Candra Luthfita Zakiah Zakiah Zamany, Nevianti Zulfikar, Andi Zulhamsyah Imran