p-Index From 2020 - 2025
8.234
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mentari Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik AKTUALITA Journal of Engineering and Technological Sciences Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Jurnal Ilmiah Peuradeun Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) JURNAL MANAJEMEN Educatio Visipena JURNAL SERAMBI ILMU Jurnal Biology Education Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Journal TEPAT: Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) El-Tsaqafah: Jurnal Jurusan PBA JASa (Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi) Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Pagaruyuang Law Journal Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Journal of Accounting Auditing and Business Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) TIN: TERAPAN INFORMATIKA NUSANTARA LEGAL BRIEF Tadulako Master Law Journal Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) International Journal of Engineering, Science and Information Technology JHCLS Jurnal Ekonomi Proceedings of International Conference on Multidiciplinary Research Proceeding International Seminar of Islamic Studies Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Jurnal Teknologi Kimia Unimal Mazahib: Jurnal Pemikiran Hukum Islam Jurnal AbdiMU Ar-Rihlah : Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA) Journal of Educational Research (JER) Lok Seva: Journal of Contemporary Community Service Analysis : Journal of Education Jurnal Maps (Manajemen Perbankan Syariah) Jurnal Malikussaleh Mengabdi JURNAL PERSEGI BULAT Jurnal Hukum Keluarga Islam Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Jurnal Pengabdian Bakti Akademisi JIS: Journal ISLAMIC STUDIES Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN PROSES FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN ABU TANDAN KOSONG DAN FIBER Andriani, Lisa; Kurniawan, Eddy; Jalaluddin, Jalaluddin; Meriatna, Meriatna; Ishak, Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.6238

Abstract

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang difermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro seperti, fosfor, nitrogen, kalium, karbon dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kualitas unsur hara makro dalam pupuk organik cair dari limbah cair pabrik kelapa sawit dengan penambahan abu tandan kosong dan fiber. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan melalui proses fermentasi. Dalam hal ini digunakan bioaktivator Effective Microorganisme (EM4) dan penggunaan tiga variasi bahan untuk mengetahui kualitas unsur hara makro yang terbaik untuk pupuk organik cair. Variasi bahan yang ditambahkan ke dalam 1 liter limbah cair pabrik kelapa sawit berupa EM4, abu tandan kosong, dan fiber yaitu 40 ml : 50 gr : 10 gr, 50 ml : 100 gr : 15 gr dan 60 ml : 150 gr : 20 gr. Kemudian difermentasikan selama 7, 10 dan 13 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N, P, K dan C yang terbaik pada pupuk organik cair ini adalah pada waktu fermentasi 13 hari dengan variasi bahan 60 ml : 150 gr : 20 gr yaitu untuk nitrogen (N) 0,78%, phospor (P2O5) 0,65%, kalium (K2O) 0,35% dan karbon (COrganik) 10,2 %.Kata kunci: Pupuk Organik Cair, Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Karbon
Pemanfaatan Ampas Bubuk Kopi Sebagai Scrub Alami Dalam Pembuatan Sabun Batang Organik Adrin, Prista; Jalaluddin, Jalaluddin; Dewi, Rozanna; Ginting, Zainuddin; Kuniawan, Eddy
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.5962

Abstract

Saat ini masyarakat telah sadar akan lingkungan dan lebih memilih memakai produk organik demi menyelamatkan dunia dari pencemaran. Salah satunya dengan mulai memakai sabun organik yang minim menimbulkan pencemaran. Dengan Aceh sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbanyak menyebabkan banyaknya warung kopi dan café yang menjamur terutama di wilayah Lhokseumawe-Aceh Utara. Selain dapat memperbesar lapangan pekerjaan, peristiwa ini juga memiliki dampak buruk yaitu meningkatnya limbah ampas bubuk kopi dan belum dapat dimanfaatkan secara menyeluruh. Maka dari itu salah satu upaya mengurangi ampas bubuk kopi ini adalah dengan membuatnya menjadi scrub alami dalam sabun batang organik. Adapun standar kualitas sabun telah diatur dalam SNI 3532-2016 yaitu dengan kadar air maksimal kurang dari 14%, kadar alkali bebas maksimal kurang dari 0,1%. Pada setiap sampel telah memenuhi SNI 3532-2016, namun pada nilai pH terdapat perubahan signifikan dalam penambahan ampas kopi namun tidak berdampak pada kenaikan suhu reaksi. Pada uji organoleptik, panelis lebih menyukai run 1 dengan massa ampas kopi 5gr dan dengan suhu reaksi 30˚C.
Pemanfaatan Limbah Cair Industri Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit Fitriani, Fitriani; Kurniawan, Eddy; Jalaluddin, Jalaluddin
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 11, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v1i1.4886

Abstract

Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kualitas unsur hara makro dalam pupuk organik cair dari limbah cair pabrik kelapa sawit dengan penambahan abu tandan kosong. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan melalui proses fermentasi. Dalam hal ini digunakan bioaktivator effective microorganisme (EM-4) dan penggunaan dua variasi bahan untuk mengetahui kualitas unsur hara makro yang terbaik untuk pupuk organik cair. Variasi bahan yang ditambahkan kedalam 1 liter limbah cair pabrik kelapa sawit berupa EM4, dan abu tandan kosong yaitu 30 ml : 15 gr, 40 ml : 20 gr, dan 50 ml : 25 gr. Kemudian difermentasikan selama 8, 10 dan 12 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N, P, dan K yang terbaik pada pupuk organik cair ini adalah pada waktu fermentasi 12 hari dengan variasi bahan 50 ml : 25 gr yaitu untuk nitrogen (N) 2,77%, phospor (P2O5) 3,66%, kalium (K2O) 2,39%.
Pemanfaatan Daun Jamblang Sebagai Bahan Pembuatan Handsinitizer Dalam Bentuk Cair Zurrahmi, Zurrahmi; Ibrahim, Ishak; Dewi, Rozanna; Jalaluddin, Jalaluddin; Sulhatun, Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.16619

Abstract

Syzygium cumini L yaitu nama pohon dan buah dari keluarga jambu yang diketahui di berbagai daerah yang meiliki sebutan berbeda: duwet di Jawa Timur, jembolan di Jawa Barat, jambe kleng di Aceh, dan javaplum di Amerika. Selain memiliki nilai gizi, S. cumini L juga memiliki manfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Hand sanitizer biasanya mengandung alkohol dengan konsentrasi 65-95%, yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk pengembangan sanitizer dengan jumlah alkohol antara 60% hingga 80%, dengan tambahan triklosan dan ekstrak daun jamblang. Kandungan daun jamblang meliputi flavonoid, alkaloid, steroid, tanin, dan saponin yang memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk merumuskan dan menguji efektivitas antiseptik tangan yang dibuat dari daun jamblang (Syzygium cumini L), menggunakan empat variasi konsentrasi etanol (60%, 70%, 75%, dan 80%) serta lima durasi perebusan (30, 45, 60, 75, 90 menit).Dimana Penelitian ini sudah dilakukan sebelumnya oleh (Bahri, Syamsul dkk, 2021) dengan judul “Formulasi Sediaan Gel Minyak Atsiri Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Sebagai Antiseptik Tangan (Hand Sanitizer), yang belum dilakukan adalah membuat sanitizer dalam bentuk cair. Pengujian dilakukan terhadap keempat formulasi meliputi pengujian pH, organoleptik, kemampuan penyebaran, dan efek antibakteri. Komposisi sanitizer yang natural dan  diperoleh pada formula dengan konsentrasi etanol 80% (U2) dengan waktu perebusan 30 menit (mengandung 40 ml filtrat daun jamblang, 10 ml etanol, 10 ml gliserin, dan 10 ml aloe vera). Formulasi ini efektif menghambat Staphylococcus aureus tumbuh dengan diameter zona hambat sebesar 16,8 mm, menunjukkan hasil yang homogen, memiliki pH 5,4 yang mendekati pH kulit, dan daya sebar sekitar 5 cm sampai 8 cm, menunjukkan konsistensi semisolid yang nyaman digunakan.
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DAN MASSA INHIBITOR EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP LAJU KOROSI BAJA LEMAH DALAM LARUTAN NaCl 4% Zulkifli, Zulkifli; Kurniawan, Eddy; Ibrahim, Ishak; Jalaluddin, Jalaluddin; Meriatna, Meriatna
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.14239

Abstract

Logam seperti besi dan paduannya masif digunakan sekarang ini. Kekurangannya terletak pada pengkaratan yang dapat dialami sehingga menjadikan besi rusak. Langkah memperlambat pengkaratan dengan ditambah inhibitor. Inhibitor alami cukup efektif serta baik bagi lingkungan sekitar. Tanin adalah zat yang penghambat karat, bahan alternatif dengan kandungan tannin tinggi ialah daun jambu biji. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh serta persentase efisiensi korosi dari ekstrak daun jambu biji. Tahap awal dilakukan dengan memotong baja sesuai dengan ukuran, lalu serbuk daun jambu biji dihitung beratnya dan ditambah heksana, kemudian direndam 48 jam setelah itu dipanasi dan disaring. Larutannya dipanasi kembali hingga kental. Dimasukkan baja ke ekstrak daun jambu biji dengan massa 4, 6 dan 8 dimaksudkan agar baja terlapisi permukaannya selama 3 hari terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke larutan NaCl 4% dengan lama waktu 3, 6, 9, 12 dan 15 hari. Lalu dihitung berat akhirnya. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah dengan memanfaatkan ekstrak dari daun jambu biji menjadi inhibitor untuk menghambat terjadinya korosi baja. Laju korosi (karat) dan efisiensi dihitung dengan metode gravimetric. Penelitian ini memberitahukan jika ekstrak daun jambu biji dengan massa 4 bisa menggeser laju korosi pada baja pada larutan NaCl 4% dan efisiensi inhibisi sebesar 3,102%.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) PLAT BAJA ST 41 SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA MEDIA AIR LAUT Luvia, Indal; Ibrahim, Ishak; Jalaluddin, Jalaluddin; Kurniawan, Eddy; Faisal, Faisal
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.15855

Abstract

Korosi adalah proses di mana material mengalami kerusakan yang menyebabkan penurunan kualitas logam tersebut. Dalam penelitian ini, bubuk daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dicampur dengan etanol 70% selama 24 jam untuk diekstrak, menghasilkan filtrat. Penelitian ini menggunakan plat baja ST 41 dengan ukuran 4x4x0,3 cm, dengan variasi konsentrasi 5, 7, 9, 11, dan 13 gr/ml, serta variasi waktu perendaman 8, 11, 11, dan 17 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas ekstrak daun belimbing wuluh sebagai inhibitor laju korosi pada plat baja ST 41, serta untuk memahami pengaruh variasi waktu perendaman dan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh terhadap laju korosi. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, penelitian sebelumnya telah fokus pada pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi plat baja ST 41. Namun, masih ada beberapa variabel lain yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Seperti, waktu perendaman terhadap laju korosi juga dapat dieksplorasi.  Metode penelitian menggunakan metode ekstraksi maserasi. Pada sampel ini, dilakukan analisis tannin yang ditandai dengan perubahan warna setelah penambahan FeCl 5%, dan adanya gumpalan setelah penambahan gelatin 1%. Hasil analisis menunjukkan kehilangan massa tertinggi pada perendaman selama 17 hari adalah 0,24 gr, sedangkan yang terendah adalah 0,07 gr. Semakin banyak inhibitor yang digunakan, semakin rendah laju korosi yang terjadi. Efisiensi inhibisi tertinggi terjadi pada perendaman 17 hari dengan nilai 71,6%. Melalui analisis SEM, ditemukan bahwa semakin besar perbesaran gambar, semakin terlihat perubahan bentuk yang signifikan dari permukaan yang awalnya kasar hingga yang sudah mulai rusak akibat korosi. Namun, semakin tinggi perbesaran, gambar yang dihasilkan menjadi semakin jelas.
PEMBUATAN BRIKET DARI CAMPURAN KULIT BUAH DURIAN DAN CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Hasibuan, Khalil Gibran; Kurniawan, Eddy; Jalaluddin, Jalaluddin; Bahri, Syamsul; Ibrahim, Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.13694

Abstract

Sebagai sumber bahan bakar alternatif itu murah dan mudah dibuat, briket merupakan biomassa padat. Kulit buah durian kaya akan lignin dan selulosa namun relatif rendah pati. Karena berat jenisnya yang tinggi dan kandungan karbon yang tinggi pada lignoselulosa yang terdapat pada cangkang kelapa sawit, bahan ini sangat cocok untuk digunakan sebagai arang. Mengetahui bagaimana penambahan getah pinus dan lateks karet pada kulit durian dan tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar air, kadar abu, laju pembakaran, dan nilai kalor cangkang kelapa sawit yang berkaitan dengan produksi briket. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, tetapi belum pernah dilakukan dengan menggunakan perekat getah karet, getah pinus dan perbandingan komposisi bahan baku. Briket dibuat dari kulit buah kelapa sawit dan durian dikarbonisasi pada suhu 400oC dan 500oC. Perbandingan kulit durian dan cangkang sawit adalah 40%:60%, 50%:50%, atau 60%:40%. Partikelnya berukuran 50 mesh, dan kandungan perekatnya masing-masing 10%, 15%, 20%, atau 25% untuk lateks karet dan resin pinus. Briket selanjutnya diukur dengan mengukur kapasitas panas, laju pembakaran, jumlah abu, dan jumlah air. Jumlah air yang optimal terhadap perekat lateks karet pada campuran 40%:60% adalah 1,08%, jumlah optimal perekat abu terhadap lateks karet pada campuran 40%:60% adalah 4,36%, laju pembakaran optimal adalah 0,186 gr/ menit pada campuran 60%:40% dengan perekat lateks karet 10%, dan nilai kalor optimal pada campuran 50%:50% dengan perekat lateks karet 25% adalah sebesar 7427,82 kal/g. Penelitian ini menemukan bahwa bahan briket terbaik adalah campuran 50% air, 50% abu, dan 25% perekat lateks karet. Laju pembakaran ideal adalah 0,306 gr/menit, dan nilai kalor sebesar 7427,82 kal/g. Kadar air 1,82%, kadar abu 6,05%, dan perekat lateks karet 25%.
PERBANDINGAN PEREKAT BIOKOMPOSIT KITOSAN DAN PATI UBI KAYU UNTUK PEMBALUT LUKA PRIMER DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT ASAM SITRAT DAN PEKTIN Tarigan, Jhodi Okta Albiqho; Jalaluddin, Jalaluddin; Dewi, Rozanna; Faisal, Faisal; Muhammad, Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.16453

Abstract

Pembalut luka primer adalah produk seperti lapisan tipis yang berguna untuk pelindung luka. Memiliki sifat biokompotabilitas, rendah toksisitas, aktivitas anti bakteri, dan kestablian kimia yang baik, sehingga mempercepat penyembuhan luka. Dalam penelitian ini, kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang asam sitrat dan pektin digunakan untuk membuat pembalut luka primer. Dengan mempertimbangkan perbandingan perekat asam sitrat dan pektin, penelitian yang belum dilakukan bertujuan untuk membuat pembalut luka biokomposit kitosan-pati ubi kayu. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan menggunakan bahan dasar Pati jagung/pati kentang/pati sagu, maka dari itu penelitian ini digunakan pati ubi kayu. Dalam penelitian ini, beberapa pendekatan digunakan, termasuk persiapan bahan baku, pengelolaan biokomposit pembalut luka primer, dan uji daya serap air. Dalam uji daya serap air, biokomposit kitosan-pati ubi kayu dengan ikatan silang asam sitrat mencapai variasi komposisi(50:50:2) sebesar 15% dan biokomposit kitosan-pati ubi kayu dengan ikatan silang pektin mencapai variasi komposisi (50:50:10) sebesar 734,00%. Uji ketebalan menunjukkan bahwa biokomposit kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang asam sitrat memiliki hasil terbaik pada variasi komposisi (50:50:10) sebesar 0,3725 mm, sedangkan biokomposit kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang pektin memiliki hasil terbaik pada variasi komposisi (50:50:10) sebesar 0,325 mm. Oleh karena itu, gugus fungsi OH dan CO ditemukan dalam uji gugus fungsi (FTIR) pada sampel, merupakan sifat hidrofilik pada pembalut luka. Selain itu, gugus-gugus menunjukkan bahwa pembalut luka mudah terurai dan ramah lingkungan.  
PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM FOIL DAN KALENG BEKAS jannah, raudhatul; Kurniawan, Eddy; Jalaluddin, Jalaluddin; Zulnazri, Zulnazri; Kamar, Iqbal
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.15038

Abstract

Dalam pengolahan air limbah, tawas digunakan sebagai flokulan karena sangat baik untuk mengendapkan partikel tersuspensi baik koloid maupun suspensi. Sebaliknya, tawas juga bermanfaat saat digunakan untuk menjernihkan air dan menjaga makanan tetap segar. Sebelumnya, penelitian ini telah menggunakan pelarut KOH untuk melebur kertas aluminium dan kaleng pocari sweat. Dalam penelitian ini, pelarut NaOH digunakan untuk melebur kertas aluminium dan kaleng pocari sweat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi NaOH dalam jumlah tawas yang dibuat dari kertas aluminium dan kaleng pocari sweat. Dalam penelitian ini, NaOH digunakan dengan konsentrasi 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, dan 30 % larutan H2SO4 6M untuk memperoleh tawas. Kemudian oven dengan suhu 70℃ selama 1 jam. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan menggunakan pelarut KOH, maka dari itu di penelitian kali ini menggunakan pelarut NaOH. Tawas yang dihasilkan dihitung % yield, kelarutan dalam air. Dari hasil yang diperoleh % yield pada aluminium foil  konsentrasi 20 % sebesar 17,97 gr, konsentrasi 25 %  sebesar 19,33 gr, konsentrasi 30 % sebesar 39,10 gr, konsentrasi 35 % sebesar 44,02 gr dan konsentrasi 40 % sebesar 46,24 gr. Sedangkan pada kaleng pocari sweat % yield konsentrasi 20 % sebesar 12,27 gr, konsentrasi 25 % sebesar 12,93 gr, konsentrasi 30 % sebesar 14,59 gr, konsentrasi 35 % sebesar 30,03 gr dan konsentrasi 40 % sebesar 31,16 gr. Bagian tak larut dalam air pada aluminium foil paling tinggi pada 35 % sebesar 0,36 gr, sedangkan bagian tak larut dalam air pada kaleng pocari sweat paling tinggi pada konsentrasi 20 % sebesar 0,36 gr. Hasil menunjukkan bahwa melarutkan aluminium foil dan kaleng bekas lebih cepat dengan peningkatan konsentrasi yang digunakan, tetapi peningkatan konsentrasi ini harus disertai dengan peningkatan kadar H2SO4 agar proses pembentukan tawas lebih mudah dan lebih cepat.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Ammaryllifolius) Sebagai Inhibitor Korosi pada Plat Baja ST 41 dalam Media Air Payau humairah, syarifah siti; Ibrahim, Ishak; Ginting, Zainuddin; Kurniawan, Eddy; Jalaluddin, Jalaluddin
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.16235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak daun pandan wangi sebagai inhibitor laju korosi pada plat baja ST 41 dalam air payau. Variasi konsentrasi ekstrak dan waktu perendaman dieksplorasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap laju korosi. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, penelitian sebelumnya telah fokus pada pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi plat baja ST 41. Namun, masih ada beberapa variabel lain yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Seperti, waktu perendaman terhadap laju korosi juga dapat dieksplorasi. Metode ekstraksi maserasi digunakan untuk memperoleh filtrat ekstrak, yang kemudian diuji untuk menentukan kandungan tanin. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak daun pandan wangi memiliki potensi sebagai inhibitor korosi, dengan penurunan laju korosi seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak dan waktu perendaman. Efisiensi inhibisi tertinggi terjadi pada perendaman selama 16 hari dengan konsentrasi 12 gr/ml, mencapai 52,04%. Pengamatan menggunakan SEM juga mengkonfirmasi perubahan morfologi permukaan plat baja ST 41 akibat korosi, dengan tingkat kerusakan yang berkurang seiring dengan penambahan inhibitor. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang penting tentang potensi ekstrak daun pandan wangi sebagai agen anti-korosi dalam aplikasi praktis di lingkungan yang korosif.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA abdullah, humaira Adabi, Muhammad Ikhwan Ade Irma Suryani Adrin, Prista Agung Munandar Agus Yasin Agustina, ria Ahmad Fikri Ahmadi Hasan Akmal, Nurul Akmal, Nurul Akrom, Muhamad Al Aufi, Afin Alias Azhar, Alias Amme, Rudi Anas, Kamal Andalia, Nurlena Andalia, Nurlena Ansary, Khairil Anshari, Hafiz Arfandy, Arfandy Ariaty, Ariaty Arief, Rifqy Lamkaruna Aseri, Akhmad Fauzi Aswad, Musriadi Azwir Azwir Azwir Bahri, Syamsul Syamsul Batara, Gamal Devi, Sri Marlia Dian Aswita, Dian Dina Ariani, Dina Djafar, Zuriyati Djufri - Eddy Kurniawan Effendy Arif Elyana, Eneng Erdiansyah, Ahmad Fahri Evi Apriana Fadlisyah Fadlisyah Faisal Faisal Fathurrahman Azhari Fazira, Zetta Febriyanti, Dewi Fibarzi, Wiza Ulfa FIKARLIA, FIKARLIA Fikri, Ahmad Ma’mun Firman Wahyudi, Firman Wahyudi Fitriani Fitriani Furqon, Muhamad Ginting, Zainuddin Ginting Gusti Muzainah Halim, Ahmad Rasyidi Halimatussakdiah Halimatussakdiah Hambali Hambali Hamdi, Fahmi Hasibuan, Khalil Gibran Herlina Herlina Heru Satria Tambunan, Heru Satria Hikmah Hikmah humairah, syarifah siti Ibrahim Ibrahim, Ishak Ida Hasmita, Ida Imam Muslim, Rachmat Irma Suryani Ishak Ishak Ishak Ishak Jaidi, Muhammad Juanda Juanda Jumarsa, Jumarsa Kamar, Iqbal Kasim, Lukman Khairunnisa Khairunnisa Kuniawan, Eddy Kurniawan, Eddy Eddy Kusuma, Budhi Santri Leni Maulinda, Leni Lidia Wati Lisa Andriani lismarita, lismatrita Long, Ahmad Sunawari bin Luvia, Indal M. Fahmi Al Amruzi, M. Fahmi M. Rizal Yahya Machfud, Andi Maghfuri, Safiul Mahardani, Rosita Arya Mahdani, Mahdani Mahlia, Yamnur Mahmud, Hamdan Manurung, Farida Win Sari Masrullita, Masrullita Megawati - Meriatna Meriatna Miftahuddin Miftahuddin Miki Wijana Mohlis, Mohlis Moulia, Nouvan Muhamad Akrom Muhammad Adam, Muhammad Muhammad Akbar MUHAMMAD HARIS Muhammad Haris Riyaldi, Muhammad Haris Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Syahid Muharrir, Muharrir Muhsin Aseri, Muhsin Muja'hidah, Muja'hidah Mukhlis Yunus Mulya, Maulana Heru Muslihuddin, Gusti Muthawali, Dede Ibrahim Nafi, Muhammad Nasaruddin Salam, Nasaruddin Nasikin, Moh. Nasrun Nasrun Nasution, Ade Iskandar Nizam, Ahmad Nouvan Moulia Novi Sylvia Novita Sari Noviyanti, Anita Nuhari, Insan Nuraeni Nuraeni Nurmalita Nurmalita Nurul Akmal Nurwijayanti panjaitan, Ira wardani Piarah, Wahyu H Purwoko, Agus Putri, Adzqi Amalia Putri, Cut Nazila Rafsanjani, Aiza Rahadian, Mohammad Febry Ramlah Ramlah Raudhatul Jannah Ridha, Ismu Rozanna Dewi Rustan Tarakka Said Musnadi Saifullah Saifullah Sakir, A Salsabilla, Raudhah Saragi, Lambok Pamancar Sari, Mira Permata Sari, Winning Amintas Kartika Waruwu Sartika Sartika Setiawan, Muh. Sinaga, Dicky Hartama Sirait, Wiranto Hernandesz Siregar, Muhammad Ridha Siti Mayang Sari Sugeng Rianto Sukarman Purba Sulhatun Sulhatun Surya, Erdi Suryati Suryati Syam, Burhanuddin Syamsul Bahri Tamimi, Azlya Salsabila Tampubolon, Heriansyah Tarigan, Jhodi Okta Albiqho Teuku Meldi Kesuma, Teuku Meldi Trisna, Nila Umairoh, Ummi Umi Hijriyah Urrahmah, Syifa Uswatun Hasanah Walil, Kamal liansyah Waruwu Sari, Winning Amintas Kartika Wijana, Miki Wiyani, Sri Yuana, Adella Yundari, Yundari Zainuddin Ginting Zakaria Zakaria Zaki Mubarak, Muhammad Zihab, Zihab Zulfa, Rahmita Zulfikar, Muhammad Nahyan Zulnazri, Z Zurrahmi, Zurrahmi