Oli merupakan minyak bakar residu, minyak bakar untuk diesel, road oil, spray oil, coke, asphalt. Pemanfaatan oli bekas yang dilakukan oleh masyarakat masih belum maksimal terutama digunakan sebagai bahan bakar. Penyulingan serai wangi menjadi minyak serai wangi membutuhkan waktu 2 jam dengan kapasitas ketel 200 Kg menghasilkan minyak serai wangi 2 Kg serta membutuhkan panas yang tinggi pada proses penyulingan. Surve lapangan dan wawancara kepada ketua kelompok tani serai harum Mandeh Kenagarian Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan yang menemukan masalah pada proses pembakaran yang masih menggunakan kayu bakar. Proses pembakaran menggunakan bahan bakar kayu pada penyulingan minyak serai wangi dilakukan secara tradisional. Permasalahan yang dihadapi petani pada proses pembakaran penyulingan minyak serai wangi yaitu: 1). Kurang pengetahuan Masyarakat tentang teknologi tepat guna, 2). Proses penyulingan masih menggunakan kayu bakar, 3). Proses penyulingan butuh waktu lama dan biaya yang besar, 4). Api penyulingan serai wangi tidak stabil karena menggunakan kayu bakar, 5). Pencemaran lingkungan pada proses pembakaran, 6) Hasil penyulingan tidak optimal. Tujuan tim pengabdian Masyarakat adalah melakukan inovasi pembuatan pembakaran menggunakan kompor burner bahan bakar oli bekas. bertujuan untuk mengurangi biaya opersional pada proses penyulingan minyak serai wangi. Konsep kerja dari kompor burner menggunakan bahan bakar oli bekas sebagai sumber pembakaran yang di dorong dengan tekanan angin yang bersumber dari blower yang digerakan oleh tenaga listrik untuk menstabilkan api sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).