Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam manajemen budaya kerja positif yang mampu membangun kinerja guru di SMAN 1 Menganti; 2) hambatan kepala sekolah dalam membangun kinerja guru melalui budaya kerja positif di SMAN 1 Menganti. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan berasal dari kepala sekolah, pengawas sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Analisis data dilakukan dengan analisis data tunggal yaitu dengan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) kepala sekolah sebagai pemimpin memegang peran sentral dalam membentuk budaya kerja positif mulai dari disiplin, keterbukaan, saling menghargai, dan kerja sama, sehingga guru merasa nyaman, dihargai dan diapresiasi yang pada akhirnya berdampak langsung terhadap peningkatan mutu kinerja guru dan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, 2) kendala atau hambatan ada pada jam kerja yang padat sehingga membuat para pegawai tidak bisa mengikuti beberapa kegiatan-kegiatan kebersamaan yang memang dijadwalkan ketika tidak ada jam mengajar seperti ketika menjenguk teman sakit, takziah, olahraga tenis bersama, dll. Dengan demikian disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai pemimpin sangat berpengaruh besar terhadap terlaksananya budaya kerja positif yang juga berdampak pada kinerja guru.