Posyandu plays a strategic role as the frontline of primary health care in Indonesia, particularly in providing promotive and preventive services throughout the life cycle, including during the toddler years, which are a critical period for child growth and development. This community service activity aims to enhance the knowledge and skills of Posyandu cadres in implementing Brain gym stimulation as an early intervention to support the motor and cognitive development of toddlers. The methods used include socialization and training in Brain gym through interactive counseling, screening of tutorial videos, and hands-on practice by 30 cadres from 27 Posyandus in the working area of the Labuhan Ratu Raya Health Center, conducted over two days. Evaluation results showed a significant increase in cadres' knowledge and skill scores, with an average pretest score of 60 and an increase to 72 on the posttest. These findings indicate that Brain gym training is effective in enhancing cadres' capacity to provide developmental stimulation for infants at the primary care level. This intervention is expected to strengthen the role of posyandu in supporting optimal child development and supporting community-based health service transformation. ABSTRAK Posyandu memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya dalam memberikan layanan promotif dan preventif sepanjang siklus kehidupan, termasuk pada masa balita yang merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam menerapkan stimulasi brain gym sebagai salah satu bentuk intervensi dini yang mendukung perkembangan motorik dan kognitif balita. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan pelatihan brain gym melalui penyuluhan interaktif, pemutaran video tutorial, serta praktik langsung oleh 30 kader dari 27 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Ratu Raya, yang dilaksanakan selama dua hari. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor pengetahuan dan keterampilan kader, dengan rerata skor pretest sebesar 60 dan meningkat menjadi 72 pada posttest. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan brain gym efektif dalam meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan stimulasi perkembangan bagi balita di tingkat layanan primer. Intervensi ini diharapkan dapat memperkuat peran posyandu dalam mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak serta mendukung transformasi layanan kesehatan berbasis masyarakat.