Penelitian ini menganalisis penerapan teori legitimasi Max Weber dalam kanal YouTube Kajian Tafsir Al-Qur’an Al-Ma’rifah Ustadz Musthafa Umar. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis, mengumpulkan data melalui observasi video, analisis komentar audiens, serta kajian literatur terkait legitimasi keagamaan dan digitalisasi dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelusuran terhadap Ustadz Mustafa Umar memperoleh legitimasi melalui kombinasi tiga otoritas Weberian: tradisional, karismatik, dan legal-rasional. Otoritas tradisionalnya berasal dari latar belakang keluarga dan pendidikan keagamaan, otoritas karismatiknya dibangun melalui gaya dakwah yang santun dan mudah dipahami, sementara otoritas legal-rasional diperkuat oleh jabatan keagamaan serta karyanya dalam bidang tafsir. Kehadiran kanal YouTube tidak hanya mempertahankan legitimasi tersebut tetapi juga memperluas jangkauan dakwah tafsir al-Qur’an kepada audiens yang lebih luas. Kesimpulannya, media digital bukanlah ancaman bagi otoritas keagamaan tradisional, melainkan alat yang memperkuatnya melalui adaptasi komunikasi yang lebih interaktif dan luas. Serta implikasinya terhadap jamaah adalah pemahaman terhadap al-Qur’an yang lebih luas serta semakin kokohnya akidah ahlussunah wal jamaah.