Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif bagaimana literasi digital keuangan syariah dan tingkat religiusitas masyarakat memengaruhi minat adopsi layanan digital berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada perbankan syariah di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menelaah berbagai sumber sekunder seperti laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), publikasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta literatur akademik terkini yang relevan dengan tema digitalisasi dan ekonomi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi AI dalam perbankan syariah membawa perubahan signifikan terhadap cara bank memberikan pelayanan kepada nasabah, baik dalam efisiensi waktu, personalisasi layanan, maupun deteksi risiko. Namun, keberhasilan adopsi tersebut tidak hanya ditentukan oleh kesiapan teknologi, tetapi juga oleh tingkat literasi digital keuangan syariah dan nilai religiusitas masyarakat.Literasi digital membantu masyarakat memahami fungsi, keamanan, dan kehalalan layanan AI, sementara religiusitas memperkuat kepercayaan terhadap penerapan teknologi yang sesuai dengan prinsip syariah.Kombinasi keduanya menciptakan ekosistem perbankan digital syariah yang adaptif, transparan, dan berlandaskan nilai spiritual. Penelitian ini menegaskan bahwa penguatan literasi digital dan nilai religius masyarakat merupakan langkah strategis untuk mempercepat transformasi perbankan syariah di era digital. Dengan pemanfaatan AI yang etis dan sesuai maqāṣid al-syarī‘ah, sistem keuangan syariah Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.