p-Index From 2020 - 2025
8.209
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) STUDIA ISLAMIKA Ulul Albab: Jurnal Studi Islam El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam EGALITA Progresiva : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Irfani Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah An-Nida' Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Al-Wijdan : Journal of Islamic Education Studies QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Edumaspul: Jurnal Pendidikan JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan TSAQAFAH Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan IJISH (International Journal of Islamic Studies and Humanities) Jurnal Biomedika Education and Human Development Journal Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman TAJDID Amalee: Indonesian Journal of Community Research & Engagement Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya International Journal of Islamic Khazanah Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE) DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher) Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan Jurnal Studi Islam Cakrawala: Jurnal Studi Islam Didaktika Religia Jurnal Penelitian Agama Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development JRIIN :Jurnal Riset Informatika dan Inovasi Buletin Ilmiah Ilmu Komputer dan Multimedia (BIIKMA) APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JURNAL ILMIAH GEMA PERENCANA Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Journal of Educational Research and Practice Semesta: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam EDUKASI Proceeding Of International Conference On Education, Society And Humanity Aafiyah: Jurnal Multidisiplin Ilmu Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Studia Islamika
Claim Missing Document
Check
Articles

EXPLORING RELIGIOUS MODERATION: A Washatiyyah Perspective in Tafsir Tahlili Al-Qur'an Achmadin, Balya Ziaulhaq; Fattah, Abdul; Mukhsin, Akhmad; K. Amrullah, Abdul Malik; Barizi, Ahmad
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 2 (2025): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v4i2.15565

Abstract

This study aims to analyze the construction of Washatiyyah (moderation) in a religious context based on the perspective of the Quran, with a focus on of the study of Tahlili interpretations of the Qur'an. The method of qualitative analysis is used with a descriptive approach, involving the search of the literature, the collection of data from the relevant Tahlili interpretations, as well as the analysis and interpretation from the verses of the Koran related to religious moderation. The study is aimed at providing a deeper understanding of the constructions of religious Washatiyya in a Koran perspective, with practical implications in guiding Muslims in practicing religious moderation and building inclusive, tolerant, and harmonious societies. The study also aims to reveal the understanding and interpretation of scholarship related to religious moderation, such as the principles, values, and examples of the verses of the Qur'an that describe moderate attitudes in religion. Using the Qur'anic interpretation as a primary source, the study seeks to provide practical guidance for Muslims in applying religious moderation in everyday life. The findings of this research are expected to make an important contribution to developing thought and understanding of religious moderation from the perspective of the Qur'an, as well as promoting social peace and interreligious congregation. In the context of building inclusive and harmonious societies, a deeper understanding of religious Washatiyyah construction will be a strong foundation for overcoming conflict and enhancing tolerance in religious life.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi Washatiyyah (moderasi) dalam konteks keagamaan berdasarkan perspektif Alquran, dengan fokus kajian pada tafsir-tafsir Tahlili Alquran. Metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang melibatkan penelusuran literatur, pengumpulan data dari tafsir-tafsir tahlili yang relevan, serta analisis dan interpretasi dari ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan moderasi beragama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konstruksi keagamaan Washatiyyah dalam perspektif Alquran, yang berimplikasi praktis dalam memandu umat Islam dalam mempraktikkan moderasi beragama dan membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan harmonis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap pemahaman dan penafsiran para ulama terkait dengan moderasi beragama, seperti prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan contoh-contoh ayat-ayat al-Qur'an yang menggambarkan sikap moderat dalam beragama. Dengan menggunakan tafsir Al-Qur'an sebagai sumber utama, penelitian ini berusaha memberikan panduan praktis bagi umat Islam dalam menerapkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemikiran dan pemahaman tentang moderasi beragama dalam perspektif Al-Qur'an, serta mempromosikan perdamaian sosial dan kerukunan antarumat beragama. Dalam konteks membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, pemahaman yang lebih mendalam tentang konstruksi keagamaan Washatiyyah akan menjadi fondasi yang kuat untuk mengatasi konflik dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan beragama.
Membumikan Nilai-Nilai Qur’ani di Pulau Pariwisata: Peran Sosial-Keagamaan Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Kapek, Lombok Barat Akbar, Rizamul Malik; Barizi, Ahmad
Jurnal Penelitian Agama Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jpa.v26i1.2025.pp35-50

Abstract

Abstract Islamic boarding schools (pondok pesantren) are not only traditional Islamic educational institutions but also dynamic social agents capable of adapting to the evolving landscape of modern society, including in strategic tourism areas. This article aims to examine the socio-religious role of Pondok Pesantren Al-Aziziyah in localizing Qur’anic values within the conte xt of Lombok Barat, a region undergoing social transformation driven by rapid growth in the tourism sector. Employing a qualitative approach based on library research and content analysis of documents, scholarly articles, and institutional publications related to the pesantren’s activities, this study reveals three key findings: (1) Al-Aziziyah implements an integrative educational system that combines tahfizh (Qur’an memorization), classical Islamic texts (kitab kuning), and character development; (2) the pesantren actively engages public spaces through cultural da‘wah initiatives, such as “Kafe Taman Langit,” serving as contextual expressions of Qur’anic values; and (3) its alumni emerge as transformative agents across strategic sectors, including religion, education, and sociopolitical domains. The primary contribution of this article lies in its integration of three academic domains—Qur’anic values, pesantren education, and tourism society dynamics—into a cohesive analytical framework that remains underexplored in contemporary scholarship. Intisari Pondok pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, tetapi juga sebagai agen sosial yang adaptif terhadap dinamika masyarakat modern, termasuk di kawasan strategis pariwisata. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran sosial-keagamaan Pondok Pesantren Al-Aziziyah dalam membumikan nilai-nilai Qur’ani di Lombok Barat, daerah yang mengalami transformasi sosial akibat pesatnya pertumbuhan sektor wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka dan analisis isi terhadap dokumen, artikel ilmiah, dan publikasi institusional terkait aktivitas pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sistem pendidikan Al-Aziziyah dirancang secara integratif antara tahfizh, kitab kuning, dan penguatan karakter; (2) pesantren ini aktif mengintervensi ruang publik melalui dakwah kultural, seperti Kafe Taman Langit, sebagai bentuk ekspresi nilai Qur’ani yang kontekstual; dan (3) alumni pesantren tampil sebagai agen transformasi di berbagai sektor strategis, baik keagamaan, pendidikan, maupun sosial-politik. Kontribusi artikel ini terletak pada penyatuan tiga ranah kajian—nilai Qur’ani, pendidikan pesantren, dan dinamika masyarakat wisata—dalam satu kerangka analitis yang relevan dan masih jarang disentuh dalam kajian akademik kontemporer.Kata Kunci : Pesantren Tahfizh; Nilai Qur’ani; Kawasan Pariwisata; Peran Sosial Keagamaan
Women’s Leadership, Sharia Law, and Society 5.0: A Review of Istibsyaroh’s Thoughts Alfiyah, Nur; Barizi, Ahmad; Kawakip, Akhmad Nurul; Muhammad, Adamu Abubakar
An-Nida' Vol 48, No 2 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v48i2.32656

Abstract

This study aims to analyze the leadership thought of Istibsyaroh, a female Islamic boarding school figure from Jombang, East Java, and its relevance in addressing leadership challenges in the Society 5.0 era. The issue of female leadership in this context remains a subject of debate, particularly concerning gender equality, the interpretation of Sharia law, and adaptation to modern technological advancements. Using a qualitative approach and a descriptive-analytical method, this study examines literature encompassing Istibsyaroh’s works, insights, and contributions, as well as the concept of female leadership in Sharia law and Society 5.0. The analysis reveals the interconnection between the qualifications of an ideal leader in the Society 5.0 era, Islamic perspectives on female leadership, and Istibsyaroh’s thoughts. The findings indicate that Istibsyaroh asserts women's right to hold political positions as long as they adhere to Islamic law, as there is no explicit evidence prohibiting female leadership in politics and governance. Through a critical review of thematic Quranic exegesis (tafsīr mawḍū‘ī) regarding scholars’ differing views on women’s political rights and leadership, it can be concluded that Islam provides space for women to engage in political leadership. Istibsyaroh’s leadership thought offers a model that emphasizes the synergy between Islamic values, gender justice, and adaptive skills in technology and global dynamics, making it relevant to addressing the complex leadership challenges of the Society 5.0 era.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran kepemimpinan Istibsyaroh, seorang tokoh perempuan pesantren dari Jombang, Jawa Timur. serta relevansinya dalam menjawab tantangan kepemimpinan di era Society 5.0. Isu kepemimpinan perempuan dalam konteks ini masih menjadi perdebatan, terutama terkait keadilan gender, interpretasi hukum syariah, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi modern. Dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif-analitis, penelitian ini mengkaji literatur yang mencakup karya, wawasan, dan kontribusi Istibsyaroh, serta konsep kepemimpinan perempuan dalam hukum syariah dan Society 5.0. Analisis ini mengungkap keterkaitan antara kualifikasi pemimpin ideal di era Society 5.0, perspektif Islam tentang kepemimpinan perempuan, dan pemikiran Istibsyaroh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Istibsyaroh menegaskan hak perempuan untuk menduduki jabatan politik selama berpegang teguh pada syariat Islam, karena tidak ada dalil eksplisit yang melarang kepemimpinan perempuan di bidang politik dan pemerintahan. Dari tinjauan kritis terhadap kajian tafsīr mawḍū‘ī (tematik) mengenai perbedaan pandangan ulama tentang hak-hak politik perempuan, dapat disimpulkan bahwa Islam memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan dalam kepemimpinan politik. Pemikiran kepemimpinan Istibsyaroh menawarkan model yang menekankan sinergi antara nilai-nilai keislaman, keadilan gender, serta keterampilan adaptif terhadap teknologi dan dinamika global, menjadikannya relevan untuk menghadapi tantangan kepemimpinan di era Society 5.0.
EPISTEMOLOGI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN NILAI-NILAI TRADISIONAL KIAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI ERA DIGITAL: STUDI KASUS PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN ALMALIKI Maizah, St.; Ahmad Barizi
Irfani Vol. 21 No. 2 (2025): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/irfani.v21i2.6715

Abstract

This study aims to examine the epistemology of transformational leadership integrated with the traditional values of Islamic scholars in shaping the character of students in the digital era, using a case study at the Nurul Haramain Almaliki Islamic Boarding School in Karangploso, Malang. A qualitative approach is used to explore how Kiyai Hasan Basri actualizes a transformational leadership style—which emphasizes vision, exemplary behavior, motivation, and individual attention—in the context of Islamic boarding school education, which is rich in Islamic traditional values. The results show that Kiyai Hasan's leadership successfully shapes the character of students through a combination of spiritual and strategic approaches that balance adab, discipline, and awareness of changing times. While maintaining classical learning methods such as sorogan and bandongan, this Islamic boarding school gradually opens up space for digital literacy without eliminating Islamic moral and ethical values. This integration is evidence that tradition and transformation can go hand in hand in shaping students who are virtuous, independent, and adaptive to the digital era. Thus, the epistemology of transformational leadership framed by the traditional values of Islamic boarding schools becomes a strong foundation in the character education of today's Islamic boarding school students. Keyword: Epistemology, Transformational Leadership, Traditional Kiyai Values, Character Education, Digital Era
Selametan Sumber Water: Traditional Rituals and Local Wisdom of Muslims in the Hills of Watu Lumbung, Pasuruan Syamsuddini, M. Najich; Soleh, Achmad Khudori; Barizi, Ahmad
JURNAL ILMIAH GEMA PERENCANA Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Gema Perencana
Publisher : POKJANAS Bekerja Sama Biro Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61860/jigp.v4i2.240

Abstract

Tradisi Selametan Sumber Air di perbukitan Watu Lumbung, Pasuruan, Jawa Timur, merupakan bentuk kearifan lokal Muslim dalam pengelolaan sumber daya air yang terus berkembang di tengah modernisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Secara ideal (das sollen), pengelolaan sumber daya air seharusnya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, ekologis, dan sosial secara harmonis. Namun, dalam kenyataannya (das sein), banyak praktik tradisional yang semakin terkikis oleh kepentingan ekonomi jangka pendek dan menurunnya partisipasi generasi muda, yang dapat mengancam keberlanjutan tradisi tersebut. Penelitian ini penting karena mengkaji praktik budaya yang menyelaraskan dimensi agama dan ekologi, serta menawarkan pendekatan alternatif dalam menghadapi krisis lingkungan dan erosi identitas budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus (juru kunci), dan pemuda setempat, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif selama ritual, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian naratif, dan penarikan kesimpulan, dengan berpanduan pada teori konstruksi sosial oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tradisi Selametan Sumber Air merupakan suatu sinkretisme antara kepercayaan pra-Islam dan ajaran Islam, yang terintegrasi melalui sosok Mbah Sumpil, seorang tokoh karismatik lokal. Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan sumber air, tetapi juga memiliki makna spiritual, sosial, dan ekonomi yang mendalam bagi masyarakat. Generasi muda memainkan peran strategis dalam transmisi budaya tradisi ini, baik melalui partisipasi langsung dalam ritual maupun melalui pemanfaatan inovasi media digital.
KYAI MUAFI ALIF ZAINI, MODERNIZATION THOUGHTS AND MOVEMENTS FOR BOARDING BOARDING EDUCATIONAL INSTITUTIONS IN SAMPANG, MADURA Madani, Mohammad Thoyyib; Rufaida, Rifki; Haris, Abd.; Zenrif, Fauzan; Barizi, Ahmad
PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY Vol 2, No 2 (2024): Third International Conference on Education, Society and Humanity
Publisher : PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education and politics are two aspects that are closely related and intersect each other, so that both education and politics are indispensable in determining the characteristics of a country's education. Starting from the lack of appreciation of the future generations of the nation in the modern era for important figures who have contributed greatly to the development of education and politics, especially in Sampang Regency, it is a very important and unique issue to review. Therefore, this study aims to determine how the background, role and influence carried out by Kyai Mu'afi Alif Zaini in the world of education and politics in Sampang District in 1947 - 2006, there was also no complete biographical writing on this figure. The historical research method used in this research is divided into four parts, namely Heuristics (searching and finding data), criticism (source criticism), interpretation (interpretation), and historiography (writing history). The results showed that Kyai Muafi Alif Zaini is a scholar or community leader who was born on August 10, 1947 and died on January 27, 2006, he became a role model for the community because of his role and contribution in advancing education at the Nahzatut Thulab Islamic Boarding School in Sampang Regency. Among them were the driving force for the establishment of formal schools such as: MTs Nazhatut Thullab, SMP Nazhatut Thullab, MA Nazhatut Thullab, Nazhatut Thullab High School, Nazhatut Thullab Vocational School, IAI (Institut Agama Islam) Nazhatut Thullab, and STIKES Nazhatut Thullab so that the level of welfare in Sampang Regency has increased because it is based Comprehensive (PBB) and Cultural (PBKu). In addition, he was a cleric figure who was able to change the stigmatization of the Sampang people and the bad image of the Pilitik Party at that time
Al-Ḥarakah al-Fikrīyah wa al-Turāth ‘Inda al-Shaykh Ihsan Jampes Kediri: Mulāḥaẓah Tamhīdīyah Barizi, Ahmad
Studia Islamika Vol. 11 No. 3 (2004): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sdi.v11i3.598

Abstract

This paper tries to present an early discussion on tradition and intellectual movement of Kyai Ihsan Jampes, which has not been intellectually discussed. From various legitimate sources, there are 12 religious work written by Kyai Ihsan Jampes, both in printed forms and manuscript. It worth noted, different from general works of ulama in the Malay-Indonesia world, Kyai Ihsan Jampes had never learned Islam from Middle East ulama. He had only visited Mecca and Medina, which are the center of Islamic knowledge, once. And it was purely for pilgrimage purposes. However, this did not prevent him to be a productive writer.DOI: 10.15408/sdi.v11i3.598
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abd Haris Abd. Haris Abdul Aziz Abdul Fattah Achmad Khudori Soleh Achmadin, Balya Ziaulhaq Agni Tri Pratiwi Agus Maimun Ahmad Azhari AHMAD FAISOL Akbar, Rizamul Malik Akhmad Nurul Kawakib AL ALUF, WILDA Al-Aluf, Wilda Alfiyah, Nur Andaru Bahy, Moh. Buny Andri Gugun Anggraini, Selvia Ardiansyah, Iqbal Ardiyansyah, Ahmad Aulia Rahman Baharuddin Baharuddin Basri Basri Basri Basri Bayidi, Ahmad Bayyinatul Muchtaromah Bintang Damanhuri Dina Istia'nah Dina Oktaviana Dina Oktaviana Dina Oktaviana Durrotul Masruroh Dwi Hasanah, Kartini Efendi Zalukhu Fachrurrazi Fachrurrazi Farel Rahmadani Farida Isroani Hadi Saputra Hamim Hamim Hanifah, Khusnul Hasan Assidiqi, Ali Hasanah, Siti Muawanatul Ibnu Habibi Imam Bukhori Imam Suprayogo Imron Rossidy Indah Aminatuz Zuhriyah IRFAN MAULANA, MUHAMMAD Irsyad, Mohammad Istia'nah, Dina istiadah istiadah, istiadah Istiqomah, Wirdatul Izza, Aminatul Fattachil JAMILAH Jamilah Jamilah K. Amrullah, Abdul Malik KAWAKIP, Akhmad Nurul khayati, Eliya Nur Kholish, Moh. Anas Khomairoh, Siti La Juanda Lidyawati, Reky Lukman Sholeh M. Fauzan Zenrif M. Lutfi Mustofa Madani, Mohammad Thoyyib Maizah, St. Manggala, Kayan Mansuri, Hadi Marno Marno Marsuki Gani Moh. Anas Kholish Moh. Zaini Mohamad Zubad Nurul Yaqin Mohammad Asrori Mohammad Padil Muhamad Delfiere Alfarizi Muhammad Aldi, Muhammad Muhammad Ardiansyah Muhammad Irfan Maulana Muhammad Muhlis Muhammad Nasir Muhammad, Adamu Abubakar Mukhsin, Akhmad Mulyadi Mulyadi Mustofa, Lutfi Mz, Riza Arif Nabila, Ahsana Nur Wahid, Muhammad Gus Nurhalimah, Evi Nurul Kawakib, Nurul Perani Rosyani Prihadi, Kususanto Ditto Rido Ramaditia Riski Yoga Saputra Rizal Maarif Rukmana Rizqya, Dilla Rafida Rizwadi, Rizwadi Rohmawati, Yuyun Roibin Roibin Romdloni, Ahmad Faidly Rosbianti, Rosbianti Rosyida, Fatia Ainur Rufaida, Rifki Samsul Susilawati Sholeh Hoddin, Muhammad Siti Rohmah Siti Rohmah Sulaiman, Mahfudz Supriyanti, Iin Syafaah, Darisy Syaiful Mustofa Syamsuddini, M. Najich Syamsul Arifin Syuhadak, Syuhadak Tobroni Tobroni Tri Pratiwi, Agni Triyo Supriyatno Tutik Hamidah Ulfah Utami Umi Sumbulah Veithzal Rivai Zainal Wahyuni, Esa Nur Wahyuni, Hilda Wilda Al Aluf, Wilda Al Wirdatul Istiqomah Yaqin, Mohamad Zubad Nurul Yufarika, SDA Defi Zaenul Mahmudi Zainuddin, Zainuddin Zulfi Mubaraq