p-Index From 2020 - 2025
11.283
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurnal Suara Pengabdian 45 NUSANTARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Sewagati: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Safari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES) Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Jurnal Kesehatan Amanah Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Jurnal Keperawatan Bunda Delima Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Jurnal Pengabdian West Science Jurnal Kabar Masyarakat Jurnal Abdimas Indonesia Ebers Papyrus Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Journal of Community Service and Society Empowerment Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Jurnal Pengabdian Sosial Compromise Journal : Community Proffesional Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Health Community Service Gotong Royong Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat ALMURTADO: Journal of Social Innovation and Community Service Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Kusuma : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Serina Abdimas
Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Apolipoprotein B, Apolipoprotein A, dan Rasio ApoA/ApoB sebagai Prediktor Terjadinya Demensia pada Kelompok Lanjut Usia Sim, Alfred Sutrisno; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Alifia, Khalisya; Aditya, Vincent; Destra, Edwin
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KEDOKTERAN Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v4i1.4891

Abstract

Neurocognitive disorders, particularly dementia, affect various cognitive functions such as memory, attention, language, learning, and problem-solving, with the elderly population being the most impacted. The prevalence of dementia is projected to rise to 131 million cases by 2050, posing significant social and economic implications. This study employed a cross-sectional method to evaluate the role of Apolipoprotein A (APOA) and Apolipoprotein B (APOB) in the diagnosis and prevention of dementia in older adults. The results showed that Apolipoprotein A was not significantly correlated with MMSE scores, indicating no clear relationship between APOA and cognitive function. In contrast, Apolipoprotein B demonstrated a significant negative correlation with MMSE, suggesting that increased APOB levels are associated with cognitive decline. Elevated ApoB, linked to increased LDL and oxidative stress, correlated with reduced cognitive function, whereas ApoA, the main component of HDL, is associated with neuroprotective effects. These findings underscore the importance of monitoring lipid profiles, including ApoA and ApoB, in the prevention and management of dementia in the elderly.    
KORELASI FAKTOR DEMOGRAFI, NUTRISI DAN ANTROPOMETRI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA PETUGAS KEAMANAN DI UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA Santoso, Alexander Halim; Lontoh, Susy Olivia; Gunaidi, Farell Christian; Istikanto, Ferdian Harum; Destra, Edwin; Kurniawan, Junius; Anggraeni, Natasha; Cahyadi, Stanley Surya; Mayvians, Tizander
Ebers Papyrus Vol. 27 No. 1 (2021): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v27i1.12157

Abstract

Introduction Hypertension is a silent killer and causes various complications and even death. According to World Health Organization (WHO), hypertension causes 9.4 million deaths per year worldwide. Hypertension is more common in countries with low to middle economic status than in high-income countries. Based on the results of the Riskesdas 2018, there was an increase in the prevalence of hypertension in people aged ?18 years, from 23.8% to 34.1%. DKI Jakarta Province is one of the provinces with a high prevalence of hypertension (34%). University security officers are a group of workers who are at risk of hypertension. This may be due to the work style of the University security officers who are mostly standing and sitting. Studies of security personnel are still rare. Methodology This study is an analytical study with a cross-sectional design to see the correlation of demographic, nutritional and anthropometric factors on hypertension. Results In this study, a total of 90 male  subjects were recruited, with an average age of 30.09 years, 84.4% were educated to high school level, 80% smoked, 88.9% consumed coffee, 92,2% exercised regularly. In this study, it was found that the subject's average body weight was 70.56 kg, the average body mass index of the subject was 24.79 kg/m2, 32.2% of the subjects had an waist circumference of more than 90 cm and the average hip circumference was 97.24 cm. In this study, it was found that 48.9% had high blood pressure, where 8.9% of subjects had systolic blood pressure of 140 mmHg and 47.8% of subjects had diastolic blood pressure of ³90 mmHg. There was a positive and significant correlation between age, body weight, BMI, waist circumference and hip circumference with hypertension (p<0.05). Conclusion Increasing age, weight, body mass index, abdominal circumference and pelvic circumference were correlated with hypertension in security officers
KEGIATAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TELINGA SEBAGAI DETEKSI DINI PADA POPULASI WANITA LANJUT USIA Ernawati, Ernawati; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Geoffrey Christian Lo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.29753

Abstract

Telinga memiliki mekanisme pembersihan alami terhadap kotoran atau serumen telinga yang berlebihan. Praktik pembersihan telinga, seperti memasukkan benda ke dalam liang telinga seperti cotton bud, batang korek api, dan benda lainnya yang biasa digunakan untuk membersihkan telinga dapat menimbulkan risiko cedera. Kotoran telinga atau serumen berfungsi melindungi telinga dari debu dan partikel asing. Namun, akumulasi kotoran telinga yang berlebihan, terutama pada orang lanjut usia, dapat mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik telinga sebagai deteksi dini sangat penting dilakukan pada lansia. Kegiatan ini menggunakan metodologi PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk melakukan pemeriksaan telinga pada kelompok lanjut usia di Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta. Hasil pemeriksaan fisik diketahui terdapat 7 (19,4%) responden memiliki gendang telinga kanan yang tidak dapat dinilai, 2 (5,6%) responden memiliki gendang telinga kiri yang perforasi, 7 (19,4%) responden mengalami serumen prop pada telinga kanan serta 3 (8,3%) responden mengalami serumen prop pada telinga kiri. Edukasi kepada lanjut usia tentang pentingnya praktik pembersihan telinga dengan cara yang tepat sangat penting untuk kesehatan telinga secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu mencegah cedera dan menjaga kesehatan pendengaran.
PENAPISAN ANEMIA PADA GURU DAN KARYAWAN SMA SANTO YOSEPH CAKUNG JAKARTA TIMUR Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Kasvana, Kasvana; Enike, Syilvia Cendy; Destra, Edwin; Gunaidi, Farell Christian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37653

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan global yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin atau hematokrit, yang dapat mengganggu kemampuan darah mengangkut oksigen dan nutrisi. Kondisi ini berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup individu, khususnya pada populasi pekerja. Di lingkungan kerja, anemia dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan mengganggu efektivitas kerja. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining anemia pada guru dan karyawan SMA Santo Yoseph Cakung Jakarta Timur. Kegiatan ini disusun menggunakan metode Plan-Do-Check-Action (PDCA). Pengukuran hemoglobin dilakukan dengan alat POCT. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 1 orang (1,45%) mengalami anemia sangat berat, 2 orang (2,9%) mengalami anemia berat, 8 orang (11,59%) mengalami anemia sedang, 33 orang (47,83%) mengalami anemia ringan, dan 25 orang (36,23%) normal. Asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi, vitamin B12, dan folat, serta pengendalian faktor risiko seperti kebiasaan makan dan pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah anemia. Pengukuran kadar hemoglobin secara rutin efektif untuk deteksi dini terjadinya anemia, sehingga memungkinkan intervensi yang cepat. Hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi anemia serta meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan secara keseluruhan.
PERAN EDUKASI MENGENAI KESEHATAN TELINGA DALAM UPAYA MENJAGA KESEHATAN PENDENGARAN PADA WANITA USIA LANJUT Ernawati, Ernawati; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Lo, Geoffrey Christian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.40938

Abstract

Kesehatan telinga adalah kondisi yang memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama pada kelompok wanita usia lanjut yang rentan terhadap gangguan pendengaran. Edukasi kesehatan telinga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman terkait faktor risiko, tanda awal gangguan, dan langkah preventif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA), meliputi penyuluhan, pemeriksaan pendengaran berkala, dan panduan praktis untuk menjaga kesehatan telinga. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terkait perawatan telinga, pentingnya deteksi dini, dan cara menjaga kebersihan telinga yang benar. Edukasi mengenai faktor risiko yang dapat menurunkan fungsi pendengaran disampaikan kepada para wanita usia lanjut seperti paparan suara keras dan infeksi berulang agar mereka dapat menerapkan langkah-langkah preventif. Edukasi yang diberikan memungkinkan peserta untuk lebih waspada terhadap kesehatan pendengaran mereka, sehingga mengurangi risiko penurunan fungsi pendengaran. Edukasi kesehatan telinga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan wanita usia lanjut untuk menjaga kesehatan pendengaran, yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup mereka.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI KEKUATAN OTOT SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN SARKOPENIA PADA KELOMPOK LANJUT USIA Lontoh, Susy Olivia; Santoso, Alexander Halim; Jaya, I Made Satya Pramana; Gunaidi, Farell Christian; Kurniawan, Joshua; Nathaniel, Fernando
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32000

Abstract

Aging results in significant changes in body composition, including decreased muscle mass and increased fat mass. Muscle mass decreases by about 3–8% per decade after age 30, with the decline accelerating after age 60. This decrease in muscle strength, especially in women, is associated with various health problems, such as decreased physical function, decreased quality of life, weakness, and cognitive impairment. Clinical practice and public health research use Handgrip strength (HGS) as a simple, rapid, and cost-effective measure to assess musculoskeletal function and evaluate weakness and disability. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to educate and screen elderly participants at St. Mary's Church, Francis of Assisi, Jakarta. All participants took part in physical hand grip strength examination activities. This activity involved 35 participants, and it was found that the average grip strength for the left hand was 19.2% and 15.7% for the right hand. HGS screening is very important for the early detection of sarcopenia, a condition common in the elderly that causes a significant decline in health. Implementing preventive strategies based on HGS results can help maintain muscle mass and strength, thereby reducing the risk of dependency and limited mobility. Abstrak Penuaan mengakibatkan perubahan signifikan pada komposisi tubuh, termasuk penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak. Massa otot menurun sekitar 3-8% per dekade setelah usia 30 tahun, dengan penurunan yang semakin cepat setelah usia 60 tahun. Penurunan kekuatan otot ini, terutama terjadi pada wanita, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penurunan fungsi fisik, penurunan kualitas hidup, kelemahan, serta gangguan kognitif. Kekuatan genggaman tangan (HGS) adalah ukuran sederhana, cepat, dan hemat biaya yang digunakan dalam praktik klinis dan penelitian kesehatan masyarakat untuk menilai fungsi muskuloskeletal dan mengevaluasi kelemahan dan kecacatan. Kegiatan ini menggunakan metodologi PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk mendidik dan menyaring peserta lanjut usia di Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta. Seluruh peserta mengikuti kegiatan pemeriksaan kekuatan fisik genggaman tangan. Kegiatan ini mengikutsertakan 35 peserta dan didapatkan rerata kekuatan genggaman tangan kiri adalah 19,2% dan 15,7% untuk tangan kanan. Pemeriskaan HGS sangat penting untuk deteksi dini sarkopenia, suatu kondisi yang umum terjadi pada lansia yang menyebabkan penurunan kesehatan secara signifikan. Penerapan strategi pencegahan berdasarkan hasil HGS dapat membantu menjaga massa dan kekuatan otot, sehingga dapat mengurangi risiko ketergantungan dan keterbatasan mobilitas.  
KEGIATAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TELINGA SEBAGAI DETEKSI DINI PADA POPULASI WANITA LANJUT USIA Ernawati, Ernawati; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Lo, Geoffrey Christian
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32137

Abstract

The ear has a natural cleaning mechanism for excessive ear wax. Ear cleaning practices, such as inserting objects into the ear canal like cotton buds, matchsticks, and other objects commonly used to clean the ears, can pose a risk of injury. Earwax, or cerumen, functions to protect the ears from dust and foreign particles. However, excessive accumulation of earwax, especially in elderly people, can impair hearing and increase the risk of infection. As a result, physical examination of the ear is an important early detection method for the elderly. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to carry out ear examinations in the elderly group at St. Mary's Church, Francis of Assisi, Jakarta. The physical examination results showed that 7 (19.4%) respondents had an unassessable right eardrum, 2 (5.6%) had a perforated left eardrum, 7 (19.4%) had prop cerumen in their right ear, and 3 (8.3%) had prop cerumen in their left ear. Educating the public about the importance of proper ear cleaning practices is crucial for maintaining overall ear health. This can help prevent injuries and maintain hearing health. ABSTRAK Telinga memiliki mekanisme pembersihan alami terhadap kotoran atau serumen telinga yang berlebihan. Praktik pembersihan telinga, seperti memasukkan benda ke dalam liang telinga seperti cotton bud, batang korek api, dan benda lainnya yang biasa digunakan untuk membersihkan telinga dapat menimbulkan risiko cedera. Kotoran telinga atau serumen berfungsi melindungi telinga dari debu dan partikel asing. Namun, akumulasi kotoran telinga yang berlebihan, terutama pada orang lanjut usia, dapat mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik telinga sebagai deteksi dini sangat penting dilakukan pada lansia. Kegiatan ini menggunakan metodologi PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk melakukan pemeriksaan telinga pada kelompok lanjut usia di Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta. Pada hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa terdapat 7 (19,4%) responden memiliki gendang telinga kanan yang tidak dapat dinilai, 2 (5,6%) responden memiliki gendang telinga kiri yang perforasi, 7 (19,4%) responden mengalami serumen prop pada telinga kanan serta 3 (8,3%) responden mengalami serumen prop pada telinga kiri. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya praktik pembersihan telinga dengan tepat sangat penting untuk kesehatan telinga secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu mencegah cedera dan menjaga kesehatan pendengaran.
Co-Authors Abizar Rafi, Muhammad Adam Aditya Pratama Aditya, Vincent Alexandro, Cristian Alexin, Corry Calista Alifia, Khalisya Alifia, Tosya Putri Alvianto, Fidelia Alwini, Muhammad Rifat Umar Amanda, Shelma Tria Amertha, Anak Agung Ngurah Putrayoga Andersan, Jonathan Andria Priyana Anggraeni, Natasha Anthony, Louis Averina, Friliesa Averina, Frilliesa Aziel, Disya Gwyneth Bachri, Fiqi Afrizal Biromo, Anastasia Ratnawati Bustam, Steve Geraldo Cahyadi, Stanley Surya Charissa, Olivia Chian, Sung Christiana, Catherine Dava Pratama, Muhammad Kevin Destra, Edwin Dewanto, Naomi Esthernita F. Dewanto, Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Paulus Gegana Thery Dinali, Diana Drew, Clement Dwiana, Alya Dzakwan, Muhammad Fikri Edbert, Bruce Edbert, Juan Edwin Destra Enike, Syilvia Cendy Enike, Sylvia Cendy Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Evelyn Evelyn Evelyn Fadhila, Arni Ismi Fajarivaldi, Kresna Bambang Febriana, Nafrisca Febriastuti, Abebi Felicia, Ivana Fernando Nathaniel Frisca Frisca Frisca Geoffrey Christian Lo Ghina, Andini Goh, Daniel Gracieene Gracienne Gracienne Gracienne Hardjanto, Kevin Angga Hariesti, Ribka Anggeline Harsono, Axsel Hartono, Eric Hartono, Vincent Aditya Budi Haryanto, Ines Hawari, Irawati Hekmatyar, Haritsyah Hendrianto, Rafindra Raja Hendrianto, Rifandra Rifqi Adi Herdiman, Alicia Herdiman, Julia Irawaty Hawari Istikanto, Ferdian Harum Jap, Ayleen Nathalie Jaya, I Made Satya Pramana Jeffrey Jeffrey Johan Johan Johan, Richver Framanto Joshua Kurniawan Kadang, Fidelis Samudra Kartolo, Marenra Shinery Kasvana Kasvana, Kasvana Khoto, Anthon Eka Prayoga Kosasih, Robert Kristianto, Angeline Florencia Grace Kurniawan, Joshua Kurniawan, Junius Kusuma, Kanaya Fide Lo, Geoffrey Christian Lontoh, Susy Olivia Lucius, Steven Hizkia Lumintang, Valentino Gilbert Mahendri, Ryan Dafano Putra Mano S, Donatila Marcella, Agnes Martin, Alfianto Mashadi, Fladys Jashinta Mayvians, Tizander Moniaga, Catharina Sagita Monika, Sesilia Nathaniel, Fernando Nikita Noer Saelan Tadjudin Peter Ian Limas Pranata, Catherine Christiana Pratama, Muhammad Kevin Dava Prayogo Khoto, Anthon Eka Purnomo, Yonathan Adi Putra, Feri Yanto Putra, Heri Yanto Putra, Muhammad Dzakwan Dwi Putri, Tiara Aulia Raden Seliwat Agung Aditya Rafi, Muhammad Adam Abizar Rafif, Akhtar Nawfal Raharjo, Budiarjo Notonagoro Ramadhani, Kenzie Rafif Ranindita Maulya Ismah Amimah Rayhan, Naufal Riadi, Seravin Janet Rosadi Putra, Rosadi Ruslim, Daniel Ruslim, Welly Hartono S, Donatila Mano Santoso, Alexander Halim Sari, Triyana Satyanegara, William Gilbert Setia, Nicholas Setiawan, Fiona Valencia Shirly Gunawan Sidarta, Erick Sim, Alfred Sutrisno Singh, Arwinder Sitorus, Ribka Angeline Hariesti Siufui Hendrawan Soebrata, Linginda Soeltanong, Dianova Sugiarto, Hans Sugiharto, Hans Sukianto, Louise Audrey Sunjaya, Angela Felicia Sunjaya, Anthony Paulo Suros, Angel Sharon Susilo, Muhammad Farhan Pratama Susy Olivia Lontoh Sutedja, Gina Triana Syarifah, Andini Ghina Tambunan, Nicholas Albert Tan, Nikita Tan, Sukmawati Tansil Tantoso, Lidya Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Warsito, Jonathan Hadi Widjaja, Yoanita Wijaya, Bryan Anna Wijaya, Christian Wijaya, Dean Ascha Wijayadi, Linda Julianti Yohanes Firmansyah Yudhitiara, Novia Yulishaputra, Muhammad Daffa Alghifari Yunita, Fenny Zhalila, Zhillan