Penelitian ini mengkaji eksploitasi anak, terutama yang dialami anak jalanan di Bandar Lampung, sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Eksploitasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk eksploitasi ekonomi, kekerasan fisik, dan emosional, yang diperburuk oleh kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit dan rendahnya tingkat pendidikan. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena eksploitasi anak secara mendalam dengan menggali pengalaman, pandangan, dan kondisi anak-anak yang menjadi korban eksploitasi. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa banyak anak terpaksa bekerja di lingkungan yang berbahaya atau dipekerjakan menjadi pengemis,pengamen,dan pekerja guna membantu menopang keperluan ekonomi keluarga mereka. Selain dampak langsung pada kesejahteraan anak, situasi ini berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang dalam perkembangan mental dan fisik mereka. Penelitian ini menekankan pentingnya perlindungan anak sebagai tanggung jawab kolektif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Ditekankan perlunya program-program yang mendukung kesejahteraan ekonomi keluarga, akses pendidikan yang layak, dan kebijakan yang lebih ketat dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak-anak dapat terlindungi dan kesempatan mereka untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang aman dapat terjamin.