Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila, khususnya pada materi Bhinneka Tunggal Ika, dengan 89% siswa berada pada kategori tidak kritis dan nilai UAS rata-rata hanya 55. Kebaruan dari penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran berupa video animasi kartun berbasis aplikasi TikTok, yang belum banyak diterapkan dalam konteks pembelajaran formal. Media ini dikembangkan dengan model ADDIE dan diuji pada 36 siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Jambi. Hasil validasi oleh ahli bahasa, materi, dan media menunjukkan kelayakan tinggi (skor 83,33%–87,5%), dan validasi praktisi memperoleh skor 92,5% (sangat praktis). Uji coba kelompok kecil dan besar juga menunjukkan hasil sangat layak. Terakhir, kemampuan berpikir kritis siswa meningkat signifikan dengan skor 94%, menunjukkan bahwa media ini efektif digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.