Perkembangan media sosial telah mengubah pola komunikasi serta cara individu membentuk dan menampilkan identitas diri di ruang publik digital. Di tengah pertumbuhan jumlah content creator, personal branding menjadi strategi penting untuk membangun identitas yang kuat, membedakan diri dari kompetitor, serta menjalin hubungan yang bermakna dengan audiens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis personal branding yang diterapkan Zata Ligouw di Instagram dalam membangun identitasnya sebagai content creator edukasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zata Ligouw berhasil menerapkan sebelas pilar personal branding berdasarkan teori Hubert K. Rumpersad, seperti keaslian, integritas, konsistensi, spesialisasi, kekhasan, hingga kinerja. Selain itu, Zata juga berhasil mengimplementasikan unsur-unsur teori self-presentation dari Erving Goffman, mencakup performa, panggung (setting), penampilan, dan tingkah laku, dengan pendekatan yang selaras dan mencerminkan karakter pribadinya dalam membangun identitas diri. Meskipun demikian, ditemukan tantangan pada aspek konsistensi program serta penyelarasan narasi lintas platform, khususnya dalam integrasi konten yang berada di luar fokus edukasi digital. Secara keseluruhan, personal branding dan strategi presentasi diri yang diterapkan Zata dinilai efektif dalam membangun identitas sebagai edukator digital yang inspiratif, serta memperkuat kepercayaan dan loyalitas audiens.