Pengabdian ini membahas penguatan nilai moderasi beragama melalui aktivitas pengajian di kalangan perempuan Desa Handel. Fenomena meningkatnya tantangan intoleransi dan radikalisme menuntut upaya kolektif untuk memperkuat pemahaman keagamaan yang seimbang dan inklusif. Pengajian perempuan dipandang sebagai sarana strategis dalam proses internalisasi nilai moderasi karena menyediakan ruang belajar agama yang partisipatif, dialogis, serta relevan dengan kehidupan sosial masyarakat desa. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menelaah literatur moderasi beragama, teori pembelajaran sosial, dan kepemimpinan komunitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengajian perempuan tidak hanya menjadi forum penyebaran ajaran agama, tetapi juga wadah pembentukan sikap toleransi, musyawarah, dan penghormatan terhadap keberagaman. Peran tokoh agama perempuan sebagai teladan dan fasilitator turut memperkuat transformasi nilai moderasi ke dalam perilaku sehari-hari anggota pengajian. Dengan demikian, pengajian perempuan di Desa Handel berfungsi sebagai benteng sosial dalam mencegah radikalisme, sekaligus memperkuat harmoni sosial antarwarga yang majemuk. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan kebijakan dan pendampingan berkelanjutan agar kegiatan pengajian terus menjadi motor penguatan nilai moderasi beragama di tingkat akar rumput.