Menurut World Health Organization (WHO), pneumonia merenggut lebih dari 800.000 anak balita di seluruh dunia. Sedangkan pneumonia pada balita di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Ambacang Padang dengan focus pada status gizi, status imunisasi, pemberian ASI eksklusif dan tingkat pengetahuan ibu. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 Juni – 1 Juli 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dengan balita pneumonia yang berjumlah 230 orang dengan jumlah sampel 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan puposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Od ratio (OR) dengan CI 95%. Hasil penelitian didapatkan 40% balita mengalami pneumonia berat, 34,3% status gizi kurang, 44,3% imunisasi tidak lengkap, 60% tidak memberikan ASI eksklusif, 38,6% pengetahuan rendah, serta didapatkan balita yang tidak diberikan ASI eksklusif 5.6 kali lipat mengalami pneumonia (OR=5.6, CI 95%). Kesimpulan didapatkan adanya hubungan status gizi, status imunisasi, pengetahuan dengan kejadian pneumonia di Puskesmas Ambacang Padang. Diharapkan agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pemberian informasi melalui penyuluhan, media informasi seperti leaflet, poster dan pamphlet tentang pencegahan pneumonia. According to the World Health Organization (WHO), pneumonia claims more than 800,000 toddlers worldwide. Meanwhile, pneumonia in toddlers in Indonesia has increased every year. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the incidence of pneumonia in toddlers at the Ambacang Padang Health Center with a focus on nutritional status, immunization status, exclusive breastfeeding and maternal knowledge levels. The type of analytical research with a cross-sectional design. Data collection was carried out on June 23 - July 1, 2022. The population in this study were all mothers with toddlers with pneumonia totaling 230 people with a sample size of 70 people. The sampling technique used purposive sampling. Data were analyzed using the Chi Square test and Odd ratio (OR) with 95% CI. The results of the study found that 40% of toddlers experienced severe pneumonia, 34.3% had poor nutritional status, 44.3% had incomplete immunization, 60% did not provide exclusive breastfeeding, 38.6% had low knowledge, and toddlers who were not given exclusive breastfeeding were 5.6 times more likely to experience pneumonia (OR = 5.6, CI 95%). The conclusion obtained is that there is a relationship between nutritional status, immunization status, knowledge with the incidence of pneumonia at the Ambacang Padang Health Center. It is hoped that health workers can improve the delivery of information through counseling, information media such as leaflets, posters and pamphlets about pneumonia prevention.