Penyuluhan pertanian masih memiliki peran penting yang harus ditingkatkan dalam membantu petani mengatasi tantangan, terutama dalam mengelola operasi pertanian secara keseluruhan. Penelitian terkait dengan upaya meningkatkan efektivitas penyuluh pertanian di Kabupaten Bojonegoro telah mencakup analisis berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga penyuluhan pertanian. Analisis mendalam kemudian dilakukan dengan menggunakan metode IE, SWOT dan QSPM untuk menyusun strategi peningkatan kinerja organisasi penyuluh pertanian. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa faktor kuatnya adalah kesesuaian dan tingginya nominal gaji, faktor lemahnya adalah rendahnya kemampuan penguasaan teknologi penyuluhan pertanian di Kabupaten Bojonegoro. Faktor peluangnya antara lain tingginya keinginan menjadi tenaga penyuluh pertanian, sedangkan faktor ancamannya adalah kurangnya PNS yang mengajar pertanian. Strategi prioritas untuk meningkatkan kinerja tenaga penyuluh pertanian antara lain dengan melakukan evaluasi kinerja tenaga penyuluh pertanian secara berkala. meningkatkan teknologi informasi, memperkuat program pelatihan profesional, meningkatkan kualitas penggunaan teknologi informasi, meningkatkan target rekrutmen tenaga penyuluh dan pegawai negeri sipil, serta memperkuat kerja sama antar pemerintah. Kelembagaan perlu diintegrasikan, mengefektifkan program kerja, dan menggerakkan peran kelompok tani,tiga topik manajemen yang menjadi perhatian adalah pengelolaan sumber daya manusia tenaga kerja penyuluhan pertanian, evaluasi kinerjanya, dan pemantauan kinerja tenaga penyuluh pertaniannya.