p-Index From 2020 - 2025
26.459
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Disease Prevention and Public Health Journal Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Prosiding Seminar Biologi Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Manuju : Malahayati Nursing Journal Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jurnal Ners Jurnal Medika Hutama Science Midwifery Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) Journal of Holistic and Traditional Medicine (JHTM) MAHESA : Malahayati Health Student Journal Metta : Jurnal Ilmu Multidisiplin Jurnal Mata Optik Archives of The Medicine and Case Reports Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Community Medicine and Education Journal Interdisciplinary Social Studies Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA) East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR) Jurnal Suara Pengabdian 45 KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Tarumanagara Medical Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Sewagati: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Literacy : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES) Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Jurnal Manajemen dan Bisnis Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Jurnal Indonesia Sosial Sains Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran Prominentia Medical Journal Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Kabar Masyarakat Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora (JURRISH) Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Journal of Educational Innovation and Public Health Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Jurnal Abdimas Indonesia Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Compromise Journal : Community Proffesional Jurnal Kedokteran Meditek Medicor : Journal of Health Informatics and Health Policy Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Journal of Medicine and Health Cermin Dunia Kedokteran Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Jarak Waktu dan Jumlah Vaksin dengan Hasil Reaktif Ig-G SARS-Cov-2 (Studi Kasus Populasi Remaja SMA Kalam Kudus II Jakarta) Donatila Mano S; Yohanes Firmansyah; Hendsun Hendsun; Edwin Destra; Alexander Halim Santoso
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10594

Abstract

ABSTRACT Vaccination against SARS-CoV-2 is essential in enhancing the body's defense against SARS-CoV-2 infection by increasing the level of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2. Determining the relationship between the number of vaccines and the vaccination interval plays a role in the level of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2 in the body to prevent primary infection from SARS-CoV-2. The assessment of cause-effect relationships is conducted through a cross-sectional study involving 76 subjects who met the inclusion criteria. The analysis performed includes descriptive analysis and analytical analysis to evaluate qualitative and quantitative data. In subjects who received a third dose of the vaccine, the Ig-G levels against SARS-CoV-2 were found to be higher compared to those who did not receive a third dose (p-value < 0.05). The levels of Ig-G against SARS-CoV-2 in the body are not consistently high, indicating the need for repeated vaccine administration every few months to maintain Ig-G levels (p-value < 0.05). This study demonstrates that the number of vaccinations plays a role in increasing the levels of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2, thus aiding in the body's fight against SARS-CoV-2 infection. The vaccination interval is also an important factor to consider, as the Ig-G levels against SARS-CoV-2 may decline over time, necessitating repeated vaccinations to maintain Ig-G levels. Both the number of vaccinations and the vaccination interval are crucial in maintaining the levels of Ig-G antibodies against SARS-CoV-2, thus preventing primary SARS-CoV-2 infections. Keywords: Ig-G SARS-CoV-2, Antibodies, Primary Infection, Vaccination Interval, Number of Vaccines  ABSTRAK Vaksinasi SARS-Cov-2 merupakan hal yang esensial dalam meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi SARS-Cov-2 dengan meningkatkan jumlah antibodi Ig-G SARS-Cov-2. Menentukan hubungan antara jumlah vaksin dan jarak waktu vaksinasi dalam perananannya terhadap kadar antibodi Ig-G SARS-Cov-2 di dalam tubuh untuk mencegah terjadinya Infeksi Primer dari SARS-Cov-2. Penilaian hubungan sebab akibat dilakukan dengan penelitian potong lintang dan dilakukan pada 76 subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi. Analisa yang dilakukan adalah analisa deskriptif dan analisa analitik untuk menilai data kualitatif dan kuantitatif. Pada subjek yang menerima vaksin ketiga memiliki nilai Ig-G SARS-Cov-2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menerima vaksin ketiga (p-value <0,05). Kadar Ig-G SARS-Cov-2 juga tidak selalu tinggi di dalam tubuh sehingga perlu dilakukan pemberian vaksin berulang setiap beberapa bulan untuk mempertahankan kadar Ig-G SARS-Cov-2 (p-value <0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa jumlah vaksinasi memiliki peranan dalam meningkatkan kadar Ig-G SARS-Cov-2 sehingga antibodi dalam melawan infeksi dari SARS-Cov-2. Jarak vaksinasi juga merupakan hal yang perlu diperhatikan karena kadar Ig-G SARS-Cov-2 akan menurun sehingga diperlukan vaksin berulang untuk mempertahankan kadar Ig-G SARS-Cov-2. Pemberian jumlah vaksinasi dan jarak waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan dan menjadi esensial dalam peranannya untuk mempertahankan kadar antibodi Ig-G SARS-Cov-2 untuk mencegah terjadinya infeksi primer SARS-Cov-2. Kata Kunci: Ig-G SARS-Cov-2, Antibodi, Infeksi Primer, Jarak Vaksin, Jumlah Vaksin
Pengaruh Kadar Profil Lipid, Asam Urat, Indeks Massa Tubuh, Tekanan Darah, dan Kadar Gula Darah Terhadap Penurunan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Usia Produktif Ernawati Ernawati; Eko Kristanto Kunta Adjie; Yohanes Firmansyah; Giovanno Sebastian Yogie; William Gilbert Setyanegara; Joshua Kurniawan
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10414

Abstract

ABSTRACT Decreased lung function is a common health problem that affects millions of people worldwide. The prevalence of decreased lung function in the general population has increased from 11.2% to 28.8% in individuals over the age of 50 years. The exact mechanism of these relationships is not fully understood. This study aims to determine the effect of obesity, hypertension, dyslipidemia, hyperuricemia, and diabetes mellitus on the decline in lung function among working-age workers. This research is a cross-sectional study carried out at the Kalam Kudus Foundation in the period of May 2023 involving productive age respondents aged 18 to 60 years. The minimum sample size required in this study is 50 respondents according to the rule of thumb formula. Descriptive data analysis in the form of centralized data distribution for quantitative data and proportion (%) for qualitative data. Analytical data analysis uses the Linear Regression method, enter method to see which factor has the strongest influence on the dependent variable. The results of the linear regression statistical test revealed that only the Low-Density Lipoprotein (LDL) level variable had a significant role in affecting lung vital capacity (OR: 0.433; p-value: 0.030). From the analysis results, it was found that LDL levels significantly affect the vital capacity of the lungs. Further research is needed to assess other factors that affect lung vital capacity. Keywords: Lung Vital Capacity, Lipid Profile, Uric Acid, BMI, Blood Pressure, Blood Glucose Level.  ABSTRAK Penurunan fungsi paru-paru adalah masalah kesehatan umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Prevalensi penurunan fungsi paru pada populasi umum mengalami peningkatan dari 11,2%, menjadi 28,8% pada individu di atas usia 50 tahun. Mekanisme yang tepat hubungan-hubungaan ini tidak sepenuhnya dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari obesitas, hipertensi, dislipidemia, hiperurisemia, dan diabetes mellitus terhadap penurunan fungsi paru di kalangan pekerja usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilaksanakan di Yayasan Kalam Kudus pada periode bulan Mei 2023 dengan mengikutsertakan responden usia produktif berusia 18 hingga 60 tahun. Besar sampel minimum yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah 50 responden berdasarkan rumus rule of thumb. Analisa data deskriptif berupa sebaran data terpusat untuk data kuantitatif dan proporsi (%) untuk data yang bersifat kualitatif. Analisa data analitik menggunakan metode Regresi Linear, enter method untuk melihat faktor mana yang memiliki pengaruh terkuat dalam mempengaruhi variabel tergantung. Hasil uji statistik regresi linear mengungkapkan bahwa hanya variabel kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang berperan signifikan dalam mempengaruhi kapasitas vital paru (OR: 0,433; p-value: 0,030). Dari hasil analisis didapat kadar LDL mempengaruhi kapasitas vital paru secara signifikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai faktor lain yang mempengaruhi kapasitas vital paru. Kata Kunci: Kapasitas Vital Paru, Profil Lipid, Asam Urat, IMT, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah
Potensi Keuntungan Mindfulness-Based Stress Reduction terhadap Kecemasan saat Pandemi Covid-19 pada Orang Dewasa Dean Ascha Wijaya; Ernawati Ernawati; Yohanes Firmansyah; Fernando Nathaniel; Refael Alfa Budiman
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10957

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has had extensive and severe impacts on the mental welfare of individuals worldwide. Anxiety is a primary issue faced by adults during this crisis. Hence, it is crucial to discover effective strategies for alleviating this anxiety. One promising approach is Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), which combines mindfulness practices with an understanding of stress and its management. This literature review aims to identify and assess the potential advantages of MBSR in reducing anxiety among adults during the COVID-19 pandemic. Through an extensive analysis of relevant empirical studies, we have found that MBSR holds significant potential for decreasing anxiety levels in adults amidst the COVID-19 pandemic. MBSR interventions enable individuals to cultivate awareness of their present thoughts, emotions, and bodily sensations. By honing this skill, adults can consciously recognize and respond to anxiety symptoms. Several studies have also indicated that MBSR can enhance mental resilience and adaptive coping mechanisms, thereby contributing to anxiety reduction. Furthermore, MBSR has been associated with additional benefits, including improved sleep, enhanced concentration, and increased overall happiness. These aspects are especially valuable during a pandemic, as excessive anxiety can disrupt sleep patterns, hinder concentration, and impact emotional well-being. Consequently, MBSR represents a highly advantageous approach for reducing anxiety among adults during the COVID-19 pandemic. Such programs provide individuals with valuable tools to manage stress and enhance their mental well-being. Keywords: Adult, Anxiety, Covid-19,  Mindfullness-Based Stress Reduction  ABSTRAK Pandemi COVID-19 telah menimbulkan konsekuensi yang luas dan serius terhadap kesejahteraan mental masyarakat di seluruh dunia. Kecemasan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh orang dewasa selama masa pandemi ini. Oleh karena itu, penting untuk mencari strategi yang efektif dalam mengatasi kecemasan tersebut. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), yang menggabungkan latihan meditasi mindfulness dengan pemahaman tentang stres dan cara mengelolanya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi keuntungan MBSR dalam mengurangi kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, kami menganalisis studi empiris yang relevan dengan topik ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa MBSR memiliki potensi yang signifikan dalam mengurangi tingkat kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Intervensi MBSR memungkinkan individu untuk mengembangkan kesadaran terhadap pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh mereka saat ini. Dengan melatih kemampuan ini, orang dewasa dapat mengenali dan merespons dengan sadar terhadap gejala kecemasan yang timbul. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa MBSR dapat meningkatkan ketahanan mental dan koping adaptif, yang berkontribusi pada pengurangan kecemasan. Selain itu, MBSR juga dikaitkan dengan manfaat tambahan, termasuk peningkatan kualitas tidur, peningkatan konsentrasi, dan peningkatan kebahagiaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting dalam konteks pandemi, dimana kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu tidur dan konsentrasi, serta mempengaruhi kesejahteraan emosional. MBSR memiliki potensi besar dalam mengurangi kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Program ini dapat memberikan alat yang berharga bagi individu untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Kata Kunci: Cemas, Covid-19, Dewasa, Mindfullness-Based Stress Reduction
Profil Neuropati Perifer dan Korelasinya dengan Kadar Gula Darah Sewaktu di Panti Lansia Santa Anna Alfred Sutrisno Sim; Dean Ascha Wijaya; Fernando Nathaniel; Giovanno Sebastian Yogie; Yohanes Firmansyah; Hans Sugiarto; Stephanie Amadea; Alexander Halim Santoso
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 9 (2023): Volume 5 Nomor 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i9.11121

Abstract

ABSTRACT Diabetes, as a global disease, continues to increase worldwide without being limited by location. The burden of diabetes in the elderly population is a significant health issue. Peripheral neuropathy caused by diabetes is strongly associated with physical limitations in older individuals. This cross-sectional study aims to determine the characteristics of peripheral neuropathy in participants who meet the criteria, using a total sampling at Santa Anna on July 15, 2023, and explore its correlation with blood sugar levels. Evaluation of sensory and motor clinical symptoms using Neuropathy Symptom Score (NSS) questionnaire. Abnormal reflexes and sensory function were assessed using Neuropathy Deficit Score (NDS) questionnaire. Blood sugar levels were measured using POCT method following standard procedures. Statistical analysis using the Kruskall Wallis test. Out of the 68 participants, the average age was 74.06 years, with 67.6% of the participants being female. The overall average blood sugar level was found to be 115.82 mg/dL. Based on the NSS and NDS classifications, 8.8% and 23.5% of the total participants were categorized as having severe symptoms, respectively. The statistical analysis revealed a significant difference in mean blood sugar levels between the NSS groups (p-value: 0.003). However, no significant difference was observed in mean blood glucose levels between the NDS groups (p-value: 0.264). Clinically, the severe symptom group had a higher median blood glucose level compared to the normal group. It is noteworthy that elevated transient blood sugar levels tend to impact the subjective symptoms (NSS) of peripheral neuropathy earlier than the objective symptoms (NDS). Keywords: Blood Glucose, Clinical Symptom, Peripheral Neuropathy  ABSTRAK Sebagai penyakit yang tersebar di seluruh dunia, diabetes terus berkembang tanpa memandang tempat dengan jumlah pasien yang semakin meningkat. Beban diabetes pada populasi lanjut usia merupakan masalah kesehatan yang krusial. Neuropati perifer yang diakibatkan oleh diabetes dikaitkan dengan disabilitas fisik yang signifikan pada populasi lanjut usia. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui profil neuropati perifer pada responden yang memenuhi kriteria dengan menggunakan total sampling di Panti Santa Anna pada 15 Juli 2023 serta korelasinya dengan kadar gula darah sewaktu. Evaluasi gejala klinis sensorik dan motorik menggunakan kuesioner Neuropathy Symptom Score (NSS). Refleks tidak normal dan penilaian sensorik dieevaluasi menggunakan kuesioner Neuropathy Deficit Score (NDS). Gula darah sewaktu diukur menggunakan POCT sesuai prosedur standar. Analisis statistik menggunakan uji Kruskall Wallis. Dari 68 responden, rata-rata usia adalah 74,06 tahun dengan 67,6% responden adalah perempuan. Dari seluruh responden, didapatkan rata-rata gula darah sewaktu sebesar 115,82 mg/dL. Berdasarkan NSS dan NDS, persentase responden yang termasuk dalam klasifikasi berat adalah sebesar 8,8% dan 23,5% dari keseluruhan responden. Hasil uji statistik Kruskall Wallis menyatakan adanya perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu antar kelompok NSS (p-value : 0,003). Namun, didapatkan tidak adanya perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu antar kelompok NDS (p-value : 0,264). Secara klinis, kelompok dalam kategori berat memiliki nilai median kadar gula darah sewaktu lebih tinggi dibanding kelompok normal. Kadar gula darah sewaktu yang tinggi cenderung mempengaruhi gejala subjektif (NSS) dari neuropati perifer terlebih dahulu dibandingkan dengan gejala objektif (NDS) dari neuropati perifer. Kata Kunci: Gejala Klinis, Gula Darah, Neuropati Perifer
Sinusitis-Induced Orbital Apex Syndrome with Unusual Presentation of Facial Nerve Palsy In HIV-Positive Patient Fernando Nathaniel; Irawaty Hawari; Yohanes Firmansyah; Dean Ascha Wijaya
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10962

Abstract

ABSTRACT Orbital Apex Syndrome (OAS) is a rare ophthalmological disorder characterized by complex symptoms originating from lesions at the orbital apex. Herein, we report a 60-year-old man with a history of diabetes mellitus and hypertension presented with a swollen left eye and sudden visual loss. He also had nasal symptoms before his admission. Treatment includes broad-spectrum antibiotics and antifungals with additional diabetes management and HIV evaluation. OAS, a severe and uncommon complication of a sinusitis infection, can present with diverse symptoms and cause nerve damage in the orbital apical area. The disease can be easily missed or overlooked when it exhibits atypical symptoms in its initial stages. It is crucial to be vigilant and consider the possibility of complications related to the orbital apex for early detection and appropriate treatment. Keywords: Facial Nerve Palsy, HIV, Orbital Apex Syndrome, Sinusitis
Partial Least Squares Regression Analysis Between Body Mass Index, Abdominal Circumference, Hip Circumference, Hemoglobin, Body Composition, Uric Acid, Blood Sugar, Hemoglobin and Hematocrit with Face Analyzer in Adults Tan, Sukmawati Tansil; Christian, Farell; Chandra, Cindy Christella; Firmansyah, Yohanes
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15873

Abstract

ABSTRACT Skin is an important aspect of the human body. Many factors may influence skin health and its characteristics, including physiological and metabolic conditions such as obesity, blood sugar, hemoglobin and hematocrit, and uric acid. To establish a correlation between physiological and metabolic health parameters with skin-face analysis (roughness and wrinkles). This research was conducted in Kalam Kudus Foundation, West Jakarta, targeting individuals ≥17 years old, both men and women, following the inclusion and exclusion criteria. Skin health parameters used were roughness and wrinkles. The metabolic parameters studied were body mass index (BMI), waist circumference (WC), hip circumference (HC), body composition, blood sugar, hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), and uric acid. Our research shows negative coefficient results of BMI (-0,076 and –0,059), WC (-0,844 and -0,795), Hb (-0,069 and -0,074), Ht (-0,112 and -0,161), and uric acid (-0,155 and -0,170) with skin roughness and wrinkle. Other parameters such as HC (0,294 and 0,323), blood glucose (0,141 and 0,058), total body fat mass (0,321 and 0,345), visceral fat (0,234 and 0,203), total subcutaneous fat (0,319 and 0,391), and total muscle mass (0,725 and 0,890) result in a positive coefficient with skin roughness and wrinkle. An increase in BMI, WC, Hb, Ht, and uric acid is associated with better skin roughness and wrinkles while higher hip circumference, total body fat mass, visceral fat, total subcutaneous fat, total muscle mass, and blood sugar may worsen the skin condition. Keywords: Obesity, Blood Sugar, Hemoglobin, Hematocrit, Uric Acid, Skin Roughness, Wrinkles
Hubungan Kadar Vitamin D Dengan Kadar Albumin Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna Ernawati, Ernawati; Charissa, Olivia; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Wijaya, Dean Ascha; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Sugiarto, Hans; Warsito, Jonathan Hadi; Lumintang, Valentino Gilbert; Suros, Angel Sharon
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i2.13123

Abstract

ABSTRACT Low albumin and vitamin D levels in the elderly are often due to factors such as malnutrition, inflammation, and illness. A deficiency in albumin can affect the availability of vitamin D because it binds to albumin. Maintaining normal levels of albumin and vitamin D in the elderly has positive impacts on nutrition, healing, infection prevention, and metabolic function. This cross-sectional study aimed to investigate the relationship between vitamin D levels and albumin levels in the elderly. It was conducted at Santa Anna Elderly Care Home in November 2023. The variables in this study were vitamin D levels and albumin levels. Statistical analysis was performed using the Mann-Whitney test. Out of 47 respondents, the average age was 77.55 years. Mann-Whitney test results indicated no significant relationship between 25-hydroxyvitamin D levels and albumin levels in blood serum (p-value: 0.770). The correlation between these two variables showed a negative correlation, meaning that lower levels of 25-hydroxyvitamin D were associated with higher albumin levels. This is interesting because it contradicts the research hypothesis, suggesting that albumin levels may be influenced by factors outside the variables being studied. The correlation result of 0.044 falls into the category of very weak and cannot be considered a determining variable between two variables. Further analysis using the Mann-Whitney test revealed that there was no significant relationship or difference in mean values between 25-hydroxyvitamin D levels in the hypoalbuminemia and normal groups (p-value: 0.919), and there was no significant relationship or difference in mean values between albumin levels in the vitamin D deficiency and normal groups. Keywords: Albumin, Elderly, Vitamin D  ABSTRAK Albumin dan vitamin D yang rendah pada lanjut usia dapat terjadi karena faktor malnutrisi, inflamasi, dan penyakit. Kekurangan albumin dapat memengaruhi ketersediaan vitamin D, hal ini disebabkan vitamin D terikat pada albumin. Memiliki kadar albumin dan kadar vitamin D yang normal pada lanjut usia berdampak positif pada status nutrisi, penyembuhan, pencegahan infeksi, dan fungsi metabolik. Penelitian potong lintang ini bertujuan mengetahui hubungan kadar vitamin D dengan kadar albumin pada lanjut usia yang dilakukan di Panti Lansia Santa Anna pada November 2023. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar vitamin D dan kadar albumin. Analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney. Dari 47 responden, rata-rata usia adalah 77,55 tahun. Hasil uji Mann Whitney menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar 25-hidroksi vitamin D dengan kadar albumin dalam serum darah (p-value: 0,770). Hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukan korelasi negatif yang berarti semakin rendah kadar 25-hidroksi vitamin D maka akan semakin tinggi kadar albumin. Hal ini cukup menarik dikarenakan berlawanan dengan hipotesis penelitian yang berarti pula sebenarnya kadar albumin disebabkan oleh banyak faktor di luar variabel yang diteliti. Hasil korelasi 0,044 masuk dalam kategori sangat lemah dan tidak dapat diperhitungkan sebagai variabel penentu antara kedua variabel. Hasil analisis lanjutan dengan uji Mann Whitney didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan atau perbedaan rerata yang bermakna antara kadar 25-hidroksi vitamin D pada kelompok hipoalbumin maupun kelompok yang normal (p-value: 0,919) serta tidak terdapat hubungan atau perbedaan rerata yang bermakna antara kadar albumin pada kelompok defisiensi vitamin D dan kelompok normal. Kata Kunci: Albumin, Lanjut Usia, Vitamin D
Hubungan Kadar Insulin Puasa dengan Tekanan Darah Pada Kelompok Lanjut Usia: Studi Potong Lintang di Panti Santa Anna Kosasih, Robert; Frisca, Frisca; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Averina, Friliesa; Goh, Daniel; Sitorus, Ribkha Anggeline Hariesti; Gaofman, Brian Albert
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13127

Abstract

ABSTRACT Hypertension is one of the most common causes of death in the world. Insulin is a hormone that has been studied for a long time, and hyperinsulinemia is a condition where the body requires large amounts of insulin to achieve normal sugar levels. It was found that hypertensive patients with metabolic syndrome disorders have higher insulin levels with or without obesity which makes it considered as a risk factor. Finding the correlation between fasting insulin and blood pressure in nuring home. Cross-sectional study research on the correlation of fasting insulin levels with blood pressure in the elderly group at Santa Anna Nursing house. Respondents who meet the inclusion criteria will follow a series of data collection according to applicable physical and laboratory examination standards. Statistical analysis using spearman correlation analysis. There were 30 respondents who met the inclusion criteria with an average age of 73 (56 - 88) years, systolic blood pressure (SBP) 120 (105-150) mmHg, diastolic blood pressure (DBP) 70 (55-80) mmHg, and fasting insulin levels 9.45 (5.4-29.5) μIU / ml. the results of the analysis did not find a significant correlation between fasting insulin levels and blood pressure (p-value = 0.590 and 0.898). In this study, it was found that the higher the fasting insulin level, the lower the systolic blood pressure (r-systolic = -0.102). Fasting insulin is one of the tests that can be carried out as an early detection of metabolic disease, especially as a prevention of hypertension. Keywords: Fasting Insulin, Elderly, Blood Presure  ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tersering di dunia. Insulin merupakan hormon yang telah dipelajari sejak lama, dan hiperinsulinemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh membutuhkan jumlah insulin yang banyak untuk mencapai kadar gula darah yang normal. Ditemukan bahwa pada penderita hipertensi dengan gangguan sindroma metabolik memiliki kadar insulin yang lebih tinggi baik itu dengan atau tanpa obesitas yang membuatnya dipertimbangkan sebagai faktor risiko. Meneliti bagaimana korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah di panti lansia. Penelitian studi potong lintang mengenai korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah pada kelompok lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan mengikuti rangkaian pengambilan data sesuai standar pemeriksaan fisik dan labotorium yang berlaku. Analisis statistik menggunakan analisis korelasi spearman.  Terdapat 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 73 (56 – 88) tahun, tekanan darah sistolik (TDS) 120 (105-150) mmHg, tekanan darah diastolik (TDD) 70 (55-80) mmHg, dan kadar insulin puasa 9,45(5,4-29,5)μIU/ml. hasil analisis tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara kadar insulin puasa dengan tekanan darah (p-value= 0,590 dan 0,898). Pada penelitian ini didapatkan semakin tinggi kadar insulin puasa maka akan semakin rendah tekanan darah sistolik (r-sistolik=-0,102). Insulin puasa merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai deteksi dini penyakit metabolik, khususnya sebagai pencegahan terhadap hipertensi.   Kata Kunci: Insulin Puasa, Lansia, Tekanan Darah
Hubungan Kadar Vitamin D dengan Kejadian Insomnia Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna Biromo, Anastasia Ratnawati; Tadjudin, Noer Saelan; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Kurniawan, Joshua; Jap, Ayleen Nathalie; Mashadi, Fladys Jashinta; Fransisco, Melkior Michael; Soebrata, Linginda
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13516

Abstract

ABSTRACT Vitamin D deficiency is a public health problem that affects everyone regardless of their age. It is linked to various health problems, and one of them is sleep problem. Nearly 60% of elderly have sleep problems, with insomnia being the most frequently reported symptom. Insomnia can lead to physical, mental, behaviour problems, and increasing risk of having diabetes and cardiovascular disease. To find the association between vitamin D and insomnia in elderly. This research uses cross sectional study to find association between vitamin D and insomnia in elderly who live in Santa Anna’s nursing home. Respondents who met the inclusion criterias were measured for vitamin D and then filling out Insomnia Severity Index (ISI) questionnaire. Statistical analysis used is the Mann-Whitney test. Twenty-seven participants met the inclusion criteria, with the mean age of 75,59 (SD 7,42) years and vitamin D level 19,93 (SD 6,87) ng/ml. There was no significant difference in vitamin D level between non-insomnia and insomnia (p-value 0,979). However, from this study we found that lower vitamin D serum was associated with the increasing risk of insomnia. Vitamin D deficiency should be taken into account when treating elderly with sleep disorder. Health practitioners should consider Vitamin D supplementation as adjunctive treatment in sleep problems. Keywords: Insomnia, Elderly, Vitamin D  ABSTRAK Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan umum yang dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang usia. Defisiensi vitamin D dihubungkan dengan berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan tidur. Gangguan tidur pada lansia merupakan masalah yang sering ditemui, dimana hampir 60% lansia mengalami gangguan tidur. Insomnia dapat menyebabkan gangguan fisik, mental, perilaku, dan meningkatkan risiko penyakit diabetes serta kardiovaskular. Meneliti hubungan vitamin D dengan kejadian insomnia pada lansia. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang mencari hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian insomnia pada orang lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengukuran kadar vitamin D dan pengisian kuesioner Insomnia Severity Index (ISI) untuk insomnia. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Sebanyak 27 responden memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 75,59 (SD 7,42) tahun, dengan kadar vitamin D 19,93 (SD 6,87) ng/ml. Hasil analisis statistik tidak mendapatkan perbedaan rerata kadar vitamin D yang bermakna antara kelompok dengan atau tanpa insomnia (p-value 0,979), meski demikian pada penelitian ini didapatkan bahwa defisiensi vitamin D berisiko meningkatkan terjadinya insomnia. Defisiensi vitamin D harus dipertimbangkan dalam manajemen lanjut usia dengan gangguan tidur. Suplementasi vitamin D dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada lanjut usia yang mengalami gangguan tidur. Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Vitamin D
Hubungan Kadar 25(OH)D3 dengan Lingkar Betis Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna: Studi Potong-Lintang Santoso, Alexander Halim; Lontoh, Susi Olivia; Firmansyah, Yohanes; Yogie, Giovanno Sebastian; Goh, Daniel; Syarifah, Andini Ghina; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Khoto, Anthon Eka Prayoga
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13124

Abstract

ABSTRACT The research on vitamin D is still developing until its role in the immune system, the absorption of phosphate from the intestine, and preventing its excretion in the kidneys are known. The prevalence of low levels of vitamin D is high, and recently, it was discovered that there was a relationship between vitamin D deficiency and the incidence of sarcopenia in the elderly. Determining vitamin D levels and the incidence of sarcopenia in the elderly at the Santa Anna Nursing Home. This study was an analytical study with a cross-sectional design conducted on elderly residents of the Santa Anna Nursing Home in July 2023 to assess vitamin D levels and calf circumference to assess sarcopenia. The data obtained were analyzed using Mann-Whitney. Result Of the 32 respondents, the average age was 72.66 years, and 22 (68.7%) respondents were women. It was found that 30 (93.8%) respondents experienced vitamin D deficiency, and 15 (46.9%) respondents experienced sarcopenia. The results of statistical tests showed that there was no difference in the mean levels of vitamin D between the sarcopenic and non-sarcopenic groups. However, the group of patients with sarcopenia had vitamin D levels that tended to be lower compared to the group without sarcopenia (18 vs. 21 ng/mL; MR 15.50 vs. 17.38). There was no statistically significant difference in mean vitamin D levels between the groups with and without sarcopenia. However, there is a tendency for groups of patients with sarcopenia to have vitamin D levels that tend to be lower than those in groups without sarcopenia. Keywords: Vitamin D, Sarcopenia, Elderly  ABSTRAK Hingga saat ini, penelitian terhadap vitamin D terus berkembang hingga diketahui perannya dalam sistem imun, absorpsi fosfat dari usus dan mencegah terekskresinya pada ginjal. Tingginya prevalensi kurangnya kadar vitamin D dan baru-baru ini, diketahui ada hubungan defisiensi vitamin D dengan kejadian sarkopenia pada lansia. Mengetahui kadar vitamin D dengan kejadian sarkopenia pada lansia di Panti Werda Santa Anna. Penelitian ini adalah analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada lansia penghuni Panti Werdha Santa Anna pada Juli 2023 untuk menilai kadar vitamin D dan lingkar betis untuk menilai sarkopenia. Data yang didapat kemunian dianalisis menggunakan Mann-Whitney. Didapat 32 responden dengan rerata usia 72,66 tahun dan sebanyak 22 (68,7%) responden adalah perempuan. Didapat 30 (93,8%) responden mengalami defisiensi vitamin D dan 15 (46,9%) responden mengalami sarkopenia. Hasil uji statistic didapat hasil tidak terdapat perbedaan rerata kadar vitamin D antara kelompok sarkopenia dan tidak. Namun dapat terlihat bahwa kelompok pasien dengan sarkopenia memiliki kadar vitamin D yang cenderung lebih rendah dibandingan dengan kelompok tanpa sarkopenia (18 vs 21 ng/mL; MR 15,50 vs 17,38). Tidak terdapat perbedaan rerata kadar vitamin D yang bermakna secara statistik antara kelompok dengan atau tanpa sarkopenia. Namun terdapat kecenderungan kelompok pasien dengan sarkopenia memiliki kadar vitamin D yang cenderung lebih rendah dibandingan dengan kelompok tanpa sarkopenia. Kata Kunci: Vitamin D, Sarkopenia, Lanjut Usia
Co-Authors Adjie, Eko Kristanto Kunta Afladhanti, Putri Mahirah Agnes Marcella Agus Hadian Rahim Agustina Alexander Halim Santoso Alexander Halim Santoso Alfred Sutrisno Sim Alicia Herdiman Alicia Sarijuwita Alicia Sarijuwita Alicia Sarijuwita Alicia Sarjuwita Alifia, Tosya Putri Alvianto, Fidelia Amanda, Shelma Tria Amelia, Devi Astri Rivera Amimah, Ranindita Maulya Ismah Andi Eka Putra Andi Eka Putra Andria Priyana Andriana Kumala Dewi Angelika S, Michelle Angelika, Michelle Anggita Tamaro Anggraeni, Natasha Anna Maria Tri Anggraini Aribowo, Aretha Sarah Atzmardina, Zita Averina, Friliesa Badruddin, Gabriella Hafidha Baroto, Radian Tunjung Bayu Aditya Belinda Junitia Biromo, Anastasia Ratnawati Brahmana, Ririn Efranisa Sembiring Bruce Edbert Bryan Anna Wijaya Buntara, Ivan Catharina Sagita Moniaga Catherine Christiana Pranata Cendi, Sylvia Chalishah Shifa Martiana Chandra, Cindy Christella Charissa, Olivia Chau, Welhan Chesia Angelina Christian, Farell Christiani, Lidya Chua, Jimmy Clarissa Hartawan Clarissa Sunaryo , Alda Daniel Goh Daniel Ruslim Darren Gosal Darren Gosal Darren Gosal Darren Gosal Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Destra, Edwin Dewi, Andriana Kumala Dewi, Andriana Kumawa Dinata, Freddy Donatila Mano S Donatila Mano S Drew, Clement Edbert, Bruce Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Eko Kristanto Kunta Adjie Elfrida Ratnawati Elizabeth, Jessica Emilda, Emilda Erdiana, Grace Eric Hartono Ernawati . Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Su Fadhila, Arni Ismi Fajarivaldi, Kresna Bambang Farell Christian Gunaidi Febriastuti, Abebi Fendy Wellen Fernando Nathaniel Fernando Nathaniel Fernando Nathaniel Fidelia Alvianto Fiona Valencia Setiawan Fransisca I. R. Dewi Fransisca Iriani R Dewi Fransisco, Melkior Michael Friliesa Averina Frisca Frisca Gabriella Hafidha Badruddin Gaofman, Brian Albert Geoffrey Christian Lo Gilda, Gilda Ginting, Desi Natalia Giovanno Sebastian Yogie Giovanno Sebastian Yogie Goh, Daniel GRACE SHALMONT, GRACE Gracieene Gracienne Gracienne Gracienne Gracienne, Gracienne Gunaidi, Farell Christian Gunawan Widjaja Halim Santoso Halim Santoso, Alexander Hamzah Hamzah Handar Subhandi Bakhtiar Handayanti, Luthfi Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hanna Wijaya Hans Sugiarto Hardjanto, Kevin Shen Angga Hari Sutanto, Hari Hariesti, Ribka Anggeline Harjono, Johan Lucas Hartono, Vincent Aditya Budi Haryanto, Imam Hawari, Irawati Heiddy Chandra Sumampouw Heiddy Chandra Sumampouw Hendry Agustian Hendry Agustian Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun, Hendsun Herdiman, Alicia Hernani, Anggit Hidayat, Fadil Ida Ayu Putu Sri Widnyani Imam Hartanto Imam Haryanto Irawaty Hawari Irawaty Hawari Jap, Ayleen Nathalie Jasmine Syabania Noviantri Jasmine Syabania Noviantri Jaya, I Made Satya Pramana Jeffrey ., Jeffrey Jeffry Luwito Jeffry Luwito Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Elizabeth Jessica Nadia Dinda Jimmy Chua Joshua Kurniawan Joshua Kurniawan Joshua Kurniawan Junius Kurniawan Juvenius Martin Kartika, Ronald Kasvana Kasvana Kharenina Augustine, Annisa Khoto, Anthon Eka Prayoga Kosasih, Robert Kurniawan, Joshua Kurniawan, Junius Kusrini, Henni Lidya Christiani Lie, Jason Gunawan Liesia Asiku Linda Yulianti W Lo, Geoffrey Christian Lontoh, Susi Olivia Lontoh, Susy Olivia Louise Audrey Lumintang, Valentino Gilbert Mahaputera, Pramadio Mandalika, Astin Mano S, Donatila Marendra Shinery Kartolo Margaretha Pramesti Utar Martin, Alfianto Maryani, Luh Putu Endyah Santi Mashadi, Fladys Jashinta Melian Anita Meliyana Meliyana, Meliyana Michael Michael Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Michelle Angelika S Moniaga, Catharina Sagita Muhamad Rizki Nanda F Muhammad Ali Hanafiah Selian Murni L Naibaho Murni L Naibaho Muslichah Muslichah Nancy Suwarna Nanda Lessi Hafni Eka Putri Natasha Anggraeni Natasha Fiorentina Kusumawati Nathaniel, Fernandho Nathaniel, Fernando Nicholas Setia Nicole Nastassja Kurniawan Nimas Berlian Betta Chantika Noer Saelan Tadjudin Noer Saelan Tadjudin Noer Saelan Tadjudin Normala, Ajeng Novendy, Novendy Novia, Elizabeth Pasuarja Jeranding Ezra Pati, Vanessa Irenea Peter Ian Limas Prawiro, Evy Luciana Pujiono, Sheryn Purnomo, Yonathan Adi Purwadhi Purwadhi Putra, Muhammad Dzakwan Dwi Putri Bennya Aisyah Putri Mahirah Afladhanti R Dewi, Fransisca Iriani Raharjo, Budiarjo Notonagoro Ramadhanty, Prajnya Kamila Ranonto, Steve Vallery Ravenska Theodora Ravenska Theodora Rayhan, Naufal Refael Alfa Budiman Rendy Singgih Rendy Singgih Ribka Anggeline Hariesti Robert Kosasih Rudi Rudi Ruslim, Welly Hartono S, Michelle Angelika S., Michelle Angelika Samara, Trisha Samuel Halim Santoso, alex Santoso, Alexander Santoso, Alexander Halim Saputra, Rio Sari Mariyati Dewi Nataprawira Sari, Anna Rahmania Sari, Triyana Satyanagara, William Gilbert Satyanegara, William Gilbert Satyo, Yovian Timothy Septrisya, Shiera Setia, Nicholas Setiawan, Fiona Valencia Setiawan, Hardianto Setiyati, Pinka Nurashri Setyati, Pinka Nurashri Shafira, Ellyta Shirly Gunawan Singgih, Rendy Sitorus, Ribkha Anggeline Hariesti Siufui Hendrawan Sjaiful Bachri Slamet Tri Wahyudi Soebrata, Linginda Soni, Yulfitra St. Laksanto Utomo Stanislas Kotska Marvel Mayello Teguh Stanley Surya Cahyadi Stefanus Gardino Stefanus Gardino Setyo D Stephanie Amadea Su, Ernawati Sugiarto, Hans Sugiharto, Hans Sugiharto, Sony Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sung Chian Suros, Angel Sharon Susy Olivia Lontoh Sutedja, Gina Triana Sutjipto, Fiolita Indranita Syachputri, Rifi Nathaznya Syarifah, Andini Ghina Sylvana, Yana Tambunan, Nicholas Albert Tan, Sukmawati T Tan, Sukmawati Tansil Teguh, Stanislas Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Tenty, Tenty Tiffany Valeri Alexandra Triyana Sari Triyana Sari Tubagus Andri Purnama Tubagus Andri Purnama Valentino Gilbert Lumintang Valeria Saputra Velika Elaine Kangnata Vincent Aditya Budi Hartono Vini Claudya Agustine Rajagukguk Warsito, Jonathan Hadi Wellen, Fendy Welly Hartono Ruslim Widjaya, Inge Friska Wijaya, Bryan Wijaya, Bryan Anna Wijaya, Christian Wijaya, Dean Ascha Wijaya, Hanna Wijayadi, Linda Julianti William Gilbert Satyanegara William Gilbert Setyanegara William Gilbert Setyanegara Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yana Sylvana Yogie, Giovanno Sebastian Yudhitiara, Novia Yurike Indah Pratiwi Yurike Indah Pratiwi