Permasalahan sampah plastik merupakan tantangan lingkungan global yang kian mendesak, termasuk di Indonesia yang menghasilkan jutaan ton sampah plastik setiap tahunnya. Artikel ini membahas implementasi program Plang Ecobrick oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram di Desa Pakuan, Kabupaten Lombok Barat, sebagai model pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan proses, dampak, serta tantangan pemanfaatan ecobrick sebagai solusi alternatif pengolahan sampah plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini mampu meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat, mendorong perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, serta menciptakan produk fungsional bernilai ekonomi. Kegiatan ecobrick terbukti memperkuat kapasitas lokal melalui pelatihan partisipatif dan keterlibatan aktif warga, terutama kelompok ibu rumah tangga dan pemuda desa. Namun demikian, keberlanjutan program masih menghadapi kendala seperti rendahnya partisipasi pasca-program dan minimnya dukungan kelembagaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan kelembagaan lokal dan integrasi kebijakan desa agar inisiatif ini dapat berkembang menjadi strategi pengelolaan sampah yang mandiri, berkelanjutan, dan replikatif di wilayah lain