Paradigma tradisionalisme, modernisme, dan postmodernisme memainkan peran penting dalam perkembangan Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam konteks tradisionalisme, fokus PAI terletak pada pewarisan ilmu-ilmu keislaman klasik (Ulumuddin) dengan pendekatan normatif-doktrinal. Era modernisme membawa perubahan signifikan dengan pendekatan rasional dan ilmiah yang diwujudkan dalam Dir?sah Islamiyah. Sementara itu, paradigma postmodernisme mendorong kajian PAI yang lebih inklusif dan multidisipliner, menggabungkan ilmu agama dengan berbagai disiplin ilmu lainnya seperti sosiologi, antropologi, dan filsafat. Artikel ini menganalisis evolusi paradigma-paradigma tersebut, mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul dalam implementasinya, serta menawarkan perspektif baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam konteks global yang kompleks.