p-Index From 2020 - 2025
15.053
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Public Health Science (IJPHS) HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Journal of Degraded and Mining Lands Management Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN (Journal of Environmental Health) JPSriwijaya Jurnal Kesehatan JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Jurnal Surya Medika Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Holistik Jurnal Kesehatan JIK- JURNAL ILMU KESEHATAN Jurnal Kesehatan Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Health Information : Jurnal Penelitian Jurnal 'Aisyiyah Medika Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Ners Journal of Telenursing (JOTING) PUBLIKASI PENELITIAN TERAPAN DAN KEBIJAKAN Food ScienTech Journal Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Journal of Nursing and Public Health (JNPH) Indonesian Journal of Global Health research Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Mitra Raflesia (Journal of Health Science) JOURNAL LA MEDIHEALTICO Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Community Medicine and Education Journal Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Journal of Social Research Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Riset Informasi Kesehatan Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Bosowa Medical Journal Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Literatur Review: Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Leptospirosis di Indonesia Maulana, Harry Cahya; Windusari, Yuanita; Hasyim, Hamzah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i2.3638

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui kontak langsung ataupun tidak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Pada tahun 2023 di Indonesia dilaporkan 2554 kasus leptospirosis dengan CFR 8% yang tersebar di 12 Provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia. Metode penelitian ini adalah literatur review yang bersumber dari ScienceDirect, ProQuest, Garba Rujukan Digital (GARUDA) Kemdikbud, dan Google Scholar. Terdapat 21 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil literatur review dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia meliputi keberadaan tikus, kondisi saluran pembuangan air limbah / selokan, keberadaan sampah, adanya genangan air, riwayat banjir, lokasi tempat tinggal dekat sungai dan sawah, kondisi fisik rumah, keberadaan hewan ternak dan hewan peliharaaan, serta kondisi lingkungan abiotik meliputi suhu, kelembaban, dan pH. Pada kajian literatur review ini keberadaan tikus dan kondisi saluran pembuangan air limbah yang buruk merupakan faktor lingkungan yang paling banyak mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia
Pengaruh Lahan Basah Terhadap Kejadian Schistosomiasis: Literature Review Syarifah, Nahdha; Windusari, Yuanita; Hasyim, Hamzah
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1153

Abstract

Schistosomiasis tetap menjadi salah satu penyakit yang ditularkan melalui air yang paling umum di daerah tropis dan lahan basah. Schistosomiasis mempengaruhi 240 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 700 juta orang tinggal di daerah endemik di 78 negara dan berisiko terkena schistosomiasis. Artikel ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis pengaruh lahan basah terhadap schistosomiasis dan cara menanggulanginya. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan total artikel sebanyak 20 artikel menggunakan beberapa kata kunci yaitu “schistosomiasis”, “lahan basah”, “demam keong”, dan lainnya. Pada hasil telaah artikel, didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian schistosomiasis di lahan basah yaitu aspek sosial budaya (seperti mandi di permukaan air sebagai kepercayaan spiritual di antara beberapa kelompok), tingkat pengetahuan dan pendidikan, status sosial ekonomi, dan aktivitas domestik termasuk pilihan sumber air minum dan fasilitas sanitasi. Faktor risiko lainnya berupa perilaku personal hygiene anak juga ditemukan masih kurang baik seperti, berenang di air sungai, tidak menggunakan alas kaki, BAB dan BAK sembarangan, dan meminum air sungai atau sumur. Usia rentan untuk terkena infeksi schistosomiasis ada di rentang usia 7-14 tahun. Beberapa faktor yang mempengaruhi hidupnya keong di wilayah lahan basah yaitu suhu, curah hujan, pencahayaan, kekeruhan, kadar DO dan logam berat, kalsium, serta estivasi. Pengendalian keong, pemberantasan cacing secara massal, promosi kesehatan terkait infeksi schistosomiasis merupakan saran bagi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah kecacingan ini. Dosis praziquantel yang sesuai (40 mg/kg) juga dapat diberikan. Penulis menyarankan agar pemerintah daerah dapat meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang schistosomiasis serta memfasilitasi obat seperti praziquantel bagi masyarakat yang membutuhkan.
Faktor Risiko Kondisi Fisik Rumah yang Mendukung Kejadian Tuberkulosis Paru di Indonesia Sari, Defa; Windusari, Yuanita; Hasyim, Hamzah
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1154

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menimbulkan gangguan saluran nafas atau MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberculosis). Gejala yang dirasakan oleh pasien tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2020, kejadian TB di dunia menjukkan sebanyak 10 juta kasus yang meliputi 5,6 juta terjadi pada pria, 3,3 juta terjadi pada wanita, dan pada anak-anak sebanyak 1,1 juta kasus. Terjadi peningkatan 600.000 kejadian TB pada tahun 2021 (6 juta kasus pada pria, 3,4 juta kasus pada wanita, dan pada anak-anak sebanyak 1, 2 juta kasus). Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang jumlah kasusnya cukup tinggi di dunia. Indonesia sendiri merupakan negara urutan ketiga untuk penderita Tuberkulosis tertinggi di dunia. Data Kemenkes tahun 2020 ditemukan kasus TB sebesar 393.323 kasus di Indonesia. Meningkat sebesar 443.236 kasus ditahun 2021. Semakin meningkat hingga mencapai 824.000 kasus pada tahun 2022. Faktor kondisi fisik rumah seperti tingkat pencahayaan, kepadatan hunian, luas ventilasi, dan jenis tanah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberadaan bakteri penyebab tuberkulosis paru. Resistensi bakteri penyebab tuberkulosis paru di dalam rumah tergantung pada keberadaan sinar matahari, jenis tanah dan kepadatan apartemen. Selain itu, tinggal atau bekerja di lingkungan yang padat penduduk, tingkat insiden tinggi, dan ventilasi buruk dapat meningkatkan risiko paparan Mycobacterium tuberculosis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, Penelitian ini menggunakan data dari hasil penelitian yang sudah diedarkan pada jurnal online dari tahun 2017 – 2023. Peneliti melakukan pencarian jurnal penelitian yang dipublikasikan diinternet menggunakan Google Scholar dan Research Gate. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 10 jurnal (sepuluh) jurnal yang dianalisis ditemukan bahwa 9 (Sembilan) jurnal menyatakan terdapat hubungan antara pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian rumah, suhu, ventilasi, jenis dinding, jenis lantai, dan sanitasi lingkungan dengan kejadian TB Paru. dari 10 jurnal (sepuluh) jurnal yang dianalisis ditemukan bahwa 7 (Tujuh) jurnal menyatakan tidak ada hubungan antara ventilasi, pencahayaan, jenis lantai, kepadatan hunian, jenis dinding, dan suhu dengan kejadian TB Paru. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dengan metode literature review Faktor Risiko Kondisi Fisik Rumah seperti kepadatan hunian rumah, pencahayaan yang kurang, kelembaban rumah yang tinggi, ventilasi yang tdak memadai, jenis dinding rumah, jenis lantai rumah, dan suhu ruangan sangat mendukung kejadian Tuberkulosis Paru.
Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil (Literatur Review) Hamzah Hasyim; Dinda Gustina Aulia; Farina Eka Agustine; Ega Rava; Nopi Aprillia; Iswanto Iswanto
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.637

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah status gizi seseorang yang kurang akibat ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. World Health Organization (WHO) melaporkan prevalensi anemia dan KEK pada kehamilan secara global adalah 35-75% yang secara signifikan lebih tinggi pada trimester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamildari kajian literatur berbagai penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan mengkaji secara kritis didalam tubuh literatur berorientasi akademik. Sumber literatur ada 6 jurnal penelitian yang disesuaikan dengan permasalahan literatur review. Metode Analisa data menggunakan anotasi bibliografi (annotated bibliography) dimana setiap sumber akan ditarik simpulan terkait dengan yang tertulis. Hasil telaah kritis yang memenuhi sampel didapatkan sebanyak 13 provinsi dengan prevalensi risiko KEK nasional dimana data menunjukkan peringkat ke-12 dari 33 provinsi ibu hamil KEK. Secara keseluruhan, prevalensi risiko kurang energi kronis meningkat pada semua kelompok umur dan kondisi wanita (hamil dan tidak hamil). Pada wanita tidak hamil usia 15-19 tahun prevalensinya naik sebesar 15,7 persen. Demikian pula pada ibu hamil kelompok umur 45-49 tahun naik 15,1 persen. Saran yang ditujukan kepada tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan upaya pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bahaya KEK pada ibu hamil dan materi lainnya terkait pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil, serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk tercapainya cakupan pemeriksaan kehamilan pada petugas kesehatan.
HUBUNGAN STUNTING PADA ANAK DAN KARIES GIGI DI INDONESIA : STUDY LITERATURE Sopianti, Maya; Hasyim, Hamzah; Izzatika, Meiliza; Ramadhani, Indah; Tuzzahra, Aquila Haya; Fitriani, Ranty; Sari, Wulan Kurnia; Fitriani, Nurul
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v5i2.2005

Abstract

Pendahuluan: Nutrisi adalah aspek penting dari Kesehatan. Stunting, sebagai indikator kekurangan gizi kronis, dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan rongga mulut, serta berbagai penyakit dan gangguan gigi. Beberapa penelitian menemukan bahwa anak dengan kondisi stunting adalah: lebih mungkin mengalami karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan ruang lingkup penelitian yang ada mengenai hubungan stunting dengan karies gigi. Metode: Penelitian ini memanfaatkan dua database mesin pencari (Scopus dan PubMed) dengan menggunakan kata kunci "stunting" dan "karies". Proses pemilihan artikel dilakukan mengikuti protokol Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA). Hasil :Diketahui jumlah artikel yang meneliti tentang hubungan stunting pada anak dan karies gigi sebanyak 30 artikel, artikel yang paling banyak di teliti pada tahun 2023 sebanyak 9 artikel atau sebesar (30%) sedangkan artikel yang paling sedikit pada tahun 2020 yaitu sebanyak 3 artikel atau sebesar (10 %).Sebagaimana dinyatakan dalam bagian hasil, temuan studi tentang signifikansi hubungan antara stunting pada masa kanak-kanak dan karies gigi sangat bervariasi. Kesimpulan: Stunting dan karies pada anak keduanya disebabkan oleh interaksi faktor risiko yang kompleks, termasuk pendidikan orang tua yang rendah, kualitas pola makan yang buruk, dan status sosial ekonomi keluarga yang rendah.
Impact of screen time on early childhood’s eating behavior: A review Lumban Gaol, Riama Claudia Christine; Rahmiwati, Anita; Hasyim, Hamzah
Riset Informasi Kesehatan Vol 14 No 2 (2025): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v14i2.1024

Abstract

Background: The excessive of screen time use among early childhood has become a phenomenon. In Indonesia, early childhood that has used screen time is around 68.01% for watching television, 33.44% using cellphones, and 24.96% have accessed the internet. The use of screen time among early childhood should be reduced because it can affect children to have lower nutrition that can lead to malnutrition and other metabolic disease. Method: This research method uses literature review with a narrative approach. The reference article was conducted on databases in Google Schoolar and PubMed. Results: The impact of excessive screen time use on early childhood’s eating behavior can cause the unhealthy food consumption and picky eating. This behavior will affect children to have lower nutrition that can lead to malnutrition and other metabolic disease. Conclusion: The use of excessive screen time on early childhood can impact the child’s eating behavior.
Analisis Spasial Dinamika Penularan Malaria di Wilayah Dataran Tinggi Kabupaten Muara Enim Sunarsih, Elvi; Hasyim, Hamzah; Purba, Imelda Gernauli; Trisnaini, Inoy; Rosyada, Amrina; Lewinsca, Maurend Yayank; Fakhriyatiningrum, Fakhriyatiningrum
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.68418

Abstract

Latar belakang: Malaria menjadi salah satu masalah kesehatan dunia karena vektor potensialnya dengan total kasus sebanyak 241 juta jiwa tahun 2020 yang tersebar di 85 negara endemis malaria dengan dinamika penularan yang berbeda. Kabupaten Muara Enim telah dinyatakan bebas malaria pada tahun 2024 namun masih perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk menganalisis spasial dinamika penularan malaria di Kabupaten Muara Enim sehingga status bebas malaria dapat dipertahankan.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei yang dirancang berdasarkan sistem informasi geografis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah kasus malaria tahun 2021-2023 di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Tanjung Agung. Data diperolah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Puskesmas Tanjung Enim (Kecamatan Lawang Kidul), dan Puskesmas Tanjung Agung.Hasil: Analisis spasial menghasilkan data distribusi kasus malaria, galian tambang, area rawa, area kebun, area aliran sungai, dan vegetasi (semak belukar). Berdasarkan analisis spasial diatas bahwa wilayah dengan konsentrasi kasus malaria cenderung berada dekat dengan rawa-rawa dan sungai. Hal ini menunjukkan hubungan antara kondisi geografis tertentu (area basah dan berair) dengan peningkatan kasus malaria, karena tempat ini merupakan habitat potensial bagi nyamuk vektor malaria. Sebagian besar wilayah adalah kebun, diikuti oleh sawah, rawa-rawa, dan semak belukar. Kawasan vegetasi ini dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk. Dari analisis univariat menggunakan spasial, dapat diketahui bahwa daerah dengan jumlah kasus tinggi umumnya berada di area dataran rendah atau yang memiliki akses ke sumber air seperti sungai dan rawa.Simpulan: Dinamika masalah utama kasus malaria di Kabupaten Muara Enim disebabkan karena kabupaten ini merupakan daerah wilayah dataran tinggi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rawa dan sungai menjadi faktor risiko dinamika penyebaran malaria oleh karena perlu adanya antisipasi pemerintah untuk mempertahankan status eliminasi malaria. ABSTRACTTitle: Spatial Analysis of Malaria Transmission Dynamics  in the Highland Areas of Muara Enim RegencyBackground: Malaria remains one of the world's major health problems due to its potential vectors, with a total of 241 million cases in 2020 spread across 85 malaria-endemic countries, each with varying transmission dynamics. Muara Enim Regency was declared malaria-free in 2024, but research is still needed to analyze the spatial dynamics of malaria transmission in the regency to ensure the malaria-free status is maintained.Methods: This study used a survey method designed based on a geographic information system (GIS) and employed secondary data. The secondary data consisted of malaria cases from 2021–2023 in two subdistricts: Lawang Kidul and Tanjung Agung. Data were obtained from the Muara Enim Health Office, Tanjung Enim Community Health Center (Lawang Kidul Subdistrict), and Tanjung Agung Community Health Center.Results: Spatial analysis provided data on the distribution of malaria cases, mining areas, swamp areas, plantation areas, river flow areas, and vegetation (bushland). Based on this spatial analysis, areas with a concentration of malaria cases tend to be near swamps and rivers. This indicates a relationship between specific geographical conditions (wet and water-rich areas) and increased malaria cases, as these locations serve as potential habitats for malaria vector mosquitoes. Most of the area comprises plantations, followed by rice fields, swamps, and bushland. These vegetative areas can serve as breeding grounds for mosquitoes. From univariate spatial analysis, it was observed that regions with high case numbers are generally in lowland areas or areas with access to water sources like rivers and swamps.Conclusion: The primary dynamics of malaria cases in Muara Enim Regency are influenced by its status as a highland area. The study concluded that swamps and rivers pose risk factors for malaria transmission dynamics, highlighting the need for government anticipation to maintain the malaria elimination status.
Systematic Review: The Relationship Between Environmental Sanitation and the Incidence of Stunting Kirana, Tharisya Ayu; Hasyim, Hamzah; Sunarsih, Elvi
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 6 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i6.1704

Abstract

Stunting in children under five is a crucial public health issue in developing countries, including Indonesia. Poor environmental sanitation has been identified as a significant factor influencing the incidence of stunting. This study aims to review the latest literature linking environmental sanitation conditions with the prevalence of stunting. The method used in this research is a literature review, utilizing several research articles from the past five years obtained from various scientific journal sources. The type of study is an observational analytic survey with a case-control design. The research was conducted by comparing two groups: cases and controls. Based on the literature review, poor environmental sanitation, particularly access to clean water and adequate sanitation facilities, has a significant relationship with the high prevalence of stunting in children across various countries. Providing clean water, proper sanitation facilities, and hygiene education programs have been proven to reduce stunting rates. Improving access to environmental sanitation and hygiene is a critical step in reducing the prevalence of stunting. Sanitation interventions should be a priority in public health programs in developing countries.
Endophytic Entomopathogenic Fungi Negatively Impact on Growth and Development of Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) Herlinda, Siti; Milinia Puspita Sari, Jelly; Elfita; Suwandi, Suwandi; Anggraini, Erise; Hong Lau, Wei; Arrwais, Rhani; Irsan, Chandra; Hamidson, Harman; Hasyim, Hamzah; Verawaty, Marieska
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 32 No. 6 (2025): November 2025
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.32.6.1564-1576

Abstract

An alternative method for controlling Spodoptera frugiperda applies entomopathogenic fungi (EPF). The present research aimed to determine the impact of the endophytic EPF  on the growth and development of S. frugiperda. Twenty molecularly identified isolates of the endophytic EPF were used in seed treatments with the fungal suspension 1 × 1010 conidia.mL-1. The endophytic EPF that colonized corn leaves eaten by the neonate S. frugiperda larvae was able to significantly decrease the body weight of the larvae and pupae. The endophytic EPF could prolong the developmental time of all instar larvae and pupae.  The endophytic EPF could raise larval and pupal mortality and reduce the ability of adults to emerge from pupae,  and decrease egg laying by females.  The lowest percentage of adult emergence was observed in the adults from larvae consuming corn leaves colonized with Beauveria bassiana JaGiP and JgSPK isolates, which were 34.67% and 24%, respectively. Consequently, a reduced adult emergence could lead to a high cumulative death rate of 76% from larvae to adults. Finally, the endophytic EPFs negatively affect S. frugiperda growth and development.  B. bassiana JaGiP and JgSPK isolates are the most pathogenic fungi in inhibiting the growth and development of S. frugiperda. They are promising candidates for controlling S. frugiperda in the corn field. 
Pemanfaatan Daun Kelor dalam Pencegahan Stunting di Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas Fajar, Nur Alam; Ananingsih, Esti Sri; Hasyim, Hamzah; Flora, Rostika; Sulaningsi, Kiki; Rachmayanti, Riris Diana
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v6i1.3705

Abstract

Stunting is a representation of chronic malnutrition throughout a time of growth and development from birth. Stunting can be caused by a variety of variables, including familial and toddler traits, as well as low dietary intake along with the prevalence of viral infections in children. This study intends to enhance housewives' understanding of preventing and overcoming stunting, as well as their abilities in using Moringa dodol maker (DOKERINA) for stunting prevention. The target in this service is mothers who visit the white jasmine Posyandu, totaling 30 people. This study used counseling methods and interactive discussions with the community, direct demonstrations on how to make Moringa dodol (Dokerina) by involving mothers at the posyandu, distribution of leaflets, administration of dokerina, cognitive tests. From the empowerment results, it was found that there was an increase in knowledge and skills, that is, the knowledge value increased by 37% from 60% to 97% and the skill value increased by 30% from 63% to 93%. It is hoped that related parties will continue to monitor the continuation of the Moringa dodol making program.
Co-Authors ., Susyani ., Terati : Samwilson Slamet, : Samwilson Achmad Fickry Faisya Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Ade Matariani Ade Matariani, Ade Agnes Martha Helena Sitompul Agnes Martha Helena Sitompul, Agnes Martha Helena Aguscik, Aguscik Agustina, Anita Ahmad Azwin Fadhlan Ahmad Ghiffari Ahmad Muslim Aini, Kurnia Aldian, Risyad Alq'na Miftasyah Amalia, Risa Nur Amalya Okta Kurnia Amayu, Rizka Amrina Rosyada Ananingsih, Esti Sri Anggara, Arie Anggriani, Bayu Anggun Budiastuti Anggun Budiastuti ANI MELIYANI Anita Agustina Anita Camelia Anita Camelia Anita Camelia Anita Rahmiwati Anita Riantina Anliyanita, Roza Annisa Rahmawati Annisa Rahmawaty Apriliani, Ferenadia Argista, Zisi Lioni Ariana, Rika Arie Anggara Arifin, Jafar Arifin Arrwais, Rhani AS Clarissa Putri Aulia AS Clarissa Putri Aulia AS Clarissa Putri Aulia, AS Clarissa Putri Asmaripa Ainy Asmiani Asmiani Asmiani Asmiani Asmirin, Asmirin Astari, Dea Widya Atik Wulandari, Atik Awaludin, Idan Ayu, Peggy Bella Nurindalia Betry, Riana Agny Bin Yusof, Muhammad Safwan Cerah Cerah Chairil Anwar Chairil Anwar Chandra Irsan Charil Anwar Cynthia Cynthia Dahlan, Zulkifli Dale, Patricia Damiri , Nurhayati Dea Pradisa Deasy Sumarni Deasy Sumarni Debby Andhika Putri Denni Affandi Denni Agustian Depi Nopania Utami Desri Maulina Sari DESTRIANA DESTRIANA, DESTRIANA Devy Yuliantari Dewi Milandiah Dewi, Wita Citra Diantara, Lega Bisa Dicky Permana Putra Dinda Andini Putri Dinda Gustina Aulia Dinta, Nadya Ariba Dwi Irma Mayang Dwi Novrianti Putri Dwi Novrianti Putri Dwi Septiawati Dwi Septiawati, Dwi Ega Rava Eka Setiawati Ekananda, Detya Sella Elda Suswita Elda Suswita Elda Yanti Elfita Elita Sari Eliza Syafni Elizabet Matolisi, Elizabet Elvi Sunarsih Endah Lestari Eni Nuraini Erise Anggraini, Erise Erwan Alfano Eva Setiawati Eviheriyanto, Eviheriyanto Fakhriyatiningrum Fakhriyatiningrum Fakhriyatiningrum, Fakhriyatiningrum Farina Eka Agustine Fatma Juwita Lubis Fauzaania, Aannisah Febi Marissa Febriana, Jana Febriansyah . Febriansyah Febriansyah Febriyansyah, Febriyansyah Fenny Etrawati Feranita Utama Ferotillah, Maqh Fickry Faisya, Fickry Fitria Fitria Fitriani, Nurul Fitriani, Ranty Fitriansyah, Aidil Fitrianto, Aidil Friantini, Tri Giszka Putri Giszka Putri Haerawati Haerawati Haerawati Idris Haerawati Idris Haerawati Idris, Haerawati Hafilda, Shafira Ainun Haidir, Hala Hakim, Dwi Ratnawaty Handayani, Sri Putri Harman Hamidson Harry Cahya Maulana Harry Cahya Maulana, Harry Cahya Helen K, Helen Helen. K Heni Marini Henny Henny Henny Henny, Henny Henny Isnainy Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli HILMA MAYASARI Hong Lau, Wei HS, Mardliyataini Ibrahim Syahputra Syahputra Ikhsan Ikhsan Ikhsan Ikhsan Imat Rahmatilah Imelda Gernauli Purba, Imelda Gernauli Indah Yuliana Indah Yuliana Inoy Trisnaini Inoy Trisnaini intan permata sari Intan Permatasari Irwansyah, Muhammad Aldy Isnainy, Henny Iswanto Iswanto Izzatika, Meiliza Jafar Arifin Arifin Jasmine, Annisah Biancika Jhon Wesly Sitanggang Julianda, Nugraha Juliandini, Erlin Juliska, Shelly Juniarti Juniarti, Luci Karlinda Karlinda Kartika Sary, Devi Khairiyah, Muthiah Kiki Sulaningsi Kirana, Tharisya Ayu Komalasari, Febrianti Konar, Pierre Ramandha Kritmas Situmorang Kritmas Situmorang, Kritmas Kurnia Aini Kusuma, Titin Laura Dwi Pratiwi Lega Bisa Diantara Lestari, Ocik Lewinsca, Maurend Yayank Linda Zuliana Lionita, Widya Lisa Pitrianti Lismayoni Lismayoni Luci Juniarti Lumban Gaol, Riama Claudia Christine Maisaroh Maisaroh Maisaroh Maisaroh Mardliyataini HS Marieska Verawaty Mauliana, Resty Meigiriatty Erza Yuda Meigiriatty Erza Yuda, Meigiriatty Erza meliyani, ani Merry Afriliana Sari Milandiah, Dewi Milinia Puspita Sari, Jelly Mirawati Mirawati Mirawati Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Mitsalia Asriani Mitsalia Asriani, Mitsalia Mohammad Zulkarnain Momon Sodik Imanuddin Monica Tiara Samboina Morsely, Cindy Junie Mudinillah, Adam Mufarikha, Muhimatul Mufarikhah, Muhimatul Muhammad Alamsyah Muhammad Amin Arigo Saci Muhammad Desiandi Muhammad Desiandi Muhammad Ridho Sadewa Muhammad Uyun Mulia Fadhilatul Azizah Murniati, Nely Muslim, Nurhadi Musmarlinda Musmarlinda Musmarlinda, Musmarlinda Mutia, Elin Nabila Krisdayanti Nabila, Imtiyazi Nabila, Sri Aisyah Najmah, Najmah Nely Murniati Neshy Sulung NESHY SULUNG Nopi Aprillia Noviadi, Pitri Novita, Rizka Gia Novrikasari Novrikasari Novrikasari Novrikasari Novrikasari, Novrikasari Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nurhasanah Nurhasanah Nurmalia Ermi NURMALIA ERMI Nurrobikha, Nurrobikha Octariza, Riche Okky Assetya Pratiwi Okky Assetya Pratiwi, Okky Assetya Oktivaningrum, Rafika Olivianti, Gustri Patricia Dale Patricia Dale Pierre Ramandha Konar Pitri Noviadi Pitrianti, Lisa Poppy Fujianti Poppy Fujianti, Poppy Pratiwi, Rizky Putri Puput Ari Susanto, Wahyu Purnama, Yetti Purnamaliyah Purnamaliyah Putri Uswatun Hasanah, Putri Uswatun Putri Utami Putri Utami, Putri Putri, Dinda Andini Putri, Dini Arista Putri, Dwi Novrianti Putri, Gizka Rahayu, Sri Yuli Rahmat Izwan Heroza Rahmatilah, Imat Rahmatillah Razak Rahmatillah Razak, Rahmatillah Ramadhani, Indah Ramayanti, Indri Ramzi Amin, Ramzi Resi Hartini Resi Hartini, Resi Resty Mauliana Resty Mauliana Reza Suwandra Reza Suwandra, Reza Ria Vitriani Riana Agny Betry Riche Octariza Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Sitorus Rini Rosaria Riris Diana Rachmayanti Risa Nur Amalia Risnawati Tanjung Rizka Amayu Rizka Gia Novita Rizma Adlia Syakurah Rosaria, Rini Rosaria Rostika Flora Rostika Flora Rostika Flora ROSTIKA FLORA Rostika Flora Royana Royana Saci, Muhammad Amin Arigo Sadewa, Muhammad Ridho Sadiq, Ahmad Safithri, Vani Saleh Saleh Saleh Saleh, Saleh Samboina, Monica Tiara Sari, Defa Sari, Devy Kartika Sari, Dollyan Tamela Sari, Elita Sari, Nining Indah Sari, Nurmaya Sari, Siti Nabila Sari, Wulan Kurnia Sarilisnawati Sarilisnawati Sarilisnawati, Sarilisnawati Sartika, Suriana Dwi Sartono . Sartono Sartono, Sartono Sefti, Amellia Seni Pusyani Septeria, Indah Puji Septiani, Siti Ariffah Shelly Juliska Sigalingging, Nurhaida Silva, Adeleine Silvia Rahmi Silvia Rahmi Sitanggang, Jhon Wesly SITI HERLINDA Siti Rachmawati SITI RACHMAWATI Sitorus, Rico J Songo Wigerar Sopianti, Maya Sri Aisyah Nabila Sri Putri Handayani Sri Yunida Suci Diana Mastro Yani Suci Diana Mastro Yani Yani, Suci Diana Mastro Yani Sucirahayu, Citra Afny Sugiharti, Tri Sulung, Neshy Sumarni, Deasy Sumihar Roberto Gultom Supriadi Supriadi Supriadi Supriadi Susanti Susanti Susanti Susanti Susilawati Susilawati Susilawati Susilawati Susilawati, Susilawati Suswita, Elda Susyani, Susyani Sutari Sutari Sutari Sutari Suwandi Suwandi Syafaruddin Syafaruddin Syafaruddin Syafni, Eliza Syafrianto Syafrianto Syafrianto, Syafrianto Syahputra, Ibrahim Syahputra Syamsuryadi Syarifah, Nahdha Syofyanengsih Syofyanengsih Syofyanengsih, Syofyanengsih Taher, Ahmad Telisa, Imelda Terati, Terati Tharisya Ayu Kirana Titin Kusuma Tri Sugiharti Tuzzahra, Aquila Haya Tya Palpera Utami Ulandari, Rizka Tri Ummi Kaltsum Utami, Depi Nopania Uthu Dwifitri Virgina Putri Sabila Vitriani, Ria Wahyuni, Gusti Tri Wahyuni, Nenny Wahyuni, Triska Septi Wangi, Harakati Widya Lionita Wigerar, Songo Winda Wahyu Setya Rahmah Yanti Meriwati Yanti, Elda Yuanita Windusari Yuanita Windusari Yuanita Windusari Yuanita Windusari Yuanita Windusari YUANITA WINDUSARI Yuliana Zahra Yuliana Zahra, Yuliana Yuliarni Yuliastuti, Maria Eka Yulyana Kusuma Dewi Yulyana Kusuma Dewi Yunida, Sri Yuniwarti Yuniwarti Yuniwarti Yuniwarti Yusro Paridah Yustini Ardillah, Yustini YUVITA FITRIANA Zulaiha Zulaiha Zuliana, Linda Zulkarnain, Mohammad Zulkifli Dahlan