Articles
Pengembangan Media Panggung Bercerita untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak TK
Kunduri Kunduri;
Iin Purnamasari;
Muhtarom Muhtarom
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/mpp.v16i2.13208
The background that drives this research is the unavailability of media that supports children in improving expressive language skills of kindergarten children, children are less enthusiastic in participating in learning, it is necessary to increase children's expressive language skills so that learning becomes meaningful learning. The problems in this study are 1) how is the feasibility of storytelling stage media to improve children's expressive language skills?; 2) how is the practicality of storytelling stage media to improve children's expressive language skills?; 3) How is the effectiveness of storytelling stage media to improve children's expressive language skills? The objectives of this research and development are 1) to test the feasibility of storytelling stage media to improve children's expressive language skills; 2) testing the practicality of storytelling stage media to improve children's expressive language skills; 3) measuring the effectiveness of storytelling stage media to improve children's expressive language skills. This type of research is research and development by Borg & Gall. The population in this study were all children of group A TK Negeri Pembina Pekalongan City, which amounted to 13 children. The data in this study were obtained through documentation, interviews, questionnaires, and pretest and posttest of children's expressive language skills. The results of this study indicate that: (1) there are problems in the expressive language skills of kindergarten children, because learning is still one-way or learning is more teacher-centered; (2) development activities using procedures that produce storytelling stage media products that are valid, practical, effective, and suitable for use to improve children's expressive language skills; (3) the results of the validity test indicate that the developed media is valid to be used as an interactive and communicative learning medium; (4) the results of the effectiveness test show that children's expressive language skills using storytelling stage media are better than using conventional media such as books, posters, and pictures. This result is shown from the T-test calculation, where it is known that the value of Sig (2-tailed) is 0.000 <0.05. Based on the results of this study, it can be concluded that there are significant differences between the pretest and posttest data. The conclusion is that learning with storytelling stage media can improve the expressive language skills of Pekalongan City Pembina State Kindergarten children.
PENGEMBANGAN MEDIA RUMAH GEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK A (USIA 4-5 TAHUN)
Atik Mufidah;
Bagus Ardi Saputro;
Muhtarom Muhtarom
JP3 (Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik) Vol 8, No 1 (2022): JP3 (Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik)
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/jp3.v8i1.13037
Mengenalkan bentuk geometri pada anak usia dini merupakan suatu usaha untuk menstimulasi kemampuan yang dimiliki anak dalam mengenal, menunjuk, menyebutkan serta mengumpulkan benda-benda yang ada di sekitarnya. Media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) yang dapat merangsang serta dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak. Pengembangan media geometri merupakan suatu proses mendesain pembelajaran dengan penggunaan alat bantu sebagai media untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri yang secara logis dan sistematis dalam menetapkan segala sesuatu yang dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik (Hamid, 2013). Rumah Geo merupakan suatu media atau alat permainan yang dirancang dan dibuat membentuk rumah serta digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk memperkenalkan bentuk-bentuk geometri kepada anak usia dini khususnya anak usia 4-5 tahun melalui bermain untuk mendapatkan pengalaman belajar yang konkret. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and development. Pendekatan dan desain yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Tempat penelitian adalah RA Muslimat NU Masyithoh 05 Banyurip Ageng Kota Pekalongan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap bulan Maret sampai dengan Juni 2022. Subjek dalam penelitian adalah peserta didik Kelompok A usia 4-5 tahun. Sampel yang digunakan yaitu sejumlah 30 anak. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian : Angket, Lembar Observasi, Pedoman Wawancara, Dokumentasi. Teknik pengumpulan data : angket, observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data : Uji Validasi, Reliabilitas, Uji Kepraktisan, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji T. Hasil kevalidan : Pengembangan media Rumah Geo terbukti valid, praktis, dan efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada kelompok A usia 4-5 tahun.
KEEFEKTIFAN PERMAINAN ENGKLEK UNTUK MENINGKATKAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK B DI TK MEKAR SARI KANDEMAN BATANG
Pujiono Pujiono;
Iin Purnamasari;
Muhtarom Muhtarom
MAJALAH LONTAR Vol 34, No 2 (2022): Majalah Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/ltr.v34i2.12966
Permainan engklek sebenarnya mempunyai karakteristik yang berdampak positif pada perkembangan anak. Permainan engklek dikenal sebagai permainan rakyat yang sangat dekat dengan dunia anak-anak. Permainan engklek dapat melatih gerakan motorik kasar bisa dilakukan, misalnya melatih anak berdiri di atas satu kaki. Penelitian ini dilaksanakan di TK Mekar Sari Kandeman Kabupaten Batang. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan permainan engklek untuk meningkatkan fisik motorik anak kelompok B di TK Mekar Sari Kandeman Batang dan mengetahui respon anak-anak kelompok B di TK Mekar Sari terhadap permainan engklek. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok B TK Mekar Sari Kandeman Kab. Batang. Sampel dari penelitian berjumlah 32 responden. Permainan engklek dilakukan 14 kali dalam 1 bulan, penilaian perkembangan fisik motorik sebelum dan sesudah menggunakan Uji t-test pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil studi apakah motorik memiliki perbedaan setelah dan sebelum permainan tradisional, dengan nilai p 0,000 <α-0,05. Kesimpulan: Ada pengaruh permainan engklek terhadap perkembangan fisik motorik anak. Saran: Bagi guru; agar dapat menggunakan permainan tardisional engklek dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik anak.
KEEFEKTIFAN PERMAINAN VISIC (VISUAL SPASIAL OF RUBIC) DAN BUILDING BLCOK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN
Anisa Wiwin Handayani;
Bagus Ardi Saputro;
Muhtarom Muhtarom
MAJALAH LONTAR Vol 34, No 2 (2022): Majalah Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/ltr.v34i2.12976
Kecerdasan visual spasial di anak usia dini dapat dikembangkan dengan cara mengatur dan merancang kejelian juga dapat diasah dengan mengajaknya dalam kegiatan mengatur ruang di rumah (Lina, 2016) hal ini juga dapat diterapkan dalam bermain balok sehingga anak didik dapat bermain dengan cara mengatur, merancang dan menyusun balok sehingga kejelian anak terasah dan berkembang, dalam bermain balok juga terdapat aturan – aturan dalam bermainnya sehingga anak didik menngetahui konsep awal dari permainan balok yang akan mereka buat. Penelitian ini membahas mengenai Apakah ada perbedaan kemampuan Kecerdasan Visual Spasial anak dengan penerapan Permainan VISIC, Permainan Building Block dan Konvensional? Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan Kecerdasan Visual Spasial dengan penerapan Permainan VISIC Permainan Building Block dan konvensional. Sampel yang digunakan adalah 3 sekolah yang dipilih secara random di Pekalongan Kecamatan Utara. Terdapat 55 sampel yakni PAUD Kusuma Sari sebanyak 18 anak, PAUD Ananda 12 anak dan PAUD Mahardika sebanyak 25 anak. Hasil dari penelitian adalah bahwa tidak ada perbedaan kemampuan kecerdasan visual spasial anak dengan penerapan permainan VISIC, permainan Building Block, dan konvensional. Hal ini terjadi karena pembelajaran konvensional menggunakan kurikulum 2013 berbasis saintifik yang didalam nya proses pembelajaran diserahkan penuh kepada peserta didik, hal ini membuat peserta didik pembelajaran konvensional sama aktifnya dengan pembelajaran penerapan permainan VISIC dan Building Block
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TOPLES PINTAR (TOPPIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PERMULAAN ANAK USIA DINI
Chafiyah Chafiyah;
Muhtaroh Muhtarom;
Anita Chandra Dewi
DIMENSI PENDIDIKAN Vol 18, No 2 (2022): Dimensi Pendidikan
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/dm.v18i2.13180
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kevalidan atau kelayakan, kepraktisan dan keefektifa media pembelajaran toples pintar (TOPPIN) untuk meningkatkan kemampuan matematika permulaan anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Brog and dengan pendekatan Research and Development (R & D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah akan tetapi dalam penelitian ini peneliti memodifikasi menjadi enam langkah saja. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancaraobservasi dan angket validasi ahli materi dan ahli media. Teknik analisis data dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji efektifitas, uji kepraktisan, analisis statistik deskriptif, dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Produk pengembangan toples pintar (TOPPIN) mampu meningkatkan kemampuan matematika permulaan anak sehingga anak lebih bersemangat dan aktif ketika belajar dan menambah ke kratifan guru dalam meanfaatkan barang bekas untuk membuat model pembelaaran atau APE (Alat Permainan Edukatif). (2) Hasil Uji Validitas menunjukan bahwa media yang dikembangkan valid digunakan sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan matematika permulaan pada anak usia dini. (3) Hasil uji efektivitas menunjukan bahwa kemampuan matematika permulaan dengan menggunakan media Pembelajaran toples pintar (TOPPIN) l lebih baik dibandingkan dengan media konvensional yang menggunakan buku dan jari tangan. Hasil ini ditunjukan dari perhitungan Wilcoxon Signed Ranks Test, dimana diketahahui bahwa nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 ˂ 0,05. Maka dapat disimpulkan pada data pretest dan posttest terdapat perbedaan yang nyata antar hasil pembelajaran. Kesimpulannya bahwa pembelajaran dengan media toples pintar (TOPPIN) dapat meningkatkan matematika permulaa pada anak usia dini.
PENGEMBANGAN GAME EDUKASI MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI SISWA SMP
Muhtarom Muhtarom;
Hendrisa Adrillian;
Achmad Bahrul Huda M.H;
Marfianto Ribowo
TRANSFORMASI Vol 6 No 2 (2022): TRANSFORMASI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PGRI Banyuwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36526/tr.v6i2.2176
Permainan dalam bentuk game edukasi diperlukan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa. Penelitian pengembangan dengan model ADDIE digunakan untuk mengembangkan game edukasi numerasi matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII salah satu SMP di Kabupaten Kendal. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII B. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tes dan angket respon siswa setelah pembelajaran menggunakan game edukasi. Sebelum digunakan, instrumen divalidasi terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa game edukasi yang dikembangkan valid berdasarkan hasil validasi ahli media dan ahli materi. Uji keefektifan menunjukkan bahwa kemampuan numerasi siswa setelah penggunaan game edukasi lebih baik dibandingkan kemampuan numerasi siswa sebelum menggunakan game edukasi. Selanjutnya uji kepraktisan berdasarkan penilaian siswa memiliki kepraktisan yang sangat baik. Game edukasi matematika berbasis android menggunakan software Adobe Animate untuk pembelajaran SMP kelas VIII dinyatakan valid, efektif dan praktis digunakan untuk meningkatkan kemampuan numerasi matematika siswa SMP pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENGAJUAN MASALAH NUMERASI
Muhtarom Muhtarom;
Nizaruddin Nizaruddin
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1506.203 KB)
|
DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.6036
This research aims to analyze the ability of students in mathematical numeracy problem possing. Research data were collected from students of Mathematics Education Universitas PGRI Semarang. The subjects in this research have good communication skills. Data were collected by means of a written numeration test and task-based interview techniques. The data obtained were coded, simplified, then presented, triangulated and then obtained credible data to draw conclusions. The validity of the data used method triangulation and source triangulation was used to obtain credible data. The data collected were analyzed and reduced to include in the data presentation. Data exposure requires further data reduction, then conclusions are drawn. The results showed that there were still a few students who had all three classifications of problem posing abilities, namely pre-solution posing, within-solution posing, and post-solution posing. Students who have pre-solution posing skills can ask questions based on the data provided and can formulate problem solving. Students who have the ability within-solution posing can write down what is known and asked about the problem, raise supporting questions that are relevant to the problem and arrange solutions for supporting questions and problems that are given correctly. Meanwhile, students who have the ability to post-solution posing can raise similar problems after solving the problems given. Students can also arrange solutions to problems that have been made.
Relationship between Family History of Hypertention and Autonomic Nervous System Activity
Ambasari, Rika Putri;
Sarosa, Hadi;
Muhtarom, Muhtarom
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2013): January-June 2013
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (260.992 KB)
|
DOI: 10.30659/sainsmed.v5i1.357
The most common hypertension is essential hypertention influenced by genetic factors. Autonomicic nervous activity is influenced by several factors including genetic. This study aimed to determine the relationship between family history of hypertension and autonomic nervous system activity. In this observational analytic cross sectional study, out of 124 a students of the Medical Faculty, University Islam Sultan Agung Semarang 44 students were included using simple stratified method consisting of 22 men and 22 women aged over 20 years. The subjects were asked for family history of hypertension, orthostatic and valsalva examination. 25 students (56.8%) had a family history of hypertension and experienced imbalance of autonomic nervous activity. Out of 19 students (43.2%) without a history of hypertension, 10 people (22.7%) had a balance of autonomic nervous system activity and 9 people (20.5%) experienced imbalance of autonomic nervous system activity. Fisher correlation test results showed a significant association (p < 0.05) and correlation test of Lamda resulted in p value of 0.100, indicating a very week positive correlation. The study concludes that there was a correlation between a family history of hypertension and on autonomic nervous system activity with a very weak relationship.
The Effects of Chronic Exposure to Airport Related Noise on Blood Pressure (A Case Study of area nearby Ahmad Yani International Airport, Semarang)
Afnita, Hani;
Poerwito S., Poerwito S.;
Muhtarom, Muhtarom
Sains Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2013): July-December 2013
Publisher : Fakultas Kedokteran; Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (592.273 KB)
|
DOI: 10.30659/sainsmed.v5i2.347
The chronic exposure of airport related noise can lead to decreased quality of health and is a risk faktor of disease. Noise can stimulate physiological response to cardiovascular parameters such as blood pressure. The increase in blood pressure can be used as indicator of disturbance of the cardiovascular system. Ahmad Yani Airport is an international airport with a high mobility, thus people living near, are susceptible and have a risk for decreased quality health. Thus, the purposes of this study was to determine the effects of chronic noise exposure of airport related noise on the blood pressure. The study was an observational analytic cross-sectional study. This research was conducted in the area near Ahmad Yani Airport in Semarang, which is located on Perumahan Cakarawala (± 1000m) and Perumahan Semarang Indah (± 5000m). Total of 60 respondents were randomly included in the study. Noise is measured with a Sound Level Meter (SLM) Extech Type 70 335 with Leq measurement method (Equivalent Continous Noise Level) for 24 hours (Lsm). The preliminary questionnaire was distributed to fulfill the criteria of inclusion and exclusion. The blood pressures were evaluated using the mercury Spygmomanometer, before and after exposure (flight activity). Data were analyzed with dependent t test. Noise measurements indicated that the Perumahan Cakrawala II had ahigh noise exposure above the noise level standards (NAB) of 69 dBA (Lsm > NAB 55dBA), while the Perumahan Semarang Indah has noise exposure at 51 dBA below the NAB. The results indicated that the chronic noise exposure of flight activity had significant effect on blood pressure (p = 0.00). The increase in blood pressure among Perumahan Cakrawala II respondents was higher (systolic: by 83.3%), diastolic: by 59.9%) compared to Perumahan Semarang Indah (systolic: by 69.9%, diastolic : by 49,9%). In conclusion, exposure to chronic noise due to flight activity significantly affected blood pressure.
Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks terhadap Anak Usia Dini (4-6 Tahun) di Desa Karang Binangun Kecamatan Belitang Madang Raya
Lestari, Enggani;
Fauzi, Muhammad;
Muhtarom, Muhtarom
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (548.409 KB)
|
DOI: 10.54371/jiip.v5i5.584
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana peran orangtua dalam pendidikan seks terhadap anak usia dini (4-6 tahun) di Desa Karang Binangun Kec. Belitang Madang Raya Kab. Oku Timur dan juga faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif lapangan bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini ialah peran orangtua belum tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan semestinya, dikarenakan orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga, juga mereka yakin bahwasanya anak akan paham dengan sendirinya saat dewasa kelak, dan menganggap jika seks itu masih sangat tabu untuk dibicarakan. Dalam hal menyampaikan pendidikan seks masih banyak yang belum berperan dengan baik sebagaimana mestinya, itu dikarekan juga faktor yang mempengaruhi, yang pertama faktor ekonomi, rendah/kurangnya ekonomi menjadikan orangtua terlalu sibuk bekerja, yang kedua faktor pendidikan, kurangnya pengetahuan menyebabkan orangtua tidak memahami dan mengerti masalah pendidikan dan faktor sosial budaya, yaitu dimana menurut masyarakat setempat bahwa kata seks adalah hal yang masih sangat tabu untuk dibicarakan.