Defisiensi umum pada stroke meliputi spastisitas, kelemahan, dan hilangnya keseimbangan pada sisi yang terkena menyebabkan ketidakmampuan untuk menjaga keselarasan postural sehingga tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Efek Bobath exercises dan Core Stability Pada Pelaksanaan Fungsional Elektrikal Stimulasi dan Taping terhadap penurunan spastisitas tungkai dan kemampuan berjalan Penderita Hemiparese Post Stroke. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan pre test – post test two group yang dilaksanakan di Rumah sakit Polri Bhayangkara Makassar. Populasi penelitian adalah pasien hemiparese post stroke yang ada RS Bhayangkara dengan jumlah sampel sebanyak 24 pasien stroke sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Pengukuran kemampuan berjalan menggunakan skala Timed Up and Go Test dan pengukuran spastisitas dengan skala asworth.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobath exercises dan core stability exercises memberikan efek yang signifikan terhadap kemampuan jalan dan spastisitas tungkai dengan nilai p=0.00, dan tidak terdapat perbedaan antara bobath exercises dan core stability exercises terhadap kemampuan jalan dengan nilai p = 0,964 dan spastisitas dengan nilai p = 1,000, sehingga tidak terdapat perbedaan antara bobath exercises dan core stability terhadap kemampuan jalan dan spastisitas tungkai pasien hemiparese post stroke. Kata kunci : Bobath exercises, core stability, stroke, Jalan, spastisitas