The “Merdeka Curriculum” is Indonesia’s latest educational policy initiative designed to address 21st-century learning demands. This curriculum emphasizes learning flexibility, differentiation, and character development through the Project to Strengthen the Pancasila Student Profile. However, its implementation in schools still faces significant challenges. This study aims to identify and analyze the weaknesses and obstacles of the Merdeka Curriculum by conducting a systematic literature review (SLR) of 20 verified scientific articles published between 2021 and 2024. The PRISMA method was employed to select and thematically analyze the literature. The review revealed five major challenges: (1) teachers’ lack of readiness to understand and apply the curriculum’s principles, (2) infrastructure inequality, especially in underdeveloped regions, (3) unclear policy direction and the absence of a proper transition period, (4) unresolved administrative burdens on teachers, and (5) difficulties in integrating the Pancasila Student Profile values into daily instruction. The study concludes that the Merdeka Curriculum is not yet fully prepared for national-scale implementation without comprehensive support in terms of teacher capacity, school facilities, and regulatory reform. This review provides reflective insights for shaping future education policy that is more contextual, equitable, and sustainable. Abstrak Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan kurikulum terbaru yang diusung pemerintah Indonesia untuk menjawab tantangan pendidikan abad ke-21. Kurikulum ini menekankan fleksibilitas pembelajaran, diferensiasi, serta penguatan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun demikian, implementasinya di lapangan masih menuai berbagai persoalan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelemahan serta tantangan pelaksanaan Kurikulum Merdeka berdasarkan tinjauan sistematis terhadap 20 artikel ilmiah terverifikasi yang dipublikasikan dalam rentang waktu 2021–2024. Pendekatan yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan metode PRISMA untuk menyaring dan menganalisis data literatur secara tematik. Hasil kajian menemukan lima tema utama tantangan, yaitu: (1) ketidaksiapan guru dalam memahami dan menerapkan prinsip kurikulum, (2) ketimpangan infrastruktur, khususnya di daerah 3T, (3) ketidakjelasan arah kebijakan dan minimnya masa transisi, (4) beban administratif guru yang belum terselesaikan, dan (5) kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran. Kesimpulan kajian ini menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya siap diimplementasikan secara nasional tanpa dukungan menyeluruh terhadap kapasitas guru, fasilitas sekolah, serta perbaikan regulasi dan evaluasi. Kajian ini memberikan dasar reflektif bagi perumusan kebijakan pendidikan yang lebih kontekstual, adil, dan berkelanjutan di masa mendatang