Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Surat Roma 15:1–13 sebagai dasar untuk strategi komunikasi misi lintas budaya dalam konteks pelayanan Kristen masa kini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur (library research) dan analisis hermeneutik terhadap teks Alkitab. Analisis dilakukan secara deskriptif dan sistematis dengan menyoroti dinamika komunikasi yang dilakukan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dalam konteks multibudaya antara Yahudi dan non-Yahudi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surat Roma 15:1–13 menyampaikan prinsip-prinsip komunikasi misi yang berlandaskan keteladanan Kristus. Tiga prinsip utama yang ditemukan yaitu: (1) saling mengasihi dengan kasih agape sebagai dasar komunikasi non-verbal yang kuat, (2) saling melayani sebagai bentuk implementasi teladan Yesus yang datang bukan untuk dilayani tetapi melayani, dan (3) saling menguatkan dan membangun sebagai bentuk komunikasi yang mendorong pemuridan dan pertumbuhan iman