Belum adanya konteks pembelajaran matematika yang merepresentasikan kekhasan lokal Balikpapan menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengungkap aktivitas matematis dan makna budaya yang muncul dalam praktik ojek laut di Pesisir Balikpapan serta menelaah potensinya bagi pembelajaran matematika kontekstual. Kajian ini memadukan perspektif matematika sebagai produk budaya dengan pendekatan yang menjembatani pengetahuan lokal dan pengetahuan ilmiah formal. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan jenis etnomatematika interpretatif untuk memperoleh pemahaman yang mendalam terhadap praktik budaya tersebut. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan pengemudi ojek laut, kemudian dianalisis berdasarkan alur fenomena budaya, aktivitas matematis, konsep matematis, nilai budaya, serta potensi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ojek laut mengandung aktivitas matematis implisit seperti perhitungan rasio, proporsi, dan estimasi peluang yang lahir dari interaksi ekonomi, alam, dan teknologi. Nilai-nilai budaya seperti keadilan, tanggung jawab, solidaritas, adaptasi teknologi, dan kepedulian ekologis tercermin dalam praktik tersebut dan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika untuk menumbuhkan karakter siswa yang jujur, kolaboratif, dan berkesadaran lingkungan. Dengan demikian, etnomatematika maritim tidak hanya memperkaya konteks pembelajaran, tetapi juga memperkuat dimensi humanistik dan moral dalam pendidikan matematika.