Articles
Pengembangan Buku Panduan Permainan Angin Puyuh dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial pada Pembelajaran IPA SD
Rudi Hartono;
I Wayan Suastra;
Ida Bagus Putu Arnyana
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37630/jpm.v13i1.813
Tujuan penelitian ini merupakan: (1) untuk mengembangkan panduan permainan angin puyuh menjadi media yg menarik dan menyenangkan & acceptable, menurut kegunaan, ketepatan, kelayakan & relevansi pada menaikkan keterampilan sosial anak (2) buat mengetahui keterlaksanaan kitab pedoman permainan angin puyuh menjadi media yang menarik dan menyenangkan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak yang teridentifikasi pada pelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yg menyelidiki pengembangan buku panduan permainan angin puyuh menjadi media yang menarik dan menyenangkan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dalam pembelajaran pembelajaran IPA sekolah dasar. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan buku panduan permainan angin puyuh sebagai sarana pengajaran yang dapat diterima berdasarkan kegunaan, ketepatan, kelayakan, dan relevansinya untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dalam pembelajaran IPA. (2) buku panduan permainan angin puyuh sebagai sarana pengajaran dan media yang menarik dan menyenagkan khususnya dalam meningkatkan keterampilan sosial pada pembelajaran IPA sekolah dasar
Pengaruh Model Project Based Learning Berorientasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Motivasi Berprestasi Siswa SMA
Gusti Ayu Putu Yanthi Widyantini;
I Wayan Suastra;
Ida Bagus Putu Arnyana
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37630/jpm.v13i1.873
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi berprestasi siswa yang menggunakan model Project Based Learning dengan model konvensional, (2) perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model Project Based Learning dengan model konvensional, (3) perbedaan motivasi berprestasi siswa yang menggunakan model Project Based Learning dengan model konvensional. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan racangan non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Jembatan Budaya School Kabupaten Badung yang terdiri dari 168 siswa. Pengambilan sampel penelitian berdasarkan teknik cluster sampling. Data dalam penelitian ini berupa skor keamampuan berpikir kreatif siswa dan skor motivasi berprestasi yang dianalisis menggunakan uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi berprestasi siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan model pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan model pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan motivasi berprestasi siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini mengungkapkan jika model Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi berprestasi siswa secara simultan.
PENGUATAN KOMPETENSI MAHASISWA SEBAGAI CALON PENDIDIK AGAMA HINDU YANG BERKARAKTER
I Wayan Agus Gunada;
I Wayan Suastra
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 02 (2023): Vol 2 No 2 April 2023 Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53977/ps.v2i02.798
This study aims to describe and explain the importance of increasing understanding of the competencies that a prospective educator must possess. Today educators have a fairly central role in teaching and educating to transform theory into practical skills for students. The role of the educator, who should be an example for students, in some cases, becomes a criminal, one of which is a case of harassment of students. So building character is not only an obligation of a student but also for a student's perspective educator himself, let alone a prospective religious educator. This research is centred on a literature review with an analysis of relevant libraries. Based on the analysis of the relevant libraries, the results are obtained, namely based on existing regulations. To become an educator, you must have qualifications, competencies and certifications. The competencies that must be possessed are professional, pedagogic, social and personal competencies. Besides, prospective educators must have an understanding of the importance of literacy. Character is also an integral part of forming prospective religious educators to become educators who can be an example for their students. The results of this study can strengthen insights and information for prospective educators and become a literature review for relevant research in the future.
Role Play Game-Based Learning Multimedia for Elementary School Students
I Made Kartika;
I Made Sila;
Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini;
I Wayan Suastra;
Ida Bagus Putu Arnyana
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 56 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jpp.v56i1.60734
Along with the development of science and technology, learning media has now developed by utilizing the flexibility of computers to solve learning problems. The problem behind this research is the lack of learning media for students in science subjects so that learning outcomes are less than optimal. This study aims to develop learning media in the form of multimedia based on role play games. This research is a research and development (research and development). The subjects of the research trial were grade IV students. The data collection instrument used was an evaluation sheet (questionnaire). Data analysis used descriptive qualitative and quantitative descriptive analysis. The results of the evaluation of the Role Play Game (RPG) Based Learning Multimedia product were carried out based on six aspects, namely: in terms of the learning design aspect with an achievement level percentage of 87.60% worthy; in terms of the aspect of individual trials, with a percentage of the achievement rate of 94.65%, the rating is very feasible; small group trials, with a percentage of achievement level of 94.65% predicate very feasible; and in terms of the aspect of field trials with a percentage achievement level of 95.00% predicate very feasible. Thus the product in the form of Role Play Game (RPG) Based Learning Multimedia has a good level of validity and is suitable for use in the learning process in science subjects.
PENGARUH PEMBELAJARAN SCIENTIFIK BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DI GUGUS II KECAMATAN BANGLI TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Ni Made Trisna Noviani;
Nyoman Dantes;
I Wayan Suastra
PENDASI Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 5 No 1 (2021): Pebruari, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (212.664 KB)
|
DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v5i1.256
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran scientifik berbasis masalah terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kelas V sekolah dasar di gugus II kecamatan Bangli tahun pelajaran 2018/2019. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Bangli dengan total siswa 153 orang. Dari jumlah itu, dipilih 80 siswa dengan teknik sampel acak. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan tes pilihan ganda, sedangkan data kemampuan berpikir kritis siswa dikumpulkan dengan tes uraian. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan formula ANAVA AB yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukan : a) Model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara significant terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V, b) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar IPA, c) model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara significant terhadap hasil belajar IPA siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan model pembelajaran berbasis masalah tidak berpengaruh secara significant terhadap hasil belajar IPA siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Temuan ini berimplikasi pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah perlu mempertimbangkan kemampuan berpikir kritis siswa agar hasil belajar IPA maksimal. Saran penelitian ini adalah perlunya kemampuan guru merancang pembelajaran berbasis masalah dan kesabaran guru dalam melatih siswa memecahkan permasalahan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV GUGUS XIII KECAMATAN BULELENG
Ni Ketut Purniwantini;
Ida Bagus Putu Arnyana;
I Wayan Suastra
PENDASI Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 5 No 1 (2021): Pebruari, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.206 KB)
|
DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v5i1.261
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum berbasis pendekatan saintifik terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah rancangan non-equivalent posttest only control grup design. Populasi dalam penelitian ini 186 siswa kelas IV SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng. Dari 186 populasi siswa, 64 siswa ditetapkan sebagai sampel. Data aktivitas, dikumpulkan dengan lembar observasi, sedangkan data hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan tes objektif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Quantum berbasis pendekatan saintifik dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik. 2) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Quantum berbasis pendekatan saintifik dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik 3) Terdapat perbedaan secara simultan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Quantum berbasis pendekatan saintifik dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum berbasis pendekatan saintifik terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV di Gugus XIII Kecamatan Buleleng
PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS IV KECAMATAN GEROKGAK
Gusti Ngurah Arya Surya Wangsa;
Nyoman Dantes;
I Wayan Suastra
PENDASI Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 5 No 1 (2021): Pebruari, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (398.049 KB)
|
DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v5i1.267
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan mendeskripsikan validitas intrumen kemampuan berpikir kritis dan instrumen hasil belajar IPA pada mata pelajaran IPA SD. (2) mengetahui dan mendeskripsikan reliabilitas intrumen kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA SD pada mata pelajaran IPA SD. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Pengembangannya terdiri dari empat tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Namun pada penelitian ini hanya terbatas sampai tahap develop. Dengan alasan, demi menjaga kesehatan bersama menghindari pandemi virus Covid-19 yang telah menyebar ke seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Instrumen kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan memenuhi syarat validitas isi dengan nilai 1.00 berada pada kategori sangat baik dan sangat layak digunakan. (2) Instrumen hasil belajar IPA yang dikembangkan memenuhi syarat validitas konten dengan nilai 0,75 yang dinyatakan valid sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. (3) Instrumen berpikir kritis yang dikembangkan memenuhi syarat reliabilitas ekpres dengan nilai 0,92 dengan kategori sangat tinggi sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. (4) Instrumen hasil belajar IPA yang dikembangkan memenuhi syarat reliabilitas ekpres dengan nilai 0,94 dengan kategori sangat tinggi sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.
PENGEMBANGAN BUKU BERGAMBAR PADA TEMA DIRIKU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS I SD GUGUS 2 KECAMATAN PENEBELTABANAN
Luh Ari Parwati;
Ida Bagus Putrayasa;
I Wayan Suastra
PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol 5 No 2 (2021): Agustus, PENDASI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (524.63 KB)
|
DOI: 10.23887/jurnal_pendas.v5i2.293
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk berupa buku bergambar Tema Diriku Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa kelas I SD dan buku panduan gurunya .Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan desain dan produk (Design and Development) dengan merujuk pada model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementatian, Evaluation). Data yang dikumpulkan berupa data validitas dan kepraktisan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: lembar validasi dan angket. Lembar validasi dipakai untuk mengumpulkan data tentang validitas buku. Angket respon digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan guru untuk mengukur kepraktisan buku.Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1) Berdasarkan pendapat ahli dan praktisi, buku bergambar dan buku panduan guru untuk kelas I Sekolah Dasar dinyatakan “valid” dengan skor rata-rata sebesar 4,2 dan 4,17. (2) Berdasarkan pendapat praktisi, buku bergambar untuk kelas I Sekolah Dasar dinyatakan “praktis” dengan skor 4,0 sedangkan untuk buku guru dinyatakan “praktis” dengan skor 3.8.Berdasarkan hasil tersebut dsimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan buku bergambar yang valid dan praktis.
IMPLEMENTATION OF DIFFERENTIATED LEARNING TO IMPROVE EDUCATIONAL SCIENCE AND CHARACTER LEARNING OUTCOMES OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Ni Putu Eni Astuti;
I Wayan Suastra;
Ida Bagus Arnyana;
I Komang Nada Kusuma
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33578/pjr.v7i3.9231
This research is qualitative research involving 21 fourth-grade students of SD Negeri 6 Pempatan. Based on the results of interviews with the homeroom teacher for class IV, the minimum competency assessment (AKM) for students' literacy and numeracy requires special interference, so student learning outcomes are very low, especially in science subjects. This study aims to improve student learning outcomes in science subject matter of plant body parts. This study uses differentiated learning involving three learning styles, namely visual, auditory, and kinesthetic. Methods of data collection using observation and interviews. Data analysis method with qualitative descriptive analysis. The results of this study show that the learning outcomes of fourth-grade students at SD Negeri 6 Pempatan have increased. This is evidenced by the increase in learning outcomes between learning 1 and learning 2. In addition, the findings in this study state that student-focused learning activities can improve aspects of the process of how students learn which will have meaningful learning experiences so that at this stage students can develop values from science learning and Pancasila student profiles as a form of strengthening character education.
Eksistensi Kearifan Lokal Bali Pada Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
Luh Tu Selpi Wahyuni;
Nyoman Ayu Putri Lestari;
I Made Aditya Dharma;
I Wayan Lasmawan;
I Wayan Suastra
Jurnal Paedagogy Vol 10, No 3: Jurnal Paedagogy (July 2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/jp.v10i3.7573
This study aims to analyze the existence of Balinese local wisdom, which is still being inserted into elementary school students learning in the Merdeka Curriculum. The research method used library research by prioritizing integrity, the accuracy of sources, relationships, meaning and suitability with the research focus. The data collection technique for this research was to study documentation articles indexed by Sinta and Scopus related to Balinese local wisdom in the Merdeka Curriculum and analyzed descriptively qualitatively. The results of this study indicated that: (1) Local wisdom in Bali remained timeless and sustainable when applied to learning in elementary schools, despite curriculum changes occurring every five years, (2) Balinese local wisdom, such as Tri Hita Karana and ethnomatics, continued to be incorporated into the curriculum, (3) science and mathematics were identified as subjects in the Merdeka curriculum that could be integrated with Balinese local wisdom, (4) Civics and Indonesian were identified as areas where Balinese local wisdom was not sufficiently applied in the Merdeka curriculum, and (5) traditional games and values in Balinese folklore were found to be aspects of Balinese local wisdom that were not adequately integrated into elementary school learning.