Abstrak. Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas strategis ketiga setelah padi dan jagung. Produktivitas kedelai di Kalimantan 33 Timur cenderung menurun setiap tahun. Upaya meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan dengan pemupukan organik dan 34 pemberian arang sekam. Pupuk kotoran ayam merupakan pupuk organik yang dapat meningkatkan unsur hara makro dan mikro, 35 memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation dan memacu aktivitas mikroorganisme tanah. Penambahan arang 36 sekam dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan porositas menjadi lebih baik. Tujuan penelitian untuk 37 mengetahui: 1) interaksi antara pupuk kotoran ayam dan arang sekam, 2) dosis pupuk kotoran ayam, dan 3) dosis arang sekam terhadap 38 pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada Januari-April 2020. Lokasi penelitian di Kabupaten Kutai Kartanegara, 39 Kalimantan Timur. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pupuk kotoran ayam (A) terdiri atas 4 taraf, yaitu a0= 0 Mg ha-1 , a1= 10 Mg ha-1 , a2= 20 Mg ha-1 , dan a3= 30 Mg ha-1 40 . Faktor kedua yaitu arang sekam padi (S) terdiri atas 3 taraf, yaitu s1= 2,50 Mg ha-1 , s2= 5,0 Mg ha-1 , s3= 7,5 Mg ha- 41 1. Data dianalisis dengan sidik ragam, dilanjutkan 42 dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%, serta uji Orthogonal Polinomial. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara pupuk kotoran ayam dan arang sekam. Dosis pupuk kotoran ayam terbaik yaitu 30 Mg ha 43 -1 menghasilkan biji kering kedelai sebesar 2,14 kw ha-1 44 . Dosis arang sekam belum berpengaruh nyata terhadap hasil biji kering kedelai. Aplikasi arang sekam menghasilkan biji kering kedelai berkisar antara 1,69-1,85 kw ha-1 45 .