Claim Missing Document
Check
Articles

MENJAGA TOLERANSI MELALUI PRAKTIK PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Susan Asasiyah; Syifa Aqias Ignacia; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3149

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan sistem pendidikan Indonesia yang di mulai bahkan pada Saat masa Ki Hajar Dewantara. Sistem pendidikan ini mampu mengakhiri pandangan Perbedaan antara ras, agama, etnis, budaya, bahasa dan lain sebagainya jika diterapkan Dengan baik. Dalam berbagai kasus di Indonesia, sikap intoleransi kerap kali membumbui permasalahan tersebut. Melalui pendidikan multikultural ini diharapkan mampu memberikan Makna mendalam mengenai sikap toleransi tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan Metode litelatur yang diperoleh dari data pustaka, buku-buku, jurnal, website dan segala Sumber pustaka lainya. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penilitian kualitatif, Dimana penelitian yang dilakukan melalui lingkup yang lebih sempit akan tetapi lebih Mendalam. Penulis akan memaparkan toleransi sebagai suatu sikap atau sifat menghargai dan menghormati orang lain dan pendidikan multikultural yang menekankan akan prinsip-prinsip kesamaan. Penulis menyatakan empat cara yang dapat ditempuh dalam menjaga toleransi melalui pendidikan multikultural, yaitu mendalami arti toleransi dalam pembelajaran, memberikan diskusi mengenai ragam kebudayaan, meningkatkan kepedulian pada ranah sosial, serta berusaha membuka pola pemikiran siswa/mahasiswa agar tidak terjadi echo chamber.
KONSEP DASAR DAN PERAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN KESETARAAN SOSIAL Anita; Nailul Khofifah; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3241

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan pendekatan Pendidikan yang bertujuan untuk menghargai dan mengakomodasi keragaman budaya dalam proses belajar mengajar. Artikel ini bertjuan untuk membahas konsep dasar Pendidikan multikultural dan perannya dalam mewujudkan kesetaraan sosial dimasyarakat yang majemuk. Pendidikan multikultural mengedepankan prinsip-prinsip inklusivitas, kesetaraan, dan keadilan dengan mengakui perbedaan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sosial. dengan pendekatan ini, Pendidikan tidak hanya berperan dalam membangun pemahaman antar budaya,tetapi juga sebagai sarabna untuk memberantas diskriminasi,stereotip,dan keadilan sosoial.penelitian ini mengkaji berbagai teori yang mendasari Pendidikan multikultural dan bagaimana implementasinnya.
Peran Guru Dalam Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Inklusif Pada Pendidikan Multikultural Farida Putri Afriyani; Luthfiana Ulfa Maulida; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3245

Abstract

Artikel ini mengulas peran guru dalam membentuk lingkungan belajar yang inklusif pada pendidikan multikultural, mengakui pentingnya pendidikan multikultural sebagai respons terhadap keberagaman budaya, etnis, dan agama yang kaya di negara ini. Dalam merinci pendekatan ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai arsitek lingkungan yang menciptakan ruang inklusif. Peran guru dalam membentuk sikap dan pemahaman siswa terhadap keberagaman budaya sangat penting dalam menghadapi perubahan sosial dan globalisasi. . Penelitian ini menganalisis strategi dan praktik terbaik yang dapat diterapkan oleh guru untuk mendukung pendidikan multikultural, serta tantangan yang mungkin dihadapi. Dengan demikian, artikel ini memberikan pandangan mendalam tentang peran guru sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan pendidikan inklusif, membentuk generasi yang terbuka, toleran, dan menghargai keanekaragaman di masyarakat.
Pendidikan Multikural dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Al Qindiliyyah Dony Juwarno; Defri Ardani; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3248

Abstract

Pendidikan multikultural memiliki peran penting dalam dunia pendidikan saat ini di era globalisasi. Studi ini menyelidiki bagaimana pendidikan tradisional mempengaruhi karakter santri di Pondok Pesantren Ulumul Quran Al Qindiliyyah. Pendekatan kualitatif menggunakan wawancara, observasi, dan studi literatur. literatur yang relevan. Bedah buku ini berfokus pada konsep pembelajaran yang berbeda, sikap santri dalam kaitannya dengan pendidikan Islam dan peran pesantren dalam pendidikan budaya. Hasil telah muncul di Sekolah Islam Ulumul Koan Al Qiniliyah telah menerima banyak program melalui program, acara, dan program tradisi dalam agama. Detail Pendidikan dan Muslim memiliki efek yang baik pada pengembangan siswa, termasuk kesadaran tinggi dan asuransi besar  secara global, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mengenai pentingnya keragaman dalam pendidikan untuk membentuk karakter santri. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan yang berguna bagi pengembangan program pendidikan budaya dan pembentukan perilaku di lembaga serupa.
Perkembangan kurikulum MBKM PAI berbasis Kearifan lokal Maulida, Mariati; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3256

Abstract

Perkembangan dalam pendidikan membuat cara mengajar menjadi banyak pilihan. Terkadang ada yang selalu dipakai dan ada yang tidak. Bagaimana perkembangan di kurikulum MBKM ini dapat mengajarkan pendidikan agama islam terhadap anak didik melalui kearifan lokal setiap daerahnya. 
MEWUJUDKAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL: SINERGI DALAM PERBEDAAN Izza Shoffa Nada; Qurroh A’yuni Achadi; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3285

Abstract

Masyarakat multikultural adalah realitas sosial yang mencerminkan keberagaman budaya, agama, etnis, bahasa, dan nilai-nilai dalam suatu wilayah. Keberagaman ini dapat menjadi kekayaan sekaligus tantangan dalam membangun harmoni sosial. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi dalam mewujudkan masyarakat multikultural yang harmonis melalui pendekatan sinergi dalam perbedaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan analisis deskriptif untuk mengkaji konsep multikulturalisme, tantangan, dan peluangnya di berbagai konteks sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural, dialog antarbudaya, kebijakan inklusif, dan penguatan nilai toleransi menjadi elemen kunci dalam menciptakan sinergi di tengah perbedaan. Dalam konteks Indonesia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan ideologis yang relevan untuk mengelola keberagaman. Dengan pendekatan yang inklusif dan menghormati identitas setiap kelompok, masyarakat multikultural dapat berkembang menjadi ruang sosial yang adil, toleran, dan penuh inovasi. Artikel ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dan praktik dalam membangun kohesi sosial di masyarakat multikultural.
MODEL TENTANG PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Vivi Alviana; Siti Dia Nafitasari; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3306

Abstract

Pelajaran teologi di sekolah cenderung diajarkan sekedar untuk memperkuat keimanan dan pencapaiannya menuju surga tanpa dibarengi dengan kesadaran berdialog dengan agama-agama lain. Kondisi inilah yang menjadikan pendidikan agama sangat eksklusif dan tidak toleran. Untuk itu Model Pendidikan multikultural bisa menjadi suatu alternaatifnya. Penelitian ini menganalisis modeltentang pendidikan multikultultural, Karena proses transformasional, bukan sekedar proses toleransi. rtinya pendidikan multikultural bukan sekedar mengajar tentang kebudayaan yang berbeda-beda kebudayaan dari berbagai kelompok etnik dan keagamaan dan mendukung apresiasi, kenyamanan, toleransi tehadap budaya lain.
Pendekatan Inklusif dalam Mengatasi Konflik Budaya Masyarakat Multikultural M. Hafizh Abdulloh; Adam Khabiburrochman; Nurul Mubin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i2.3677

Abstract

Masyarakat multikultural menghadapi tantangan dalam mengelola keberagaman budaya yang sering kali menjadi sumber konflik. Artikel ini mengkaji pendekatan inklusif sebagai solusi strategis untuk mengatasi konflik budaya dalam masyarakat multikultural. Dengan menggunakan metode kualitatif yang melibatkan kajian literatur dan studi kasus, artikel ini mengidentifikasi strategi inklusif yang efektif, seperti dialog lintas budaya, pendidikan multikultural, dan kebijakan yang mendukung keberagaman. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan inklusif mampu meningkatkan pemahaman antarbudaya, mengurangi prasangka, dan menciptakan harmoni sosial.
Tradisi Ruwat Bumi di Tengah Perubahan Sosial: Konflik Budaya Pengaruh Nilai dan Norma di Desa Guci Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Putri Uminatul Awalliyah; Indah Mustafidah; Nurul Mubin
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 1 No. 6 (2024): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v1i6.3055

Abstract

The tradition of Ruwat Bumi in Gusi Village, Bojong District, Tegal Regency is a manifestation of local wisdom that has existed for a long time. This tradition is carried out as an expression of gratitude to God. blessings of the earth and pray for the safety and blessings of the village. However, in the midst of rapid changes in society, this tradition is increasingly popular because of the difference in values and norms between groups that support the preservation of the tradition and those who consider this practice not to contradict the teachings of Islam in various challenges, including conflicts of interest. This research was conducted with the aim of identifying the factors that cause cultural conflicts, analyzing the impact of social changes on the sustainability of the Ruwat Bumi tradition, and examining the role of values and norms in maintaining or rejecting these traditions. In this study, a qualitative approach method was used that involved observation techniques, interviews, and literature reviews. The results of the study show that cultural conflicts occur due to differences in understanding of religion, modernity, and cultural preservation. Nevertheless, the Ruwat Bumi tradition still has important values in maintaining social solidarity and cultural identity of the people of Guci Village. This research is expected to provide a deeper understanding of cultural dynamics in the face of social change and the importance of intercultural dialogue in maintaining community harmony.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Penguatan Gender di Sekolah Arum Rizqi Aprilia; Nurul Arifah Shofiana; Nurul Mubin
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 1 (2025): IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v3i1.2140

Abstract

Education is a conscious effort to change one's life. Everyone in this world, men and women have the same right to learn. However, not everyone agrees with this statement. Gender equality is one of the problems in seeking knowledge. Many still think that women do not need to be highly educated. Because in the end women will become housewives. Many men think that housework is only for women. This is carried over to the school environment, for example, most boys do not want to do class duty. They think that duty is a woman's job. With this way of thinking, gender equality in duty is still not balanced between men and women. Efforts that can be implemented by Islamic Religious Education teachers to strengthen gender equality include providing advice, providing motivation, habituation training and providing guidance. This can be done in between materials during learning.
Co-Authors Adam Khabiburrochman Adit Prayitno Ahmad Rizal Muzakki Ahmad Rizki Ahmad Robihan Ahmad Zuhdi Ahsin Wijaya Alyah Kusumawati Aminuyati Anindya Septiana Cahyaning Miranti Anisa Shofiana Anita Arum Rizqi Aprilia Auliya Sholikhatun Ayu Wulandari Azzah Nur Laili bela, laela_03 Defri Ardani Denisa Amni Nabilah Amin Desi Ariani Desi Oktavia Devi Rahmawati Dia Fathul Jannah Dian Mukti Handini Dian Tri Wardani Didik Darmadi Dony Juwarno Dwi Rachmat Setiyono Edi Sugiman Elma Nur Syafaah Elvia Nadiyah Erisa Nafidlatussifa Faiqotun Nafisah Faisal Kamal Farida Putri Afriyani Fathurrizqi Almubarok Fauzia Adista Wati Fiki Abidatul Laili Kamilatussyarifah Fita Ulinni’ma Fitri Hana Arlita Fitriani Fitriani Fitriyani Helmi Yanti Ibnu Atta Rohman Ida Hidayatu Solelah Imas Amanatu Zahro Imron Syahroni Indah Mustafidah Indana Aulia Ishmatun Nabila Izza Shoffa Nada Katia Dea Safinka Kuni Ustuviana Laely Khoerunnisa LATIFAH Lulis Ujiyanti Luthfiana Ulfa Maulida M. Fatih Ade Raihan M. Hafizh Abdulloh M. Zidan Dermawan Maftukhul Ngaqli Maulida, Mariati Moh.Sakir Muhammad Aflah Nurhuda Muhammad Hasan Muhammad Khairy Abdullah Dzaky Muhammad Reza Syahrul Huda Muhammad Riski Faozan Muhammad Saefullah Mukromin , Mukromin Mulia Kholishotussalwa Nabiilah Tsabitul Azmi Nabila Herlin Naeli Amali Nafi'atus Salmaa Nabila Nailul Khofifah Najwa Ajlina Nur Azizah Nanang Sudiyono Ngatoillah Linnaja Nova Dwi Riyani NUR AENI Nur Dina Agustianti Nur Lu’lu’ul Maknunah Nurul Arifah Shofiana NURUL AZIZAH NURUL HIKMAH Nurul Inayatiningsih Nuryanti Nuryanti Pratama Surya Haryanto Putri Uminatul Awalliyah Qurroh A’yuni Achadi Qurrota A’yun Isbachunuri Ria Tri Hartini Rifana Azzahra Rindiana Sekar Najwa Sal Sabila Septiana Laelatul Hikmah Shofiatun Aslamatun Sa’diyah Siti Dia Nafitasari Sofan Rizqi Sofiyatul Mukaromah Sofwan Chanan Susan Asasiyah Syarif Hidayat Syifa Aqias Ignacia T Towijaya Tri Nurfiani Ulfa Khusna Lailiyah Vivi Alviana Wafa Rahma Alia Frida Wahyu Prastiyo Wawan Saputro Yasmina Maulida Mumtaz Yoga Khoirul Anam Yusfi Ariza Ma’arif Zahid Akhmad Surya Zaidatun Ni’mah Julifiyana Zakia Khoshi Oase Zakiyyatul Fuadah