Claim Missing Document
Check
Articles

Relevansi Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dalam Pendidikan Karakter Islami Siswa di Era Kurikulum Merdeka Fitriyani; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5142

Abstract

Kemerosotan moral siswa akibat paparan konten digital menjadi tantangan empiris bagi pendidikan karakter Islami di sekolah. Penelitian ini bertujuan menelaah relevansi budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) sebagai penguat karakter Islami dalam koridor Kurikulum Merdeka. Pendekatan kualitatif‑deskriptif digunakan dengan metode studi pustaka pada artikel Sinta, buku, dan dokumen resmi; data dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil menunjukkan bahwa 5S menginternalisasikan akhlakul karimah, sedekah melalui senyum, doa melalui salam, ukhuwah melalui sapa, adab melalui sopan, dan kedewasaan sosial melalui santun, serta selaras dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Implementasi konsisten 5S di kelas, tata tertib, dan projek P5 memperkuat disiplin, toleransi, dan kepedulian sosial siswa. Simpulan: budaya 5S bukan sekadar kebiasaan, melainkan instrumen strategis pembentukan karakter Islami yang kontekstual. Implikasinya, sekolah perlu memasukkan 5S dalam kebijakan kurikulum, pelatihan guru, dan materi digital agar pendidikan karakter tetap efektif di era teknologi.
Pandangan Aswaja An-Nahdliyah Pada Tradisi Muludan Fita Ulinni’ma; Imas Amanatu Zahro; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5169

Abstract

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW atau "muludan" merupakan praktik keagamaan yang mengakar kuat dalam masyarakat muslim Indonesia. Kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), terutama yang diwakili oleh Nahdlatul Ulama (NU), memiliki pandangan khas yang mendukung pelestarian tradisi ini sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW dan media pendidikan spiritual. Artikel ini bertujuan menjelaskan pandangan Aswaja terhadap tradisi muludan, dasar legitimasi keagamaannya, dan bagaimana peran tradisi ini dalam menangkal paham radikal-transnasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aswaja memandang tradisi muludan sebagai amaliyah yang mengandung nilai-nilai luhur dan dapat memperkuat pemahaman Islam moderat di tengah arus fundamentalisme.
PELAKSANAAN NILAI-NILAI AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH AN-NAHDLIYAH DI DESA TEGALSARI KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO Kuni Ustuviana; Muhammad Khairy Abdullah Dzaky; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah (Aswaja An-Nahdliyah) di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Sebagai wilayah dengan basis Nahdlatul Ulama (NU) yang kuat, masyarakat Desa Tegalsari menjadikan Aswaja An-Nahdliyah sebagai fondasi dalam menjalankan aktivitas keagamaan, sosial, dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh agama, dan dokumentasi kegiatan keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai Aswaja tercermin dalam berbagai amaliyah ubudiyah seperti tahlilan, yasinan, manaqiban, peringatan hari besar Islam, serta dalam sistem pendidikan madrasah dan TPQ. Selain itu, organisasi NU seperti Muslimat NU dan GP Ansor juga turut berperan aktif dalam membina masyarakat. Meskipun menghadapi tantangan modernitas dan pengaruh dakwah transnasional, masyarakat Tegalsari tetap mempertahankan identitas Aswaja melalui pendekatan dakwah yang ramah dan adaptif.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TAJWID MELALUI NADZOM TERJEMAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SANTRI DI TPQ THORIQUL HUDA WANAKARSA WANADADI BANJARNEGARA Pratama Surya Haryanto; Nurul Mubin; Ngatoillah Linnaja
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5200

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat anak-anak dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an, yang berdampak pada kurang maksimalnya pemahaman mereka terhadap ilmu tajwid serta rendahnya kualitas bacaan Al-Qur’an. Kondisi ini mendorong perlunya inovasi dalam metode pembelajaran yang mampu menarik minat santri serta mempermudah proses pemahaman materi. Salah satu metode yang digunakan adalah metode nadzom terjemah berbahasa Indonesia dengan pendekatan Ummi, yang dinilai sesuai dengan karakteristik anak-anak dan lebih mudah diterima dalam proses belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran tajwid melalui nadzom terjemah, serta menilai pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman santri dalam membaca Al-Qur’an. Penelitian ini dilaksanakan di TPQ Thoriqul Huda, yang berlokasi di Desa Wanakarsa, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah santri TPQ Thoriqul Huda dari berbagai jenjang kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode nadzom terjemah berbahasa Indonesia dengan pendekatan Ummi mampu meningkatkan pemahaman santri terhadap kaidah-kaidah tajwid secara bertahap. Hafalan nadzom yang dilagukan terbukti membantu santri dalam mengingat materi dengan lebih mudah dan menyenangkan. Peningkatan pemahaman ini berdampak langsung pada kualitas bacaan Al-Qur’an para santri, yang menjadi lebih baik dan sesuai dengan aturan tajwid. Dengan demikian, penerapan metode ini dapat menjadi alternatif strategis dalam pembelajaran tajwid di lingkungan TPQ.
PENGAMALAN NILAI- NILAI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH DALAM MAJELIS SHALAWAT NARIYAH AKBAR Azzah Nur Laili; Nurul Inayatiningsih; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5219

Abstract

Shalawat Nariyyah merupakan bacaan sholawat yang populer dikalangan umat islam. Sholawat nariyyah merupakan shalawat yang disusun oleh Syeikh Ibrahim Attaziy Al Maghribiy, sehingga shalawat ini disebut shalawat Taziyah Attafrijiyyah. Menurut paham Ahlussunnah Wal Jamaah shalawat adalah bentuk ungkapan pujian, penghormatan, dan doa kepada Nabi Muhammad SAW. Secara ringkas, dalam perspektif Aswaja, shalawat bukan sekedar ritual belaka, tetapi merupakan bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual dan keutamaan yang besar. Shalawat merupakan wujud kencintaan, penghormatan, dan pengakuan atas kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT. Barang siapa umat yang mencintai Nabi berarti ia juga mencintai Allah, seperti sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwa barang siapa yang membaca shalawat satu kali kepadaku, maka Allah akan memberikan rahmat kepadanya 10 kali lipat. Sebagaimana telah kita ketahui bahwasanya setiap aspek kehidupan baik secara duniawi maupun ukhrawi tergantung apa yang kita niatkan. Maka dalam ini kami sangat mengharapkan melalui majelis shalawat nariyyah ini para jamaah bisa paham tentang apakah itu shalawat sehingga mereka tumbuh rasa cinta pada baginda Nabi.
Penguatan Nilai-Nilai Aswaja dalam Membangun Karakter An-Nahdliyah Mahasiswa Wahyu Prastiyo; Nur Lu’lu’ul Maknunah; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5265

Abstract

Penguatan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter keislaman dan kebangsaan mahasiswa, khususnya dalam konteks ke-NU-an atau An-Nahdliyah. Nilai-nilai Aswaja yang bersumber dari ajaran tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), tawassuth (moderat), dan i’tidal (keadilan) menjadi landasan penting dalam mencetak pribadi mahasiswa yang berintegritas, inklusif, dan berpikiran terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penguatan nilai-nilai Aswaja di lingkungan perguruan tinggi serta dampaknya terhadap pembentukan karakter mahasiswa An-Nahdliyah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai Aswaja melalui kurikulum, kegiatan kemahasiswaan, dan pembinaan spiritual mampu membentuk karakter mahasiswa yang religius, nasionalis, dan berwawasan kebangsaan. Penanaman nilai Aswaja yang berkelanjutan berkontribusi pada penguatan identitas ke-NU-an serta menjadi benteng ideologis dalam menghadapi tantangan radikalisme dan disintegrasi sosial.
PENERAPAN NILAI-NILAI AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH AN-NAHDLIYAH DI DESA KALIBEBER MOJOTENGAH WONOSOBO Rindiana; Yoga Khoirul Anam; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5340

Abstract

Paham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) telah menjadi kerangka keislaman yang mendasari kehidupan mayoritas umat Islam Indonesia, termasuk masyarakat Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Melalui peran pesantren, khususnya Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah, nilai-nilai Aswaja seperti tawasuth, tasamuh, tawazun, dan i’tidal diterapkan secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan dan lapangan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Aswaja telah mewarnai praktik ubudiyah, tradisi keagamaan, pendidikan pesantren, hingga kehidupan sosial masyarakat Kalibeber. Tradisi seperti tahlilan, yasinan, haul, dan pengajian menjadi media transmisi ajaran Aswaja yang moderat dan inklusif. Dengan demikian, masyarakat Kalibeber menjadi contoh konkret penerapan ajaran Aswaja dalam konteks lokal yang dinamis dan berakar kuat pada tradisi.
PERBANDINGAN PEMIKIRAN Al-ASY’ARI DAN Al-MATURIDI: KONTRIBUSI TERHADAP TEOLOGI ISLAM Desi Ariani; M. Fatih Ade Raihan; Nurul Mubin
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i6.5358

Abstract

Artikel ini membahas perbandingan pemikiran dua tokoh besar dalam teologi Islam, yaitu Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi, yang dikenal sebagai pendiri dua mazhab teologi Sunni terbesar: Asy‘ariyah dan Maturidiyah. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan pandangan keduanya dalam isu-isu sentral akidah Islam, seperti sifat-sifat Tuhan, kehendak bebas manusia, serta rasio dan wahyu sebagai sumber pengetahuan keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-deskriptif melalui kajian literatur klasik dan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan metodologis dan penekanan tertentu dalam beberapa persoalan teologis, keduanya sepakat dalam prinsip-prinsip dasar keimanan dan berkontribusi besar dalam membentuk kerangka ortodoksi Islam Sunni. Kontribusi pemikiran Al-Asy'ari dan Al-Maturidi memberikan dasar teologis yang kuat bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan intelektual dari kelompok lain, baik internal maupun eksternal, pada masa klasik hingga kontemporer.
Aktualisasi Nilai – Nilai Aswaja Melalui Tradisi Manaqib di Masyarakat Majalengka Ulfa Khusna Lailiyah; Najwa Ajlina Nur Azizah; Nurul Mubin
Ikhlas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Vol. 2 No. 3 (2025): Juli: Ikhlas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ikhlas.v2i3.1076

Abstract

This study aims to examine how the tradition of manaqib contributes to the actualization of the values of Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) within the society of Majalengka. As a cultural-religious heritage of Islam Nusantara, manaqib is not merely seen as a spiritual ritual, but also as a vital medium for instilling Islamic values that emphasize moderation (tawassuth), tolerance (tasamuh), balance (tawazun), and justice (i’tidal). Using a qualitative descriptive approach and literature review method, this study draws on various academic sources and journal articles. The findings reveal that manaqib plays a strategic role in shaping the spiritual character of society, strengthening traditional religious identity, and preserving social cohesion and harmony. However, the tradition faces significant challenges in the modern era, such as the rise of puritan movements and shifting societal lifestyles. Therefore, revitalization efforts through contextual approaches and the use of digital media are crucial to ensure the continued relevance and transmission of Aswaja values to future generations.
Peran Guru Al-Qur’an Hadits dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII C di Mts Ma’arif Kepil Wonosobo Muhammad Hasan; Nurul Mubin; Ngatoillah Linnaja
Reflection : Islamic Education Journal Vol. 2 No. 3 (2025): Islamic Education Journal
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/reflection.v2i3.1108

Abstract

This Research aims to: 1) determine the ability of students in learning the Qur'an and Hadith at MTs Ma'arif Kepil Wonosobo in reading the Qur'an 2) determine the role of the Qur'an and Hadith teacher in improving the ability to read the Qur'an of Class VIII C students at MTs Ma'arif Kepil Wonosobo 3) determine the implementation of learning the Qur'an and Hadith in improving the ability to read the Qur'an of Class VIII C students at MTs Ma'arif Kepil Wonosobo.This thesis uses descriptive qualitative field research. Data collection techniques use participant observation, in-depth interviews and documentation. The data analysis technique used is by analyzing before the field, then analyzing data in the field using a model to reduce irrelevant data, present data and draw conclusions. The results of this study are: 1) the reading ability of Class VIII C students in learning the Qur'an and Hadith is learning planning, Al-Qur'an and Hadith learning materials, and learning media. 2) The role of Al-Qur'an Hadith teachers in improving the ability to read the Qur'an of Class VIII C students has three scopes, namely opening the lesson by starting with reading Nadhom, delivering the lesson material and closing the lesson. 3) Implementation of Al-Qur'an Hadith learning in improving the ability to read the Qur'an of Class VIII C students. The supporting factors for learning the Qur'an Hadith are the use of appropriate learning media, the reading of the Qur'an after the teacher writes in front. The inhibiting factors for learning the Qur'an Hadith are the students' educational background, student absences, short time, and the emergence of lazy and bored instincts.
Co-Authors Adam Khabiburrochman Adit Prayitno Ahmad Rizal Muzakki Ahmad Rizki Ahmad Robihan Ahmad Zuhdi Ahsin Wijaya Alyah Kusumawati Aminuyati Anindya Septiana Cahyaning Miranti Anisa Shofiana Anita Arum Rizqi Aprilia Auliya Sholikhatun Ayu Wulandari Azzah Nur Laili bela, laela_03 Defri Ardani Denisa Amni Nabilah Amin Desi Ariani Desi Oktavia Devi Rahmawati Dia Fathul Jannah Dian Mukti Handini Dian Tri Wardani Didik Darmadi Dony Juwarno Dwi Rachmat Setiyono Edi Sugiman Elma Nur Syafaah Elvia Nadiyah Erisa Nafidlatussifa Faiqotun Nafisah Faisal Kamal Farida Putri Afriyani Fathurrizqi Almubarok Fauzia Adista Wati Fiki Abidatul Laili Kamilatussyarifah Fita Ulinni’ma Fitri Hana Arlita Fitriani Fitriani Fitriyani Helmi Yanti Ibnu Atta Rohman Ida Hidayatu Solelah Imas Amanatu Zahro Imron Syahroni Indah Mustafidah Indana Aulia Ishmatun Nabila Izza Shoffa Nada Katia Dea Safinka Kuni Ustuviana Laely Khoerunnisa LATIFAH Lulis Ujiyanti Luthfiana Ulfa Maulida M. Fatih Ade Raihan M. Hafizh Abdulloh M. Zidan Dermawan Maftukhul Ngaqli Maulida, Mariati Moh.Sakir Muhammad Aflah Nurhuda Muhammad Hasan Muhammad Khairy Abdullah Dzaky Muhammad Reza Syahrul Huda Muhammad Riski Faozan Muhammad Saefullah Mukromin , Mukromin Mulia Kholishotussalwa Nabiilah Tsabitul Azmi Nabila Herlin Naeli Amali Nafi'atus Salmaa Nabila Nailul Khofifah Najwa Ajlina Nur Azizah Nanang Sudiyono Ngatoillah Linnaja Nova Dwi Riyani NUR AENI Nur Dina Agustianti Nur Lu’lu’ul Maknunah Nurul Arifah Shofiana NURUL AZIZAH NURUL HIKMAH Nurul Inayatiningsih Nuryanti Nuryanti Pratama Surya Haryanto Putri Uminatul Awalliyah Qurroh A’yuni Achadi Qurrota A’yun Isbachunuri Ria Tri Hartini Rifana Azzahra Rindiana Sekar Najwa Sal Sabila Septiana Laelatul Hikmah Shofiatun Aslamatun Sa’diyah Siti Dia Nafitasari Sofan Rizqi Sofiyatul Mukaromah Sofwan Chanan Susan Asasiyah Syarif Hidayat Syifa Aqias Ignacia T Towijaya Tri Nurfiani Ulfa Khusna Lailiyah Vivi Alviana Wafa Rahma Alia Frida Wahyu Prastiyo Wawan Saputro Yasmina Maulida Mumtaz Yoga Khoirul Anam Yusfi Ariza Ma’arif Zahid Akhmad Surya Zaidatun Ni’mah Julifiyana Zakia Khoshi Oase Zakiyyatul Fuadah