Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan mata kuliah wajib di Universitas Muhammadiyah Kendari, yang diharapkan dapat mendukung visi kampus sebagai kampus akhlakul karimah dan kampus Islami. Untuk mengukur sejauh mana tujuan tersebut tercapai, penelitian ini menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM) yang dikembangkan oleh Malcolm M. Provus pada tahun 1971. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran AIK dengan pendekatan kualitatif evaluatif. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data yang melibatkan penyelenggara program, tenaga pendidik, mahasiswa, serta pemangku kepentingan. Data dianalisis dengan model interaktif dari Miles dan Huberman yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Evaluasi dilakukan melalui empat tahap, yaitu perancangan, instalasi, proses, dan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pembelajaran AIK di UM Kendari sudah memenuhi sekitar 80% dari pedoman pendidikan AIK, namun terdapat kesenjangan pada pelaksanaan program, terutama terkait dengan pemanfaatan multimedia, interaksi mahasiswa, serta pengamalan nilai Islam. Temuan ini memberikan dasar untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut guna mencapai tujuan pendidikan Muhammadiyah yang lebih optimal.