Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Jaga atau Laporkan?: Meninjau Hak Kerahasiaan Konseli Pengidap HIV/AIDS 
                    
                    Debitzha Zein Syakhira; 
Nandang Budiman; 
Nadia Aulia Nadhirah                    
                     Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 14, No 02 (2023): Volume 14 Nomor 02 Tahun 2023 
                    
                    Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15548/jbki.v14i02.6342                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Studi literatur ini meninjau bagaimana hak kerahasiaan konseli atas HIV/AIDS yang mana kondisi konseli mengancam keselamatan dan bisa merugikan orang lain. Studi literatur ini menggunakan metode penelitian Systematic Literature Review (SLR) terhadap 8 jurnal dan tesis penelitian di rentang tahun 1999-2022. Dari studi literatur ini, diperoleh masih diprioritaskannya hak kerahasiaan konseli dengan HIV/AIDS. Masih negatifnya stigma masyarakat mengenai HIV/AIDS membuat konseli kesulitan untuk membuka diri. Beberapa lembaga menjaga kerahasiaan HIV/AIDS namun ditunjang dengan pembinaan sebagai upaya dalam pencegahan penularan HIV/AIDS, atau dengan konseling dalam upaya stabilisasi mental pengidap HIV/AIDS. Namun, ada juga beberapa yang mengedepankan kerahasiaan, tapi tidak melakukan upaya pencegahan penularan dan penanganan HIV/AIDS sehingga terkesan tutup mata dan tutup mulut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Characteristics of student cultural intelligence in East Priangan and counseling services to facilitate it 
                    
                    Agung Nugraha; 
Mamat Supriatna; 
Uman Suherman; 
Nandang Budiman; 
Aam Imaddudin                    
                     Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): JKP 
                    
                    Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.29210/1101300                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The current era of Society 5.0 and high accessibility has an impact on the dynamics of academic life in higher education, namely the increasingly diverse characters and backgrounds of students’ lives. Cultural competency for students in conditions like this becomes a necessity. This research aims to reveal the characteristics of students' cultural intelligence in East Priangan, including in terms of gender differences.  Apart from that, another aim of this research is also to formulate counseling services to facilitate the optimization of students’ cultural intelligence. A cross-sectional study was used to reveal the cultural intelligence characteristics of 417 students in East Priangan. Accidental sampling was used in this research. Data collection uses the Cultural Intelligence Scale (CQS). The analysis technique uses a central symptom measure to describe the characteristics of students' cultural intelligence and Pearson correlation to measure the relationship between its aspects. Independent t test analysis was used to compare the characteristics of students' cultural intelligence based on gender. The result of the analysis are alpha 0,05; F=0,405; p =0,715.  The results of the research show that the cultural intelligence of East Priangan students is moderate and there is no significant difference between male and female students. Recommendations for a counseling framework to facilitate the cultural intelligence of students in East Priangan which can be formulated based on the original values of stusdent life in East Priangan as well as multicultural competence for counselors who will use this framework.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Supervisi rekan sejawat dalam penelitian konseling: analisis bibliometrik periode lima puluh 
                    
                    Ibrahim Al Hakim; 
Muhammad Solehuddin; 
Agus Taufiq; 
Nandang Budiman; 
Deasy Yunika Khairun                    
                     Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 11, No 2 (2023): JKP 
                    
                    Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.29210/195400                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi riset-riset yang berpengaruh dalam topik supervisi rekan sejawat dalam praktik konseling dan untuk memberikan wawasan tematik bagi akademisi bimbingan dan konseling.  Supervisi rekan sejawat adalah salah satu dari enam model supervisi psikoterapi yang memfasilitasi diskusi tentang masalah pengembangan profesional. Artikel ini menyajikan analisis bibliometrik (analisis frekuensi, metrik kutipan, dan visualisasi data) dari basis data Scopus pada kurun periode 1965–pertengahan 2022. Analisis ini memeriksa 200 artikel yang berhubungan dengan supervisi rekan sejawat menggunakan analisis kutipan dan kutipan bersama dengan total 3.303 kutipan. Kata kunci yang memiliki tautan terkuat yaitu "supervisi sejawat", "supervisi kelompok", dan "supervisi klinis". Sebanyak 285 penulis dan 66 penerbit di 16 negara menerbitkan tercatat berkontirbusi pada topik supervisi rekan sejawat dalam berbagai bahasa. Penerbit dengan peringkat tertinggi adalah Wiley-Blackwell, dengan 33 publikasi dan 545 kutipan. Gulsah Kemer (Old Dominion University), Dana Foglesong (Magellan Complete Care), Hugh C. Thompson (University of Arizona) merupakan penulis supervisi rekan sejawat yang paling produktif. Kami juga menggunakan alat analisis visualisasi jaringan untuk membuat profil fitur sentralitas dari kluster kata kunci topik supervisi rekan sejawat. Penelitian ini menemukan literatur yang ada didominasi pada wilayah supervisi klinis. Peneliti berikutnya direkomendasikan untuk fokus pada pengembangan model supervisi rekan sejawat yang berkaitan dengan identitas profesional, karena wilayah ini yang belum mendapat perhatian yang memadai.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Efektifitas Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik: Meta Analysis 
                    
                    Irma Ari Irawan, Tb Moh; 
Rusmana, Nandang; 
Budiman, Nandang; 
Hananto, Ipung; 
Yudha, Eka Sakti                    
                     GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 3 (2022) 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24127/gdn.v12i3.6300                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Creativity is something to create new things, modify, and the ability to find solutions to challenging situations. Optimization efforts to develop students' creativity can be carried out with various strategies, including group guidance. On this basis, researchers are interested in conducting a meta-analysis study on the effectiveness of group guidance in increasing student creativity. This study aimed to determine the effect of group guidance in increasing students' creativity based on reviews of similar studies. The research method used is a method of meta-analysis. Researchers conducted a literature study with a research range from 2008 to 2020 obtained through Google Scholar, Garuda Portal, and student journals or research on the campus website. The keywords used to search for research samples include group guidance, creativity, creative thinking, and problem-solving. The search then resulted in the identification of 38 research study samples. Then the researchers conducted a comprehensive research study, ultimately finding 12 research samples that met the criteria and were eligible for a meta-analysis. Researchers conducted data analysis using the Jamovi application to calculate the effect size. The research results show that the influence of group guidance can increase students' creativity.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pendekatan Spiritualitas Konseling dalam Konteks Budaya di Indonesia 
                    
                    Novitasari, Yuni; 
Rahmat, Cece; 
Yusuf, Syamsu; 
Budiman, Nandang                    
                     GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 13, No 3 (2023) 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24127/gdn.v13i3.3376                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kajian psikologi transpersonal merupakan pendekatan terbaru dalam ilmu psikoterapi. Bahkan digadang-gadang sebagai pendekatan psikologi terakhir, salah satu kajian psikologi transpersonal adalah tentang pengalaman spiritualitas manusia. Spiritualitas diakui sebagai pengalaman puncak manusia dan memiliki manfaat positif bagi perkembangan jiwa dan perilaku manusia. Oleh karena itu, maka diperlukan pengembangan lebih lanjut tentang pemanfaatan pengalaman spiritual dalam konseling. Pengalaman spiritualitas ini bisa jadi berbeda-beda saat dialami oleh tiap individu ataupun kelompok. Sebagai upaya efektivitas, maka pengembangan spiritualitas di Indonesia tentu perlulah meninjau gambaran budaya spiritualitas orang Indonesia terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan kerangka kerja konseling dengan pendekatan spiritualitas pada konteks budaya di Indonesia. Beberapa alasan pentingnya penelitian ini diantaranya: (1) banyak manfaat spiritualitas bagi kesehatan jiwa. (2) spiritualitas berpotensi mendukung pengembangan kualitas hidup dan keagamaan. (3) belum ada pengujian dan pengembangan terkait manfaat spiritualitas secara optimal (khususnya di bidang bimbingan dan konseling).(4) pentingnya membangun kerangka kerja konseling yang sesuai dengan budaya Indonesia sebagai upaya efektivitas dan memperkuat jati diri bangsa. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain triangulasi, dimana data penelitian dari survey digambung dengan data dari studi literatur yang kemudian diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, diperolehlah gambaran spiritualitas masyarakat Indonesia. Gambaran tersebut lalu dipertimbangkan untuk membangun kerangka kerja konseling dengan pendekatan spiritualitas yang optimal. Hasil penelitian ini ialah kerangka kerja hipotetik tentang konseling pendekatan spiritualitas pada konteks budaya di Indonesia. Susunan kerangka kerja hipotetik ini meliputi: rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, teknik dan pendekatan spiritual, tahapan konseling spiritual, kompetensi konselor spiritual, sasaran, dan evaluasi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PROFIL TOLERANSI MAHASISWA DI BANDUNG 
                    
                    Muhammad Rezza Septian; 
Mamat Supriatna; 
Juntika Nurihsan; 
Nandang Budiman; 
Riesa Rismawati Siddik                    
                     Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 15, No 2 (2024): April 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31764/paedagoria.v15i2.21194                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil toleransi pada mahasiswa di Bandung raya. Ruang lingkup penelitian ini mencakup konsep teori toleransi dan aspek toleransi. Metode yang digunakan ialah metode cross-sectional survey dengan pendekatan Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan kampus-kampus swasta di Bandung raya. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling. Adapun Sampel penelitian terdiri dari 846 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen toleransi. Analisis data yang digunakan dalam peneleitian ini yakni menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan profil toleransi mahasiswa yang terbanyak berada kategori sedang berjumlah 599 orang atau sekitar 70,8%, kedua, mahasiswa yang memiliki profil toleransi kategori tinggi yakni berjumlah 137 orang atau sekitar 16,2%.  Terakhir, mahasiswa yang memiliki profil toleransi kategori rendah yakni 110 responden atau 13%. Begitupun aspek toleransi yang terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor berada pada kategori sedang. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan dan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya untuk menyusun model atau program layanan bimbingan dan konseling yang secara empirik digunakan untuk mengembangkan toleransi.    Abstract: This research aims to explore the tolerance profile of students in Greater Bandung. The scope of this research includes the concept of tolerance theory and aspects of tolerance. The method used is a cross-sectional survey method with a quantitative approach. The population in this study were students from teaching and education faculties at private campuses in Greater Bandung. Research samples were taken using random sampling techniques. The research sample consisted of 846 students. Data collection uses tolerance instruments. Data analysis used in this research uses descriptive statistics. The results of this research show that the highest tolerance profile of students is in the medium category, amounting to 599 people or around 70.8%, secondly, students who have a tolerance profile in the high category are 137 people or around 16.2%. Finally, students who had a low tolerance profile were 110 respondents or 13%. Likewise, the tolerance aspect consisting of cognitive, affective and psychomotor aspects is in the medium category. The results of this research can be used as material and consideration for further research to develop a guidance and counseling service model or program that can be used empirically to develop tolerance.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Professional competence of school counselors in guidance and counseling services 
                    
                    Nadia Aulia Nadhirah; 
Luthvia Zahiro Baiti; 
Nandang Budiman                    
                     ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling Vol 5, No 1 (2024): ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21831/progcouns.v5i1.64247                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The professional competence of guidance and counseling teachers is an important aspect  and affects the quality of guidance and counseling services provided by school counselor. As a guidance and counseling teacher, it is important and necessary to acquire  professional competencies to facilitate the needs of students at school and to be able to provide the best service in helping students. The school counsellor profession is a job that  is required special requirements so that in the implementation of the services provided  can convince and gain the trust of those who need help. The professional competency standards  of guidance and counseling teachers refer to whether they can  master concepts, live and embody values, provide and demonstrate assistance, and professional  performance of their responsibility. The research method used to  achieve this goal is Systematic Literature Review (SLR). The results of some literature show that  most guidance and counseling teachers have fulfilled professional competencies with high  categories, this is shown by the guidance and counseling services provided in accordance with  existing standards. However, this study also shows that some other guidance and counseling  teachers are still in the medium and low categories. This affects the effectiveness of the services  provided, so that guidance and counseling teachers need to improve their professional  competence.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Lisensi Profesional Dalam Praktik Bimbingan Dan Konseling 
                    
                    Alifah Charisma Rahmadhani; 
Nandang Budiman; 
Nadia Aulia Nadhirah                    
                     Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop 
                    
                    Publisher : Universitas Palangkaraya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.11428                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
uidance and counseling is an important profession in supporting the development of learners. Professional licensure is the practice of guidance and counseling has an important role to ensure the quality of services. The purpose of the study is to explain the importance of licensure in the guidance and counseling practice of counselors and counselees. The research method is Systematical Literature Review (SLR) which collects and evaluates research results. The results show that licensure is a sign of competence, qualification and permission letter of the counselor, to increase the trust of the counselee and protect from incompetent practices. In conclusion, professional licensure is an important element in improving the quality of guidance and counseling and needs to be further encouraged towards quality guidance and counseling practice.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penggunaan Rasch Model Untuk Menganalisis Konstruk Instrumen Kontrol Diri Pada Siswa Sekolah Menengah 
                    
                    Kharisma Putri Prayoga; 
Dodi Suryana; 
Mamat Supriatna; 
Nandang Budiman                    
                     G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling 
                    
                    Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.4459                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen kontrol diri menggunakan Rasch Model. Terdapat berbagai pengukuran instrumen yang telah dikembangkan sebelumnya, penelitian menggunakan metode Rasch Model merupakan metode terbaru yang dianggap modern, efisien dan memiliki kredibilitas yang baik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan instrumen berupa kuesioner dengan sampel responden 50 siswa SMP dan SMA sederajat di berbagai daerah di Indonesia. Analisis data yang dilakukan menggunakan metode Rasch Model dengan aplikasi Winstep versi 3.73. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha sebagai representasi dari interaksi antara person dengan keseluruhan item, sebesar 0,73 tergolong dalam kategori bagus. Sedangkan nilai Person Reliability sebesar 0,72 tergolong dalam kategori cukup. Sementara itu, Item Reliability sebesar 0,86 termasuk dalam kategori bagus. Oleh karena itu, instrumen yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk membantu sebagai need assesmen siswa atau untuk menemukan gambaran keadaan siswa sebelum mengembangkan program. Kata kunci: validitas, reliabilitas, rasch model, kontrol diri
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        The Development of Self-Acceptance in Adolescents (Descriptive Study of Grade XI High School Student in Subang) 
                    
                    Azrina Abharini; 
Nandang Rusmana; 
Nandang Budiman                    
                     G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 01 (2023): Desember 2023, G Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling 
                    
                    Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31316/gcouns.v8i01.5512                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Self-acceptance is a positive attitude towards oneself, awareness and acceptance of various aspects such as the good and bad of oneself as well as past life experiences. A phenomenon that occurs in adolescents, there are still many adolescents who have low self-acceptance, especially high school students. Therefore, this research is aimed to examine self-acceptance in high school adolescents. This research is a quantitative descriptive. Participants in this research were 381 students grade XI. The data using self-acceptance instruments that developed and gone through expert feasibility tests and empirical tests using Rasch model. From the data obtained, that there are 66 students who have high self-acceptance, 259 people in the medium category and 56 people in the low category. The conclusion is that students are not yet fully able to accept themselves regarding the conditions they are experiencing and this can be the basis for implementing services to develop students' self-acceptance. Keywords: self-acceptance, adolescents, development