ABSTRACT Acute respiratory infection (ARI) is the leading cause of morbidity and mortality in children under five worldwide. ARI is responsible for nearly 20% of all under-five deaths. ARI remains a public health problem in Indonesia, including in Jambi City. ARI is one of the most frequent reasons for healthcare visits. The prevalence of ARI in Jambi City in 2021 was 16.68%, and in 2022 it was 16.63%. Therefore, this study aims to determine the characteristics of patients with ARI in toddlers seeking treatment at Jambi City public health centers. This study was a descriptive study conducted in Jambi City in 2023. The sample in this study were toddlers who suffered from ARI in July 2023 and who sought treatment at all health centers in Jambi City, namely 316 toddlers—sample withdrawal using a simple random sample. Data were analyzed descriptively using frequency distribution. The results showed that most children under five who suffered from ARI were not exclusively breastfed (65.8%), their fathers smoked (68.9%), were exposed to cigarette smoke (often = 21.2% and rarely = 39.9%), were exposed to other smoke (often = 29.1% and rarely = 44.6%), had inadequate housing density (70.3%), had inadequate room ventilation (53.5%), and used mosquito coils (31%). The study also found that there were household members who smoked in the house (49.1%), had KMS but were not filled in regularly (46.8%), and had non-routine growth monitoring (41.8%). Efforts to prevent and control ARI in children under five still need to be improved. Control efforts on child, parent, and environmental factors must be a concern. Keywords: ARI, Toddlers, Descriptive, Respiratory Disease ABSTRAK Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita di dunia. ISPA bertanggung jawab terhadap hampir 20% dari seluruh kematian balita. ISPA juga masih menjadi masalah kesehatan Masyarakat di Indonesia, termasuk di Kota Jambi. ISPA merupakan salah satu alasan yang paling sering terhadap kunjungan ke palayanan kesehatan. Prevalens ISPA di Kota Jambi tahun 2021 sebesar 16,68% dan tahun 2022 sebesar 16,63%. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita ISPA pada balita yang berobat ke puskesmas di Kota Jambi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilaksanakan di Kota Jambi tahun 2023. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang menderita ISPA pada bulan Juli 2023 yang berobat di seluruh puskesmas di Kota Jambi, yaitu sebanyak 316 balita. Penarikan sampel dengan menggunakan simple random sample. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar anak balita yang menderita ISPA tidak ASI Eksklusif (65,8%), ayahnya merokok (68,9%), terpapar asap rokok (sering = 21,2% dan jarang = 39,9%), terpapar asap lainnya (sering = 29,1% dan jarang = 44,6%), kepadatan huniannya tidak memenuhi syarat (70,3%), ventilasi kamarnya tidak memenuhi syarat (53,5%), dan menggunakan anti nyamuk bakar (31%). Hasil penelitian juga menemukan bahwa adanya ART yang merokok di dalam rumah (49,1%), memiliki KMS namun tidak diisi secara teratur (46,8%), dan pemantuan pertumbuhan tidak rutin (41,8%). Upaya pencegahan dan pengendalian ISPA pada balita masih perlu ditingkatkan. Upaya pengendalian pada faktor anak, orang tua, maupun faktor lingkungan perlu menjadi perhatian. Kata Kunci: ISPA, Balita, Deskriptif, Penyakit Pernafasan