Penyakit moler pada bawang merah dapat menyebabkan penurunan hasil yang signifikan. Pengendalian menggunakan agen hayati, seperti Trichoderma sp., menjadi alternatif pengendalian penyakit yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh dosis dan waktu pemberian Trichoderma sp. terhadap perkembangan penyakit dan hasil bawang merah. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) factorial. Faktor pertama adalah dosis Trichoderma sp. (350, 400, 450 kg/ha) dan waktu pemberian (sebelum tanam, setelah tanam, saat tanam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara waktu pemberian dan dosis Trichoderma sp. berpengaruh nyata terhadap berat umbi basah/tanaman. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan W3D3, W2D0 dan W2D1 berturut-turut sebesar 10.46 g/tanaman, 9.93 g/tanaman dan 9.72 g/tanaman. Begitu juga untuk umbi kering/tanaman bawang merah, ketiga perlakuan tersebut memberikan hasil yang paling berat berturut-turut sebesar 5.95 g/tanaman, 9.09 g/tanaman dan 8.90 g/tanaman. Interaksi kedua perlakuan maupun masing-masing perlakuan tunggal tidak berpengaruh nyata terhadap kejadian penyakit dankeparahan penyakit moler.