Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja merupakan masalah serius yang menuntut pendekatan yang lebih humanis dan partisipatif dalam upaya pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Pendekatan Soft Power yang dilakukan oleh BNN Kota Bandar Lampung dalam membangun ketahanan sosial masyarakat terhadap narkoba. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan teori peran Biddle & Thomas, penelitian ini mendeskripsikan hubungan antara BNN sebagai aktor dan masyarakat sebagai sasaran dalam pelaksanaan program. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan edukatif, persuasif, dan partisipatif yang diterapkan oleh BNN melalui program-program seperti KIE, MIS U, Media Sosial, dan Desa Bersinar cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan penyuluh, rendahnya literasi digital, dan resistensi masyarakat. Meskipun demikian, peluang besar tetap ada melalui kolaborasi masyarakat dan optimalisasi media digital. Studi ini menyimpulkan bahwa keberhasilan pendekatan soft power sangat ditentukan oleh konteks sosial dan sejauh mana masyarakat merasa terlibat secara aktif dalam proses pencegahan narkoba.