Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TONGKOL JAGUNG TERHADAP NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) 
                    
                    agrippina wiraningtyas; 
ruslan r; 
sry agustina                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (557.892 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v1i1.236                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tongkol jagung merupakan salah satu tanaman yang diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya sehingga dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi ekstrak tongkol jagung terhadap nilai sun protection factor (SPF). Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan tongkol jagung sebagai sunscreen, menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) dari tongkol jagung dan menentukan konsentrasi optimum dari ekstrak tongkol jagung yang dapat digunakan sebagai sunscreen. Ekstrak tongkol jagung didapat dengan cara diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50%, kemudian filtrat yang di dapat dipanaskan sampai mendapatkan ekstrak kental. ekstrak kental tongkol jagung kemudian dibuat variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16 ppm. larutan tersebut selanjutnya diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm yaitu panjang gelombang untuk sinar UV B, untuk menentukan nilai SPF. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol tongkol jagung memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Nilai SPF yang diperoleh dari variasi konsentrasi 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16 ppm dengan nilai SPF berturut-turut yaitu 8,36; 12,13; 18,55; 20,81. Sebagai konsentrasi optimum pada tongkol jagung terdapat pada konsentrasi 16 ppm dengan nilai SPF 20,81.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA IPA TERPADU PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMBALAWI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 
                    
                    Putri ayu mutmainnah; 
sry agustina; 
Ruslan R                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (483.698 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v1i1.238                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA terpadu bagi siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan desain one shot case study dimana variabel X sebagai kelompok eksperimen dan variabel Y untuk melakukan observasi atau melakukan evaluasi. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ambalawi yang beralamat di Jalan Lintas Ambalawi Kabupaten Bima dan penelitian ini akan dilaksanakan selama ± satu bulan, dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019 yang berjmlah 60 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII1 sebagai kelas eksperimen dan VII2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 orang siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 3 yaitu lembar penilaian antar teman, lembar observasi dan tes. Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas data dan uji reliabilitas data. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA terpadu bagi siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0.008 itu lebih kecil dari 0.05 maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Uji Mann-Whitney U, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi 5%. hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA terpadu pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ambalawi tahun Ajaran 2018/2019.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pewarnaan Benang Menggunakan Ekstrak Daun Nila (Indogofera) 
                    
                    Agrippina Wiraningtyas; 
R Ruslan; 
Ahmad Sandi; 
Muh. Nasir                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (488.798 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i1.242                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Telah dilakukan kegiatan pewarnaan benang tenun menggunakan zat warna alam dari daun nila (Indigofera). Metode yang digunakan dalam pengambilan ekstrak zat warna dari daun nila digunakan metode fermentasi. Sedangkan pada pewarnaan benang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu mordanting, pewarnaan, fiksasi dan pengeringan benang. Hasil kegiatan pada proses fermentasi diperoleh ekstrak daun nila berwarna biru gelap dan memiliki aroma khas. Pada proses pewarnaan benang diperoleh benang hasil pencelupan dalam ekstrak daun nila memberikan warna abu-abu. Fiksasi dengan dengan tawas dan kapur menghasilkan benang berwarna biru keabuan sedangkan fiksasi dengan tunjung menghasilkan benang berwarna abu kecoklatan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perbandingan Metode Ekstraksi Zat Warna Dari Rumput Laut Sargassum sp 
                    
                    nurfidianty annafi; 
Agrippina Wiraningtyas; 
Ruslan R                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (394.423 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i1.243                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Rumput laut Sargassum sp merupakan salah satu spesies rumput laut yang mengandung senyawa fukosatin, klorofil, dan karotenoid yang berperan sebagai zat warna. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah pelarut air yang memiliki tingkat kepolaran yang tinggi.sehingga pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi ekstrak rumput laut Sargassum sp terhadap zat warna alami. Metode pada penelitian kali ini untuk mendapatkan zat warna alami pada rumput laut sargassum sp yaitu dengan metode maserasi dan metode refluks menggunakan pelarut air. Hasil ekstraksi kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 190-400 nm, ekstraksi menghasilkan warna coklat muda pada metode maserasi, dan warna coklat pekat pada metode refluks. Kemudian dilakukan analisis data dengan membuat tabel dan diagram menggunakan aplikasi Microsoft excel. Hasil penelitian ini adalah metode maserasi merupakan metode yang efektif untuk mengekstraksi zat warna dari rumput laut sargassum sp dibandingkan dengan metode refluks, dimana metode maserasi menghasilkan warna coklat muda dengan panjang gelombang 203 nm dengan nilai absorbansi 3, 883. Sedangkan metode refluks menghasilkan warna coklat pekat dengan panjang gelombang 199 nm yang menghasilkan absorbansi 3,745.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        SKRINING FITOKIMIA DARI Rumput Laut Turbinaria sp. 
                    
                    syahrimin imin; 
agrippina wiraningtyas; 
Ruslan R; 
nurfidianty annafi                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (365.711 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i1.244                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fitokimia pada rumput laut Turbinaria sp. agar dapat menjadi rujukan untuk pemanfaatan rumput laut Turbinaria sp. dan dapat menambah nilai ekonomis dari Turbinaria sp. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi dan dilakukan uji secara kualitatif berupa uji flavonoid, alkaloid, steroid dan tanin. Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa ekstrak rumput laut Turbinaria sp. mengandung senyawa flavonoid yang ditandai dengan perubahan warna biru ungu. Uji positif pada senyawa alkaloid ditandai dengan terbentuknya warna merah jingga. Uji positif pada senyawa steroid dibuktikan dengan terbentuknya warna hijau dan senyawa tanin ditandai dengan terbentuknya warna hitam kebiruan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Biosintesis Nanopartikel Fe dari Pasir Besi Menggunakan Ekstrak Kulit Bawang Merah 
                    
                    Susi dianti; 
Ruslan R; 
agrippina wiraningtyas; 
Sry agustina                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (586.619 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v2i2.301                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian dihaluskan (diblender) terbentuk serbuk kulit bawang merah dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% selama 1 jam, selanjutnya di saring dengan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang merah. sintesis besi Oksida dengan metode pelarutan bubuk pasir besi dalam larutan HCl pekat. Larutan yang dihasilkan selanjutnya dicampur dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai bioreduktor disintesis selama 10, 20, 30, 40 menit kemudian diamati perubahan warnanya dan terbentuknya nanopartikel Fe jika terjadi perubahan warna. sampel dilakukan uji menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian Nanopartikel Fe dapat dibuat dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah, ditunjukan dengan adanya perubahan warna dari larutan tersebut dan adanya perbedaan nilai absorbansi. Waktu optimum biosintesis nanopartikel Fe dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu pada saat pengadukan 10 menit dengan nilai absorbansi tertinggi 4.532 pada panjang gelombang 215 nm.Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis nanopartikel Fe (Besi) dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah. Kulit bawang merah segar dicuci dan dikeringkan, setelah itu kulit bawang merah yang sudah kering kemudian dihaluskan (diblender) terbentuk serbuk kulit bawang merah dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% selama 1 jam, selanjutnya di saring dengan menggunakan kertas saring untuk mendapatkan ekstrak kulit bawang merah. sintesis besi Oksida dengan metode pelarutan bubuk pasir besi dalam larutan HCl pekat. Larutan yang dihasilkan selanjutnya dicampur dengan ekstrak kulit bawang merah sebagai bioreduktor disintesis selama 10, 20, 30, 40 menit kemudian diamati perubahan warnanya dan terbentuknya nanopartikel Fe jika terjadi perubahan warna. sampel dilakukan uji menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian Nanopartikel Fe dapat dibuat dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah, ditunjukan dengan adanya perubahan warna dari larutan tersebut dan adanya perbedaan nilai absorbansi. Waktu optimum biosintesis nanopartikel Fe dari pasir besi menggunakan ekstrak kulit bawang merah dengan spektrofotometer UV-Vis yaitu pada saat pengadukan 10 menit dengan nilai absorbansi tertinggi 4.532 pada panjang gelombang 215 nm.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA SINTETIS UNGU 
                    
                    Eka Purnamawati; 
Ruslan R; 
agrippina wiraningtyas                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 2 No 2 (2019): JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (674.645 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v2i2.302                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator HCl. Proses karbonasi dilakukan pada suhu 360°C selama 1 jam dilanjutkan dengan proses aktivasi fisika pada suhu 150 oC selama 2 jam aktivasi kimia menggunakan HCl direndam selama 24 jam. Hasil penelitian ini menentukan daya adsorpsi dilakukan dengan penambahan serbuk arang dengan variasi massa adsorben mulai 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 gram kedalam larutan zat warna sintestis ungu dan diukur dengan menggunakan spektrofotomer UV-Vis dengan rentang panjang gelombang 190 – 750. Pada variasi massa adsorben terbukti bahwa semakin banyak serbuk arang aktif yang digunakan maka daya serapnya semakin besar pada zat warna sintetis orange panjang gelombang maksimum λmaks 493 nm dengan nilai adsorbansi (A = 0,082).
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI PADA MATERI TERMOKIMIA DI MAN 2 KOTA BIMA 
                    
                    Yanti Ramadani; 
Putri Ayu mutmainnah; 
Sry Agustina; 
Ruslan R                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (472.443 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i1.420                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap pemahaman konsep siswa kelas XI IPA pada materi termokimia di MAN 2 Kota Bima. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 2 Kota Bima yang terbagi atas 5 kelas dan terdiri dari 191 orang siswa dengan Kelas XI IPA 3 (kelas kontrol) dan XI IPA 4 (kelas eksperimen, yang menerapkan perlakuan berupa model pembelajaran discovery learning) sebagai sampel setelah sebelumnya pemilihan sampel ini menggunakan teknik non probabillity sampling dengan jenis purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah quaisi experiment dengan posttest only control group design sebagai rancangannya. Pengaruh model pembelajaran discovery learning ditunjukkan oleh nilai Asym Sig. (2-tailed) dari uji Mann Whitney berdasarkan nilai posttest pemahaman konsep siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Asym Sig. (2-tailed) > 0,05 yakni sebesar 0,096, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada materi termokimia. Artinya, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap pemahaman konsep siswa kelas XI pada materi termokimia di MAN 2 Kota Bima.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Ekstraksi Zat Warna Dari Daun Jati Muda Dan Aplikasinya sebagai Kertas Indikator Asam-Basa 
                    
                    Lisa Anggriani Putri; 
agrippina wiraningtyas; 
Magfirah Perkasa; 
Ruslan R                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (504.19 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i1.421                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah materi eksperimen asam-basa. Salah satu sumber bahan alami yang memliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan indikator asam basa adalah daun jati muda, dimana daun jati muda mengandung unsur tanin dan pigmen antosianin yang dapat dimanfaatkan sebgaai pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap warna ekstrak daun jati muda serta warna kertas indikator setelah diuji. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96%, metanol 95% dan air. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi mempengaruhi warna ekstrak dan warna kertas indikator, pelarut etanol 96% dan metanol 95% menghasilkan warna kertas lebih kontras dalam mebedakan larutan asam maupun basa yaitu warna coklat pada larutan asam dan hitam pada larutan basa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Ekstraksi Zat Warna Rumput Laut Sargassum sp. Dan Aplikasinya Pada Kertas Indikator Asam-Basa 
                    
                    Busran B; 
agrippina wiraningtyas; 
arif munandar; 
Ruslan R                    
                     JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 
                    
                    Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (627.532 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33627/re.v3i2.422                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah materi eksperimen asam-basa. Salah satu sumber bahan alami yang memliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan indikator asam basa adalah rumput laut Sargassum sp.. Rumput laut Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut cokelat (phaeophyceae) yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk kehidupan seperti protein, alginat, vitamin C, yodium, tanin dan fenol. Kandungan lain dari Sargassum sp. adalah pigmen fotosintetik seperti fukosantin, klorofil, dan karotenoid yang bermanfaat untuk menghasilkan pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi terhadap warna ekstrak rumput laut Sargassum sp. dan warna kertas indikator setelah diuji serta mengaplikasikan kertas indikator dari rumput laut Sargassum sp. pada larutan asam basa. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 70%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu yang digunakan dalam proses ekstraksi mempengaruhi warna ekstrak dan warna kertas indikator. pada ekstrak rumput laut Sargassum sp dengan waktu ekstraksi 5 jam, kertas indikator mengalami perubahan yang signifikan yaitu dari putih ivory berubah menjadi kuning.