Latarbelakang. Pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk pemberian layanan Kesehatan yang terbatas dalam mengurangi penyebaran penyakit dan memberikan dampak terhadap penurunan tingkat layanan di Rumah Sakit khususnya pasien yang menjalani rawat jalan dan rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik suspek infeksi rawat jalan dan rawat inap Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Palu. Metode Penelitian dengan pendekatan penelitian deskriptif, data rawat jalan dan rawat inap diperoleh dari rekam medis sebanyak 190 responden selama periode 2020-2021 yang memiliki sifat karakteristik tertentu (sesuai kriteria)inklusi penelitian. Hasil didapatkan dari 190 responden berdasarkan jenis kelamin (laki-laki 82.1%, perempuan 17.9%), Usia terbanyak (41-55 tahun) 67(35.3%), layanan (Rawat Jalan 132 (69.5%) dan Rawat Inap 58 (30.5%), keluhan Demam 89 (46.8%), kultur Feses 152 (80%), bakteri terbanyak E.coli 129 (67.9%), Stapylococcus aureus 23 (12.1%), Streptococcus pneumoniae 13 (6.8%), Pseudomonas aeruginosa 8(4.2%), Proteus mirabilis 7(3.7%), Klebsiella sp 6(3.2%), S.typhi 4(2.1%), kebiasaan merokok (ya 121(63.7%) tidak 45(23.7%), Cuci tangan (selalu 149(78.4%) kadang-kadang 27(14.2%, tidak tahu 14(7.4%), Pekerjaan (PNS 96(50.5%) dan buruh harian dan nelayan masing-masing 14(7.4%) lain-lain 3(1.6%), konsumsi antiviral 177(93.2%), konsumsi analgetik 169(88.9%), Riwayat konsumsi antibiotik 182(95.8%), tes swab antigen 186(97.9%), suspek diagnosis infeksi ditemukan TB Paru 90(47.4%), Diare 19(10%), ISK 23(12.1%), Psoriasis 13(6.8%), tifoid 12(6.3%), dan terendah Pneumonia 3(1.6%), kusta 2(1.1%). Isolat terbanyak di layanan rawat jalan ditemukan terbanyak adalah E.coli 38(28.8%) dan Stapylococcus aureus 7(5.3%) sedangkan di layanan Rawat Inap terbanyak E.coli 28(48.3%) dan Staphylococcus aureus 5(8.6%). Kesimpulan: Suspek infeksi Rawat Jalan sebanyak 132(69.5%) dan Rawat Inap sebanyak 58(30.5%), suspek penyakit terbanyak Rawat Jalan adalah tuberculosis 88(66.7%) dan Rawat Inap ISK 23(39.6%) dan isolat terbanyak Rawat Jalan adalah E.coli dan S.aureus (28.8%) dan 5.3%) dan Rawat Inap isolat terbanyak E.coli dan S.aureus (48.3%) dan (8.6%).