Articles
Trends of primary Schools’ Conflict Resolution as Peace Education: A Bibliometric Analysis
Wahyuningsih, Yona;
Maftuh, Bunyamin;
Sapriya, Sapriya;
Darmawan, Deni
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 8 No. 1 (2024): IRJE |Indonesian Research Journal in Education
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22437/irje.v8i1.30952
This research aimed to analyze computational mapping on bibliometric data "Primary School Conflict Resolution as Peace Education" from the Google Scholar database via Publish or Perish software. Based on the research results, there were 950 relevant articles published from 2013 to 2023. The research results focused on three areas: the term conflict resolution, the term peace education, and the term primary school by showing the development of the number of articles, which experienced a significant increase from 2013 until 2017. The development of this research is starting to be published less frequently, as can be seen from the drastic decline from 2021 to 2023. Therefore, it can be said to be experiencing a decline. Through VOSviewer, this research analyzes many published articles related to the topic. The impact of this review is a starting point for conducting research on related topics in the future.
The Pancasila and Citizenship Education Model as a Constitutional Education in Elementary/Islamic Elementary Schools
Mulyani, Heny;
Sapriya, Sapriya;
Hubi, Zindan Baynal;
Insani, Nisrina Nurul;
Nurgiansah, T Heru
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 7, No 1 (2024): Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/al-aulad.v7i1.32437
The purpose of this research is to investigate the role of Pancasila and Civic Education (PPKn) in enhancing constitutional awareness among students at the elementary school/madrasah ibtidaiyah level, and to elucidate effective teaching methods to achieve this goal. The research methodology employed is literature review method, analyzing various relevant literature pertaining to the research topic. The important findings of this research are that cooperative learning models such as Numbered Heads Together and Think Pair Share can be used to improve students' understanding and learning outcomes in Civics. In addition, interactive learning models such as Role Playing, Broken Triangle, Square and Heart, and digital citizenship can also increase constitutional awareness among students. Teachers play a significant role in implementing Civics and cultivating constitutional awareness in each student, with the purpose of making Civics implementation in elementary schools/madrasah ibtidaiyah an effort to shape individuals in Indonesia who possess strong personalities and a sense of responsibility towards their country. By using effective learning methods, Civics can be an important instrument in building constitutional awareness and student character.
Efektivitas penerapan strategi pembelajaran diferensiasi melalui literasi digital terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila (SMP Negeri 2 Bandung)
Agustina, Arien Minawati;
Sapriya, Sapriya;
Sundawa, Dadang
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol. 23 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 23 No. 1 Oktober 2023
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/jimd.v23i1.37773
ABSTRAK Beragam potensi yang dimiliki oleh peserta didik menimbulkan adanya kebutuhan untuk memenuhi minat serta bakat dalam memproses pengetahuan secara optimal. Kemajuan zaman yang didukung dengan era revolusi industri 4.0 menciptakan masifnya penggunaan media digital termasuk kepada kegiatan pembelajaran. Hal ini memberikan urgensi dalam memberikan kompetensi kepada peserta didik untuk menguasai literasi digital. Maka dari itu dalam kurikulum merdeka belajar menciptakan salah satu terobosan melalui pembelajaran yang interaktif dan tepat sasaran terhadap potensi peserta didik yaitu diperoleh dengan penerapan strategi pembelajaran diferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah strategi pembelajaran diferensiasi pada mata pelajaran pendidikan pancasila sebagai rancangan pembelajaran yang menyesuaikan karakteristik masing-masing peserta didik dengan berlandaskan kepada nilai-nilai pancasila. Pendekatan kualitatif melalui studi kasus dilaksanakan terhadap SMP Negeri 2 Bandung sebagai sekolah penggerak Angkatan pertama dengan berbasis digital. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa peran strategi pembelajaran diferensiasi yang digunakan guru dalam mata pelajaran pendidikan membangun semangat peserta didik untuk berperan aktif dan inovatif pada kegiatan pembelajaran. Penggunaan perangkat ajar berbasis digital pada setiap proses pendidikan menumbuhkan kompetensi peserta didik dalam menguasai literasi digital sehingga tingkat prestasi akademik maupun non-akademik pada peserta didik memperoleh hasil yang memuaskan dan sangat baik Kata kunci: diferensiasi, literasi digital, pendidikan pancasila
The short story of Sang Pemimpin as a means of conflict resolution
Amalia, Triana;
Sapriya, Sapriya;
Effendi, Ridwan
JIPSINDO Vol. 11 No. 1 (2024): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jipsindo.v11i1.66162
Conflict is unavoidable, especially for Generation Z who are currently studying at the junior high school level. They are always familiar with the internet and social media and tend to avoid conflicts with family, friends or in the surrounding environment. Researchers focus on Conflict resolution skills included in the dimensions of social participation skills in social studies learning. This research aims to determine how effective the short story media "Sang Pemimpin" by Sori Siregar is on the conflict resolution skills of students at SMP Negeri 1 Cibadak. The research method used was a quasi-experiment with a nonequivalent control group design. The analysis techniques used are the Kolmogorov-Smirnov normality test and hypothesis testing using the t-test. The research results showed that the use of social studies learning media in the form of a short story entitled "Sang Pemimpin" in class experimental class was more effective as seen in the post-test results with an average of (165.38). Meanwhile, the post-test results from the control class only used media in the form of news articles in the social studies textbook, getting post-test results with an average of (146.81). It is hoped that the findings of this research will increase the variety of social studies learning media such as printed reading media
ANALISIS KETELADANAN GURU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI MORAL DAN KESETARAAN GENDER PADA SISWA MADRASAH
Irayanti, Irma;
Sulkipani, Sulkipani;
Sapriya, Sapriya
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 5 No 02 (2023): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32332/jsga.v5i02.7953
This research aims to analyze the role of teacher exemplarity in enhancing the understanding of moral values and gender equality among high-level Madrasah Ibtidaiyah students. The research method employed was qualitative research with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews with Madrasah teachers in high-level classes and participatory observations of teacher-student interactions in the classroom. The research findings indicate that teacher exemplarity significantly influences students' understanding of moral values and gender equality. Teachers who serve as examples through ethical behavior and respect for gender equality inspire students to internalize these values in their daily lives. Moreover, teacher exemplarity facilitates open dialogues on moral and gender equality issues in the classroom, aiding students in gaining a deeper understanding of these concepts. This research provides essential insights into how the teacher exemplarity approach can be used as an effective strategy to enhance students' understanding of moral values and gender equality in Madrasah education. The practical implications of this study underscore the importance of teachers as positive role models in shaping students' characters and promoting gender equality in the context of Madrasah Ibtidaiyah education at the higher level. Keywords: Gender Equality, Teacher Exemplarity, Moral Values, Madrasah Students Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran keteladanan guru dalam meningkatkan pemahaman nilai moral dan kesetaraan gender pada siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru Madrasah di kelas tinggi dan observasi partisipatif terhadap interaksi guru-siswa di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteladanan guru memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk pemahaman siswa tentang nilai moral dan kesetaraan gender. Guru yang menjadi teladan dalam perilaku etis dan penghormatan terhadap kesetaraan gender dapat menginspirasi siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, keteladanan guru juga memfasilitasi dialog terbuka tentang isu-isu moral dan kesetaraan gender di kelas, membantu siswa dalam memahami konsep-konsep ini secara lebih mendalam. Penelitian ini memberikan wawasan yang penting tentang bagaimana pendekatan keteladanan guru dapat digunakan sebagai strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman nilai moral dan kesetaraan gender pada siswa Madrasah. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya peran guru sebagai model yang baik dalam membentuk karakter siswa dan mempromosikan kesetaraan gender dalam konteks pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di kelas tinggi. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Keteladanan Guru, Nilai Moral, Siswa Madrasah
Perception Student to School Teacher Education Study Program Services Base
Ahadin, Ahadin;
Alam, Faisal;
Sapriya, Sapriya;
Perdana, Rifandi;
Iqbal, Rahmat
Soedirman Economics Education Journal Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32424/seej.v6i1.10889
This research aims to determine students' perceptions of Bina Bangsa Getsempena University's PGSD study program services in terms of tangibles, reliability, responsiveness, certainty and empathy in order to serve as an illustration or guideline for Bina Bangsa Getsempena University's PGSD study program services. more Good Again in the future. Method in study This that is descriptive with approach quantitative. Study This done with spread questionnaire via google form to student. Sample in study This as many as 22 students. Types of research data This namely primary data and sources the data Bina Bangsa University PGSD study program student Getsempena Class of 2022 which was created sample. Research instruments used _ is questionnaire use scale likert that uses alternative answers Very Good ( SB), Good (B), Neutral (N), No Good (TB), Very no good (STB). Research results This show that perception to service academic categorized as Good with percentage 86.72% And service administration categorized as Good with percentage 84.8% So can is known that perception student towards the Bina Bangsa University PGSD study program Gethsempena categorized as with Good with an average percentage of 85.76%
Pengaruh Media Video Animasi terhadap Kemampuan Resolusi Konflik Siswa Sekolah Dasar
Dewi, Sinta Maria;
Maftuh, Bunyamin;
Sapriya, Sapriya;
Wulan, Erna
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.833
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kegiatan pembelajaran resolusi konflik siswa dengan menggunakan media video animasi pada siswa kelas V SDN Anggadita V Karawang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Anggadita V tahun ajaran 2020/2021. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA dan VB. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran resolusi konflik siswa yang diberi perlakuan media video dengan pembelajaran resolusi konflik siswa yang tidak diberikan perlakuan. Perhitungan hipotesis diperoleh nilai signifikansi 0.000 < α = 0.05, maka Ho di tolak dan berarti hipotesis diterima. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media video pada mata pelajaran IPS dengan tema Keanekaragaman Suku dan Budaya memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran resolusi konflik siswa kelas V sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini berharap dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi semua pihak yang terkait, terutama pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan resolusi konfik siswa sekolah dasar
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Pembelajaran Hybrid
Hidayat, Karyadi;
Sapriya, Sapriya;
Hasan, Said Hamid;
Wiyanarti, Erlina
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2265
Keterampilan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi saat ini pembelajaran diselenggarakan secara hybrid. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan secara komprehensif mengenai keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik dalam pembelajaran hybrid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada mixed method atau metode campuran karena mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang dicapai dari penelitian ini bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran hybrid sudah cukup tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 73,41. Secara spesifik, hanya terdapat dua deskriptor yang capaiannya masih di bawah 70% yaitu mengenai keterampilan menganalisis dan menjawab pertanyaan berdasarkan fakta. Adapun pada deskriptor lainnya, peserta didik sebagian besar telah memilikinya. Deskriptor tertinggi terkait dengan keterampilan berpikir kritis adalah keterampilan peserta didik dalam menyusun kesimpulan dari materi pembelajaran.
Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meyiapkan Pendidik pada Jenjang Sekolah Dasar
Nugraha, Yogi;
Sapriya, Sapriya;
Danial, Endang;
Rahmat, Rahmat
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.3054
Dunia dihadapkan pada globalisasi yang mengharuskan setiap manusia harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. Kurikulum pendidikan kewarganegaraan perlu mendapat perhatian terutama sejak proses digitalisai mulai masuk ke dunia pendidikan. Akan tetapi memang didalam perkembangan zaman tuntutan dalam pengembangan kurikulum harus terus dilakukan. Perkembangan zaman yang dimaksudkan adalah perkembangan revolusi industri 4.0 yang berkaitan dengan penggunaan teknologi digital. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui kurikulum pendidikan kewarganegaraan berbasis digital untuk menyiapkan pendidik sekolah dasar di Indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0. Penguatan kajian kajian tersebut dilakukan menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk memahami secara mendalam dan komprehensif tentang kurikulum pendidikan kewarganegaraan di era revolusi industri 4.0, kemudian untuk memperkuat kajian pengembangan ini, peneliti juga melakukan kajian melalui media observasi, serta observasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan kewarganegaraan seharusnya lebih diarahkan pada pengetahuan-pengetahuan terkait dengan multikulturalisme seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju. Kurikulum pendidikan kewarganegaraan perlu untuk memperbaharui sistem pembelajaran serta model pembelajaran mengikuti perkembangan zaman. Pada abad ke-21 ini kebutuhan akan hasil akhir dalam sebuah pendidikan bukanlah manusia-manusia yang hanya bisa membaca, menulis dan berhitung.
Model Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Hukum
Nurgiansah, T Heru;
Sapriya, Sapriya;
Bribin, Maria Bribin;
Mulyani, Heny;
Prayogi, Ryan;
Suriaman, Suriaman
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6578
Pendidikan hukum merupakan salah satu pendekatan dari Pendidikan Kewarganegaraan yang memiliki fungsi untuk menjadikan warga negara yang taat hukum dan berperilaku sesuai peraturan yang berlaku. Penelitian ini penting dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan dapat dijadikan sebagai pendidikan hukum. Pendidikan hukum diharapkan dapat membekali setiap generasi menjadi individu yang tahu, faham, mengerti dan berperilaku sesuai dengan norma. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan literatur review yang mengacu pada sumber primer berupa artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dapat diintegrasikan dengan pendidikan hukum melalui beberapa cara diantaranya: Pengenalan terhadap Sistem Hukum, Pengajaran tentang Hak dan Kewajiban, Studi Kasus dan Simulasi Hukum, Diskusi Etika dan Moral dalam Konteks Hukum, Pengajaran tentang Proses Hukum dan Sistem Peradilan, Pelatihan dalam Keterampilan Hukum Praktis dan Pengintegrasian dengan Mata Pelajaran Lain. Penelitian ini berdampak pada perubahan mindset setiap orang bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya soal teoritis tetapi juga membahas aspek praktis bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.