Sekitar 70% pasien skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran yang dapat mengganggu fungsi sosial serta emosional, sehingga memerlukan penanganan yang tepat. Pendekatan non-farmakologis seperti terapi musik dan terapi okupasi meronce manik-manik, dapat menjadi alternatif dalam menurunkan tingkat halusinasi pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik dan terapi okupasi meronce manik-manik terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di Yayasan Aulia Rahma. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experiment, pendekatan two-group pretest-posttest menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel 30 orang pasien halusinasi pendengaran. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji paired t-test dan independent t-test. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa terapi musik dan terapi okupasi meronce manik-manik memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran p = 0,000 (p<0,05). Uji independent t-test menunjukkan adanya perbedaan efektivitas antara kedua terapi p = 0,001 ((p<0,05), dengan terapi musik menunjukkan penurunan skor AHRS yang lebih besar. Pada penelitian ini terdapat pengaruh terapi musik dan terapi okupasi meronce manik-manik terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di Yayasan Aulia Rahma tahun 2025.