Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga Desa Taba Air Pauh, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, terhadap bahaya penggunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan serta memberikan keterampilan dasar untuk melakukan analisis sederhana terhadap bahan makanan yang beredar di lingkungan mereka. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat diberikan pemahaman mengenai risiko kesehatan dari penggunaan zat berbahaya seperti formalin dan boraks yang sering disalahgunakan dalam produk makanan. Kegiatan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penyuluhan, dilanjutkan dengan demonstrasi pengujian pada beberapa jenis makanan (bakso, tahu, dan mie basah), serta diskusi interaktif antara tim penyuluh dan warga. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya bahan kimia berbahaya dalam makanan, serta kemampuan awal untuk mengidentifikasi bahan pangan yang mencurigakan. Analisis sederhana dilakukan menggunakan indikator alami berupa ekstrak kunyit (Curcuma longa Linn) yang diserap pada tusuk gigi. Metode ini berhasil mengindikasikan keberadaan bahan berbahaya pada beberapa sampel makanan yang diuji. Temuan ini kemudian diikuti dengan penyampaian rekomendasi kepada warga untuk lebih selektif dalam memilih bahan makanan yang aman. Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan dan keselamatan pangan di desa, sekaligus membentuk kemandirian warga dalam menjaga keamanan makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.