Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan pembelajaran saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, yang mengunakan pretes-postes control group desaign. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII UPTD SMP Negeri 1 Matangkuli, sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas. Akan dipilih secara sampling incidental yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen menggunakan model inkuiri dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik. pengolahan data mengunakan spss versi 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: nilai Sig (p-value) > α 0,05), maka H_0diterima yaitu 0,076 pada kelas kontrol dan 0,093 kelas eksperimen sehingga data bertribusi normal. Analisis uji-t kemampuan berpikir kritis matematis siswa di peroleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal itu berarti bahwa kemampuan berfikir kritis matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada kemampuan berpikir kritis matematis matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran saintifik.