Anak sekolah menurut definisi World Health Organization (WHO) yaitu golongan anak yang berusia antara 7–15 tahun, untuk di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7–12 tahun. Perilaku anak sekolah dalam memilih jajanan yang sehat dan bergizi perlu mendapat perhatian dari berbagai elemen. Permasalahan saat ini banyak jajanan yang dijual di lingkungan sekolah, erat kaitannya dengan penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) pada produknya. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel sejumlah 52 responden diambil dengan teknik total sampling. Data diambil dengan membagikan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden sudah berperilaku jajan baik (88,5%), dan bahkan sangat baik (7,7%), namun masih ada (3,8%) responden yang perilaku jajannya tergolong buruk. Kesimpulan dalam penelitian ini subjek penelitian pada anak kelas IV dan V di SDN 03 Serang berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar adalah laki – laki sebanyak (53.8%) dan sebagian besar responden sudah berperilaku jajan baik (88,5%).