Proses perdamaian di Aceh adalah satu proses yang penuh dengan liku-liku dan tantangan. Proses perdamaian di Aceh telah menghabiskan waktu yang cukup lama  untuk mencapai hasilnya.  Proses  panjang  menuju perdamaian di Aceh bukan lagi sekedar  menjadi  catatan sejarah, tetapi sekaligus menjadi prestasi bagi bangsa  Indonesia. Mengakhiri  perang yang disebabkan oleh adanya  kelompok yang sudah  begitu lama mengangkat senjata bukanlah sesuatu yang mudah. Perdamaian Aceh pernah mengalami beberapa kali kegagalan di lapangan. Perundingan pertama dan lahirnya jeda kemanusiaan. Ketika jeda kemanusian tidak lagi dipatuhi oleh kedua belah pihak yang berkonflik maka dirintislah perundingan kedua dan lahirnya COHA. Apabila COHA gagal dalam implimentasinya maka diggas perundingan ketiga dan lahirnya perjanjian damai Helsinki. Oleh karena itu wajar jika disebutkan perdamaian Aceh  melalui jalan berliku. Namun Aceh kini  bukan lagi  tempat latihan perang bagi tentera Indonesia dan juga  bukan arena  konflik bersenjata di Nusantara melainkan sudah  menjadi laboratorium yang mengajarkan arti demokrasi sebenarnya bagi Indonesia.Â