Pendahuluan: Salah satu gejala yang sering dikeluhkan pada penyakit pernapasan akibat infeksi jamur adalah hemoptisis. Mikosis paru sering dikaitkan dengan tuberkulosis paru, suatu kondisi yang sulit didiagnosis, dan penundaan pengobatannya dapat menyebabkan hasil yang fatal. Ilustrasi Kasus: Seorang pria berusia 41 tahun yang sebelumnya telah menjalani pengobatan Tuberkulosis (TB) selama satu tahun melaporkan keluhan utama berupa hemoptisis berulang, dispnea, nyeri dada, demam, dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan toraks, ditemukan adanya mengi bernada rendah di kedua sisi dengan crackles pada paru kiri. Hasil rontgen dada menunjukkan adanya kerusakan pada paru kanan. Hasil pemeriksaan MSCT scan dengan kontras menunjukkan adanya TB paru kronis dan aktif disertai dengan aspergilloma di bagian atas kedua paru. Selain itu, hasil pemeriksaan bronkoskopi mengindikasikan adanya proses inflamasi kronis. MTB tidak terdeteksi dalam pemeriksaan Rapid Molecular Test BAL. Kultur jamur menunjukkan adanya Candida albicans dan Aspergillus fumigatus. Dengan demikian, pasien didiagnosis mengalami probable mikosis paru yang disebabkan oleh Aspergillus fumigatus dan Candida albicans. Pasien diberikan terapi anti-jamur melalui pemberian Inj. Vorikonazol drip sebanyak 200 mg/24 jam.