Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan memaafkan pada siswa broken home yang ditandai dengan munculnya emosi negatif seperti kemarahan, dendam, dan penarikan diri. Maka perlu diberikan intervensi konseling yang mampu memfasilitasi proses memaafkan dengan cara yang menarik dan bermakna. Media pop up book ini media visual 3 dimensi yang digunakan dalam proses konseling forgiveness melalui narasi, ilustrasi, dan elemen interaktif. Proses forgiveness yang meliputi membalut sakit hati, meredakan kebencian, upaya penyembuhan diri dan berjalan bersama. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Single Subject Research (SSR) dan desain A–B–A. Subjek dalam penelitian sebanyak dua siswa broken home di SMP Negeri 262 Jakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan forgiveness siswa broken home. Hasil analisis data menunjukkan bahwa baseline-1 (A) dilakukan sebanyak dua kali, persentase stabilitas 100%, kecenderungan arah meningkat (+). Kemudian dilanjutkan dengan intervensi (B) dilakukan selama enam kali, persentase stabilitas 50%, kecendrungan arah meningkat (+). Selanjutnya kondisi baseline-2 (A) dilakukan sebanyak dua kali, persentase stabilitas 100% kecenderungan arah meningkat (+). Persentase tumpang tindih data sebesar 0% menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling forgiveness melaui media pop up book berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan forgiveness siswa broken home.