p-Index From 2020 - 2025
22.755
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Hearty : Jurnal Kesehatan Masyarakat Manuju : Malahayati Nursing Journal Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Ners Science Midwifery Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Jurnal Kesehatan Tambusai MAHESA : Malahayati Health Student Journal Archives of The Medicine and Case Reports Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Community Medicine and Education Journal Journal Of Human And Education (JAHE) Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Jurnal Suara Pengabdian 45 NUSANTARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Tarumanagara Medical Journal Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Sewagati: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Safari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES) Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Kesehatan Amanah Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Jurnal Keperawatan Bunda Delima Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Jurnal Pengabdian West Science Jurnal Abdimas Indonesia Ebers Papyrus Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Journal of Community Service and Society Empowerment Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Jurnal Pengabdian Sosial Compromise Journal : Community Proffesional Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Health Community Service Gotong Royong Wissen: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Bumi: Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian Kepada Masyarakat Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat ALMURTADO: Journal of Social Innovation and Community Service Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Kusuma : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Wanita Usia Produktif Hidayat, Fadil; Yogie, Giovanno Sebastian; Firmansyah, Yohanes; Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Amimah, Ranindita Maulya Ismah; Gaofman, Brian Albert; Syachputri, Rifi Nathaznya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11398

Abstract

ABSTRACT Anemia is one of the common public health problems that cannot be underestimated. This could occur especially in children, pregnant and postnatal women, as well as female adolescents or women in menstruation. If untreated, anemia will cause bad effects on the patient, including premature delivery, low birth weight, affecting productivity and performance in work, and also could lead to organ failures or even death. To find out the haemoglobin and haematocrit profile in women of productive age. This is a descriptive study with a cross-sectional design. Data was obtained in July 2023 from Cipondoh Ward. Samples are obtained using a non-random purposive sampling method, including women of productive age that met the criteria. Data was obtained through interviews and blood examination. Qualitative data is presented in proportion (%), and quantitative data is presented in centralized data distribution. This study included 71 women of reproductive age, with the most respondents in the age group 51-64 years (59.2%). The mean haemoglobin level was 12.10 (±1.48) g/dL, with normal haemoglobin levels in 54.9% of respondents, mild anemia in 36.6% of respondents, and moderate anemia in 8.5% of respondents. The study also found an average haematocrit level of 35.70 (±4.35) % from all respondents.Anemia could occur in women of productive age in various age groups. It is important to evaluate haemoglobin and haematocrit levels in women of productive age. further research is needed to assess the parameters to find out the type of anemia, and also to explore and analyze the factors that could cause anemia. Keywords: Age, Anemia, Female  ABSTRAK Anemia merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat yang tidak dapat dianggap remeh. Hal ini dapat terjadi terutama pada anak-anak, wanita hamil dan pasca melahirkan, serta remaja putri dan wanita yang sedang menstruasi. Apabila dibiarkan, anemia akan berdampak buruk pada penderitanya, seperti kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, gangguan produktivitas dan performa dalam pekerjaan, juga dapat terjadi kegagalan organ hingga kematian. Mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data yang diperoleh pada bulan Juli 2023 di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh. Sampel pada penelitian diperoleh dengan metode non-random purposive sampling, meliputi wanita usia produktif yang memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan darah. Data disajikan dalam proporsi (%) untuk data kualitatif serta sebaran data terpusat untuk data kuantitatif. Penelitian ini mengikutsertakan 71 wanita usia produktif, dengan responden terbanyak pada kelompok usia 51-64 tahun (59,2%). Didapatkan rerata kadar hemoglobin 12,10 (±1,48) g/dL, dengan kadar hemoglobin normal pada 54.9% responden, anemia ringan pada 36,6% responden, dan anemia sedang pada 8,5% responden. Didapatkan juga rerata kadar hematokrit 35,70 (±4,35) dari seluruh responden. Anemia dapat terjadi pada perempuan usia produktif di berbagai kelompok usia. Penting untuk mengevaluasi kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Disarankan penelitian selanjutnya untuk menilai parameter lainnya seperti untuk mengetahui jenis anemia dan menelusuri serta menganalisis faktor-faktor penyebab anemia. Kata Kunci: Anemia, Perempuan, Usia
Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Air dan Sebum Kulit di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh Sutedja, Gina Triana; Tan, Sukmawati Tansil; Yogie, Giovanno Sebastian; Firmansyah, Yohanes; Wijaya, Dean Ascha; Satyanegara, William Gilbert; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Moniaga, Catharina Sagita; Santoso, Alexander Halim; Mashadi, Fladys Jashinta
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11612

Abstract

ABSTRACT Skin is the largest organ in the human body and plays various important roles. Skin characteristics, including pigmentation, hydration, texture, and various other parameters, differ for each individual. Skin properties are influenced by various parameters, one of which is the body mass index (BMI). This cross-sectional study aimed to determine the description of skin hydration status and its correlation with BMI, among subjects in RW 08 Cipondoh. Skin hydration status was measured using the over the counter (OTC) skin analyzer. Body mass index was calculated and measured based on standard procedures. Out of 101 respondents, the average age was 51.38 years with 75.2% of respondents being female. The mean BMI was 26.12 kg/m², predominantly falling into obesity level 1 (41.6%). The mean oil and water hydration were 22.99% and 42.96%, respectively. The Spearman statistical test results showed a negative correlation between body mass index and water hydration, with a correlation coefficient power of 0.498 significantly, and oil hydration, with 0.107 insignificantly. This study concludes that the higher the BMI, the worse is the individual's skin hydration status. Keywords: Body Mass Index, Hydration Status  ABSTRAK Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan memiliki berbagai peranan penting. Karakteristik kulit mencakup pigmen, hidrasi, tekstur, dan berbagai parameter lainnya berbeda-beda pada setiap individu. Sifat kulit tergantung pada berbagai parameter, salah satunya adalah indeks massa tubuh (IMT). Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status hidrasi kulit dan korelasinya dengan IMT di RW 08 Cipondoh. Pengukuran status hidrasi kulit dilakukan dengan menggunakan alat over the counter (OTC) skin analyzer. Indeks masa tubuh dihitung dan diukur berdasar prosedur standar. Dari 101 responden, rata-rata usia adalah 51,38 tahun dengan 75,2% responden adalah perempuan. Rerata IMT didapatkan sebesar 26,12 kg/m2, didominasi oleh obesitas tingkat 1 (41,6%). Rerata hidrasi sebum dan air, masing-masing sebesar  22,99% dan 42,96%. Hasil uji statistik Spearman menunjukan hasil korelasi negatif antara indeks masa tubuh dengan hidrasi air dengan kekuatan korelasi 0,498 secara signifikan dan hidrasi sebum sebesar 0,107 secara tidak signifikan. Penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi nilai IMT, maka semakin menurun status hidrasi kulit seseorang. Kata Kunci: Kadar Hidrasi, Indeks Masa Tubuh
PENCEGAHAN DIABETES MELALUI PEMERIKSAAN GULA DARAH DAN KONSELING PADA MASYARAKAT DEWASA USIA PRODUKTIF DI JAKARTA BARAT Santoso, Alexander Halim; Rumawas, Marcella E.; Limanan, David; Akhmad, Fariz Azril Khaidar; Putra, Heri Yanto; Marcellino, Marcellino; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i1.27412

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by persistent hyperglycemia due to impaired insulin secretion (type 1 DM), or due to resistance to insulin in peripheral tissues (type 2 DM). According to the International Diabetes Federation (IDF), in 2021, around the world there will be around 537 million adults (20-79 years) living with diabetes. The number of people with diabetes is projected to increase to 643 million by 2030 and 3 in 4 adults with diabetes live in low- and middle-income countries. Routine health checks are recommended because early detection of risk factors can help take proactive steps to prevent or delay type 2 diabetes. Tomang Village is a sub-district under the Faculty of Medicine, University Tarumanagara. Based on previous community service reports, it was found that the prevalence of type II DM in Tomang Village was 4.8%. This community service activity is aimed at adults of productive age in Tomang Village in the form of blood sugar measurements and counselling, so that the prevalence of type II diabetes mellitus can be determined and education related to the prevention and control of type II diabetes mellitus. The planning method used is the PDCA method. The community service activity was attended by 90 participants, and it was found that the prevalence of people with Type II DM was 5.6%. Based on the results obtained, further activities are needed to increase public awareness of DM and monitor changes in community behavior. ABSTRAK: Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan hiperglikemia persisten akibat gangguan sekresi insulin (DM tipe 1), atau akibat resistensi terhadap insulin di jaringan perifer (DM tipe 2). Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021, di seluruh dunia dilaporkan ada sekitar 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) hidup dengan diabetes. Jumlah penderita diabetes diproyeksikan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 3 dari 4 orang dewasa dengan diabetes tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pemeriksaan kesehatan rutin dianjurkan karena deteksi dini faktor risiko dapat membantu mengambil langkah proaktif untuk mencegah atau menunda diabetes tipe 2. Kelurahan Tomang merupakan kelurahan binaan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Berdasarkan laporan kegiatan pengabdian yang lalu didapatkan prevalensi DM tipe II di Kelurahan Tomang sebesar 4,8%. Kegiatan Pengabdian ini ditujukan bagi masyarakat dewasa usia produktif di  Kelurahan Tomang dalam bentuk pengukuran gula darah dan konseling sehingga dapat diketahui prevalensi diabetes melitus tipe II dan edukasi terkait pencegahan dan pengendalian diabetes melitus tipe II. Metode perencanaan yang digunakan adalah metode PDCA. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 90 peserta, dan didapatkan prevalensi masyarakat dengan DM Tipe II sebesar 5,6%. Berdasarkan hasil yang didapatkan diperlukan adanya kegiatan lanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap DM dan memantau perubahan perilaku masyarakat.
Upaya Menjaga Kesehatan Ginjal Dengan Pemeriksaan eGFR dan Serum Kreatinin Sejak Awal pada Populasi Usia Produktif di Kelurahan Grogol Drew, Clement; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Zhalila, Zhillan; Pranata, Catherine Christiana
Nusantara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Mei: NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i2.5205

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) is a metabolic disorder that is increasingly prevalent among the productive-age population and can significantly impair quality of life, particularly due to its progressive nature and often asymptomatic presentation in the early stages. Routine assessments of kidney function—such as estimated glomerular filtration rate (eGFR) and serum creatinine levels—are essential for the early detection of kidney impairment. The Community Service Program (PKM) conducted in Grogol Village aimed to raise public awareness regarding the importance of early screening for kidney dysfunction. Among the 71 participants involved in the activity, 9 individuals (12.68%) had elevated serum creatinine levels, 4 individuals (5.63%) showed evidence of stage 3a kidney function decline, and 31 individuals (43.66%) were identified with stage 2 kidney function decline. Only 36 participants (50.7%) had normal kidney function. These results underscore the necessity of early detection efforts to prevent the progression of CKD and to promote sustained public awareness on the importance of maintaining kidney and metabolic health. Keywords: Chronic Kidney Disease, Creatinine, eGFR, Early Detection, Productive Age
Hubungan Kadar Vitamin D Dengan Kadar Albumin Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna Ernawati, Ernawati; Charissa, Olivia; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Wijaya, Dean Ascha; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Sugiarto, Hans; Warsito, Jonathan Hadi; Lumintang, Valentino Gilbert; Suros, Angel Sharon
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i2.13123

Abstract

ABSTRACT Low albumin and vitamin D levels in the elderly are often due to factors such as malnutrition, inflammation, and illness. A deficiency in albumin can affect the availability of vitamin D because it binds to albumin. Maintaining normal levels of albumin and vitamin D in the elderly has positive impacts on nutrition, healing, infection prevention, and metabolic function. This cross-sectional study aimed to investigate the relationship between vitamin D levels and albumin levels in the elderly. It was conducted at Santa Anna Elderly Care Home in November 2023. The variables in this study were vitamin D levels and albumin levels. Statistical analysis was performed using the Mann-Whitney test. Out of 47 respondents, the average age was 77.55 years. Mann-Whitney test results indicated no significant relationship between 25-hydroxyvitamin D levels and albumin levels in blood serum (p-value: 0.770). The correlation between these two variables showed a negative correlation, meaning that lower levels of 25-hydroxyvitamin D were associated with higher albumin levels. This is interesting because it contradicts the research hypothesis, suggesting that albumin levels may be influenced by factors outside the variables being studied. The correlation result of 0.044 falls into the category of very weak and cannot be considered a determining variable between two variables. Further analysis using the Mann-Whitney test revealed that there was no significant relationship or difference in mean values between 25-hydroxyvitamin D levels in the hypoalbuminemia and normal groups (p-value: 0.919), and there was no significant relationship or difference in mean values between albumin levels in the vitamin D deficiency and normal groups. Keywords: Albumin, Elderly, Vitamin D  ABSTRAK Albumin dan vitamin D yang rendah pada lanjut usia dapat terjadi karena faktor malnutrisi, inflamasi, dan penyakit. Kekurangan albumin dapat memengaruhi ketersediaan vitamin D, hal ini disebabkan vitamin D terikat pada albumin. Memiliki kadar albumin dan kadar vitamin D yang normal pada lanjut usia berdampak positif pada status nutrisi, penyembuhan, pencegahan infeksi, dan fungsi metabolik. Penelitian potong lintang ini bertujuan mengetahui hubungan kadar vitamin D dengan kadar albumin pada lanjut usia yang dilakukan di Panti Lansia Santa Anna pada November 2023. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar vitamin D dan kadar albumin. Analisis statistik menggunakan uji Mann Whitney. Dari 47 responden, rata-rata usia adalah 77,55 tahun. Hasil uji Mann Whitney menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar 25-hidroksi vitamin D dengan kadar albumin dalam serum darah (p-value: 0,770). Hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukan korelasi negatif yang berarti semakin rendah kadar 25-hidroksi vitamin D maka akan semakin tinggi kadar albumin. Hal ini cukup menarik dikarenakan berlawanan dengan hipotesis penelitian yang berarti pula sebenarnya kadar albumin disebabkan oleh banyak faktor di luar variabel yang diteliti. Hasil korelasi 0,044 masuk dalam kategori sangat lemah dan tidak dapat diperhitungkan sebagai variabel penentu antara kedua variabel. Hasil analisis lanjutan dengan uji Mann Whitney didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan atau perbedaan rerata yang bermakna antara kadar 25-hidroksi vitamin D pada kelompok hipoalbumin maupun kelompok yang normal (p-value: 0,919) serta tidak terdapat hubungan atau perbedaan rerata yang bermakna antara kadar albumin pada kelompok defisiensi vitamin D dan kelompok normal. Kata Kunci: Albumin, Lanjut Usia, Vitamin D
Hubungan Kadar Insulin Puasa dengan Tekanan Darah Pada Kelompok Lanjut Usia: Studi Potong Lintang di Panti Santa Anna Kosasih, Robert; Frisca, Frisca; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Averina, Friliesa; Goh, Daniel; Sitorus, Ribkha Anggeline Hariesti; Gaofman, Brian Albert
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13127

Abstract

ABSTRACT Hypertension is one of the most common causes of death in the world. Insulin is a hormone that has been studied for a long time, and hyperinsulinemia is a condition where the body requires large amounts of insulin to achieve normal sugar levels. It was found that hypertensive patients with metabolic syndrome disorders have higher insulin levels with or without obesity which makes it considered as a risk factor. Finding the correlation between fasting insulin and blood pressure in nuring home. Cross-sectional study research on the correlation of fasting insulin levels with blood pressure in the elderly group at Santa Anna Nursing house. Respondents who meet the inclusion criteria will follow a series of data collection according to applicable physical and laboratory examination standards. Statistical analysis using spearman correlation analysis. There were 30 respondents who met the inclusion criteria with an average age of 73 (56 - 88) years, systolic blood pressure (SBP) 120 (105-150) mmHg, diastolic blood pressure (DBP) 70 (55-80) mmHg, and fasting insulin levels 9.45 (5.4-29.5) μIU / ml. the results of the analysis did not find a significant correlation between fasting insulin levels and blood pressure (p-value = 0.590 and 0.898). In this study, it was found that the higher the fasting insulin level, the lower the systolic blood pressure (r-systolic = -0.102). Fasting insulin is one of the tests that can be carried out as an early detection of metabolic disease, especially as a prevention of hypertension. Keywords: Fasting Insulin, Elderly, Blood Presure  ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tersering di dunia. Insulin merupakan hormon yang telah dipelajari sejak lama, dan hiperinsulinemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh membutuhkan jumlah insulin yang banyak untuk mencapai kadar gula darah yang normal. Ditemukan bahwa pada penderita hipertensi dengan gangguan sindroma metabolik memiliki kadar insulin yang lebih tinggi baik itu dengan atau tanpa obesitas yang membuatnya dipertimbangkan sebagai faktor risiko. Meneliti bagaimana korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah di panti lansia. Penelitian studi potong lintang mengenai korelasi kadar insulin puasa dengan tekanan darah pada kelompok lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi akan mengikuti rangkaian pengambilan data sesuai standar pemeriksaan fisik dan labotorium yang berlaku. Analisis statistik menggunakan analisis korelasi spearman.  Terdapat 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 73 (56 – 88) tahun, tekanan darah sistolik (TDS) 120 (105-150) mmHg, tekanan darah diastolik (TDD) 70 (55-80) mmHg, dan kadar insulin puasa 9,45(5,4-29,5)μIU/ml. hasil analisis tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara kadar insulin puasa dengan tekanan darah (p-value= 0,590 dan 0,898). Pada penelitian ini didapatkan semakin tinggi kadar insulin puasa maka akan semakin rendah tekanan darah sistolik (r-sistolik=-0,102). Insulin puasa merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai deteksi dini penyakit metabolik, khususnya sebagai pencegahan terhadap hipertensi.   Kata Kunci: Insulin Puasa, Lansia, Tekanan Darah
Hubungan Kadar HBA1C dan Insulin Puasa Terhadap Infeksi Saluran Kemih Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna S, Donatila Mano; Atzmardina, Zita; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Wijaya, Dean Ascha; Kaminto, Eric Raditya; Syarifah, Andini Ghina; Ezra, Pasuarja Jeranding; Marcella, Agnes; Syachputri, Rifi Nathaznya
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13510

Abstract

ABSTRACT Urinary tract infection (UTI) poses a serious concern in the elderly population, with approximately 25% of total infection cases in the geriatric group being UTIs. Diabetes mellitus stands as a leading cause of global morbidity and is associated with severe complications, including an increased risk of infections impacting the quality of life. Patients with diabetes face a twofold higher risk of mortality due to infections. Advanced age is also a risk factor for UTIs, influenced by factors such as uncontrolled diabetes. Measuring parameters such as fasting insulin and HbA1c levels is crucial for understanding correlation between diabetes and UTIs. HbA1c can reflect long-term glycemic control in diabetic patients. This cross-sectional study aims to investigate relationship between HbA1c and fasting insulin levels concerning the occurrence of UTIs in the elderly population, conducted at the Santa Anna Nursing Home in 2023. The study included 33 respondents with an average age of 72.88 years, predominantly comprising 24 female respondents (72.7%). The mean fasting insulin level was 12.46 mIU/mL, and HbA1c level was 5.97%. UTIs were diagnosed in 11 respondents (33.3%). The correlation analysis between these variables indicated no significant difference in the mean HbA1c levels between groups with or without UTIs (p = 0.955). However, a significant difference was observed in the mean fasting insulin levels between the two groups (p < 0.001). This finding is noteworthy as fasting insulin levels have a direct correlation with circulating blood glucose levels and formation of red blood cells, potentially influencing HbA1c levels. Further clarification is needed on how these three variables interact. Keywords: Elderly, Fasting Insulin, HbA1c, Urinary Tract Infection  ABSTRAK Infeksi saluran kemih (ISK) adalah masalah serius pada populasi lanjut usia, sekitar 25% dari total kasus infeksi pada kelompok geriatri adalah ISK. Diabetes melitus adalah penyebab utama morbiditas global dan berhubungan dengan komplikasi serius, termasuk risiko infeksi yang berdampak pada kualitas hidup. Pasien diabetes memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk kematian akibat infeksi. Peningkatan usia juga merupakan faktor risiko untuk ISK, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti diabetes yang tidak terkontrol. Pengukuran parameter seperti insulin puasa dan HbA1c adalah kunci dalam memahami korelasi antara diabetes dan ISK. HbA1c dapat mencerminkan kontrol glikemik jangka panjang pada pasien diabetes. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dan insulin puasa terhadap kejadian ISK pada kelompok lanjut usia yang dilakukan di Panti Lansia Santa Anna pada tahun 2023. Penelitian mengikutsertakan 33 responden dengan rata-rata usia 72,88 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan  sebanyak 24 responden (72,7%). Rerata kadar insulin puasa sebesar 12,46 mIU/mL dan kadar HbA1c sebanyak 5,97%. Sebanyak 11 responden (33,3%) terdiagnosis ISK. Hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam rerata kadar HbA1c antara kelompok dengan atau tanpa ISK (p = 0,955). Meskipun demikian, terdapat perbedaan signifikan dalam rerata kadar insulin puasa antara kedua kelompok (p < 0,001). Hal ini menjadi sebuah pertimbangan karena kadar insulin puasa memiliki korelasi langsung dengan jumlah gula yang beredar bebas dalam darah dan pembentukan sel darah merah yang dapat meningkatkan tingkat HbA1c. Diperlukan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana ketiga variabel ini berinteraksi. Kata Kunci: HbA1c, Infeksi Saluran Kemih, Insulin Puasa, Lanjut Usia
Exploring the Complexities of Sarcopenic Obesity and Nutritional Approaches for Promoting Healthy Aging: a Literature Review Natalie, Michelle Ruth; Santoso, Alexander Halim
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i2.12882

Abstract

ABSTRACT The ongoing global demographic transition towards an aging population indicates that the proportion of individuals aged 60 and above is expected to reach 21% by the year 2050, with more than 5% of this group being 80 or older. As a result of this shift in demographics towards an increasingly elderly population, there has been a noticeable increase in the occurrence of a medical condition known as sarcopenic obesity. This academic paper thoroughly examines the existing body of literature by consolidating information from various reputable sources. The primary focus of this review is to investigate the implementation of therapies related to obesity, sarcopenia, and nutrition. The data for this assessment was systematically collected by conducting an extensive search of electronic databases, encompassing research publications and review papers. It is crucial to acknowledge that traditional measures like body weight and body mass index are not advisable for assessing body composition in older adults because they cannot distinguish between adipose tissue and muscle mass. Sarcopenia is closely linked to inadequate dietary intake, while obesity results from excessive energy consumption, creating an imbalance between daily energy intake and expenditure. When formulating a nutritional strategy to address sarcopenic obesity, it is essential to consider dual goals. The primary goal is to ensure a proper intake of nutrients that promotes the growth of skeletal muscle mass or reduces the risk of muscle loss. At the same time, it is crucial to achieve balance by advocating for sufficient nutrition and energy intake to prevent the accumulation of excess fat tissue. Keywords: Sarcopenic Obesity, Elderly Population, Nutritional Therapeutic
Hubungan Kadar Vitamin D dengan Kejadian Insomnia Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna Biromo, Anastasia Ratnawati; Tadjudin, Noer Saelan; Santoso, Alexander Halim; Firmansyah, Yohanes; Satyanegara, William Gilbert; Wijaya, Dean Ascha; Kurniawan, Joshua; Jap, Ayleen Nathalie; Mashadi, Fladys Jashinta; Fransisco, Melkior Michael; Soebrata, Linginda
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13516

Abstract

ABSTRACT Vitamin D deficiency is a public health problem that affects everyone regardless of their age. It is linked to various health problems, and one of them is sleep problem. Nearly 60% of elderly have sleep problems, with insomnia being the most frequently reported symptom. Insomnia can lead to physical, mental, behaviour problems, and increasing risk of having diabetes and cardiovascular disease. To find the association between vitamin D and insomnia in elderly. This research uses cross sectional study to find association between vitamin D and insomnia in elderly who live in Santa Anna’s nursing home. Respondents who met the inclusion criterias were measured for vitamin D and then filling out Insomnia Severity Index (ISI) questionnaire. Statistical analysis used is the Mann-Whitney test. Twenty-seven participants met the inclusion criteria, with the mean age of 75,59 (SD 7,42) years and vitamin D level 19,93 (SD 6,87) ng/ml. There was no significant difference in vitamin D level between non-insomnia and insomnia (p-value 0,979). However, from this study we found that lower vitamin D serum was associated with the increasing risk of insomnia. Vitamin D deficiency should be taken into account when treating elderly with sleep disorder. Health practitioners should consider Vitamin D supplementation as adjunctive treatment in sleep problems. Keywords: Insomnia, Elderly, Vitamin D  ABSTRAK Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan umum yang dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang usia. Defisiensi vitamin D dihubungkan dengan berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan tidur. Gangguan tidur pada lansia merupakan masalah yang sering ditemui, dimana hampir 60% lansia mengalami gangguan tidur. Insomnia dapat menyebabkan gangguan fisik, mental, perilaku, dan meningkatkan risiko penyakit diabetes serta kardiovaskular. Meneliti hubungan vitamin D dengan kejadian insomnia pada lansia. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang mencari hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian insomnia pada orang lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengukuran kadar vitamin D dan pengisian kuesioner Insomnia Severity Index (ISI) untuk insomnia. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Sebanyak 27 responden memenuhi kriteria inklusi dengan rerata usia 75,59 (SD 7,42) tahun, dengan kadar vitamin D 19,93 (SD 6,87) ng/ml. Hasil analisis statistik tidak mendapatkan perbedaan rerata kadar vitamin D yang bermakna antara kelompok dengan atau tanpa insomnia (p-value 0,979), meski demikian pada penelitian ini didapatkan bahwa defisiensi vitamin D berisiko meningkatkan terjadinya insomnia. Defisiensi vitamin D harus dipertimbangkan dalam manajemen lanjut usia dengan gangguan tidur. Suplementasi vitamin D dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada lanjut usia yang mengalami gangguan tidur. Kata Kunci: Insomnia, Lansia, Vitamin D
Hubungan Kadar 25(OH)D3 dengan Lingkar Betis Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna: Studi Potong-Lintang Santoso, Alexander Halim; Lontoh, Susi Olivia; Firmansyah, Yohanes; Yogie, Giovanno Sebastian; Goh, Daniel; Syarifah, Andini Ghina; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Khoto, Anthon Eka Prayoga
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13124

Abstract

ABSTRACT The research on vitamin D is still developing until its role in the immune system, the absorption of phosphate from the intestine, and preventing its excretion in the kidneys are known. The prevalence of low levels of vitamin D is high, and recently, it was discovered that there was a relationship between vitamin D deficiency and the incidence of sarcopenia in the elderly. Determining vitamin D levels and the incidence of sarcopenia in the elderly at the Santa Anna Nursing Home. This study was an analytical study with a cross-sectional design conducted on elderly residents of the Santa Anna Nursing Home in July 2023 to assess vitamin D levels and calf circumference to assess sarcopenia. The data obtained were analyzed using Mann-Whitney. Result Of the 32 respondents, the average age was 72.66 years, and 22 (68.7%) respondents were women. It was found that 30 (93.8%) respondents experienced vitamin D deficiency, and 15 (46.9%) respondents experienced sarcopenia. The results of statistical tests showed that there was no difference in the mean levels of vitamin D between the sarcopenic and non-sarcopenic groups. However, the group of patients with sarcopenia had vitamin D levels that tended to be lower compared to the group without sarcopenia (18 vs. 21 ng/mL; MR 15.50 vs. 17.38). There was no statistically significant difference in mean vitamin D levels between the groups with and without sarcopenia. However, there is a tendency for groups of patients with sarcopenia to have vitamin D levels that tend to be lower than those in groups without sarcopenia. Keywords: Vitamin D, Sarcopenia, Elderly  ABSTRAK Hingga saat ini, penelitian terhadap vitamin D terus berkembang hingga diketahui perannya dalam sistem imun, absorpsi fosfat dari usus dan mencegah terekskresinya pada ginjal. Tingginya prevalensi kurangnya kadar vitamin D dan baru-baru ini, diketahui ada hubungan defisiensi vitamin D dengan kejadian sarkopenia pada lansia. Mengetahui kadar vitamin D dengan kejadian sarkopenia pada lansia di Panti Werda Santa Anna. Penelitian ini adalah analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada lansia penghuni Panti Werdha Santa Anna pada Juli 2023 untuk menilai kadar vitamin D dan lingkar betis untuk menilai sarkopenia. Data yang didapat kemunian dianalisis menggunakan Mann-Whitney. Didapat 32 responden dengan rerata usia 72,66 tahun dan sebanyak 22 (68,7%) responden adalah perempuan. Didapat 30 (93,8%) responden mengalami defisiensi vitamin D dan 15 (46,9%) responden mengalami sarkopenia. Hasil uji statistic didapat hasil tidak terdapat perbedaan rerata kadar vitamin D antara kelompok sarkopenia dan tidak. Namun dapat terlihat bahwa kelompok pasien dengan sarkopenia memiliki kadar vitamin D yang cenderung lebih rendah dibandingan dengan kelompok tanpa sarkopenia (18 vs 21 ng/mL; MR 15,50 vs 17,38). Tidak terdapat perbedaan rerata kadar vitamin D yang bermakna secara statistik antara kelompok dengan atau tanpa sarkopenia. Namun terdapat kecenderungan kelompok pasien dengan sarkopenia memiliki kadar vitamin D yang cenderung lebih rendah dibandingan dengan kelompok tanpa sarkopenia. Kata Kunci: Vitamin D, Sarkopenia, Lanjut Usia
Co-Authors Abizar Rafi, Muhammad Adam Adhim, Laudza Al Aditya Pratama Aditya, Raden Seliwat Agung Aditya, Vincent Adjie, Eko Kristanto Kunta Agustina Akhmad, Fariz Azril Khaidar Alexandro, Cristian Alexin, Corry Calista Alifa, Tosya Putri Alifia, Khalisya Alifia, Tosya Putri Alkarni, Muhammad Dedy Alvianto, Fidelia Alwini, Muhammad Rifat Umar Amanda, Shelma Tria Amertha, Anak Agung Ngurah Putrayoga Amimah, Ranindita Maulya Ismah Andersan, Jonathan Andria Priyana Anggraeni, Natasha Anthony, Louis Aqila, Fitri Atzmardina, Zita Aurellya, Najwa Averina, Friliesa Averina, Frilliesa Aziel, Disya Gwyneth Bachri, Fiqi Afrizal Biromo, Anastasia Ratnawati Bryan Anna Wijaya Bustam, Steve Geraldo Cahyadi, Stanley Surya Cendi, Sylvia Charissa, Olivia Chian, Sung Christiana, Catherine Chua, Jimmy Daniel Goh Dava Pratama, Muhammad Kevin David Limanan Destra, Edwin Dewanto, Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Paulus Gegana Thery Dewi, Andriana Kumala Dewi, Fransiska Iriani Roesmala Dinali, Diana Drew, Clement Dwiana, Alya Dzakwan, Muhammad Fikri Edbert, Bruce Edbert, Juan Edwin Destra Emilda, Emilda Enike, Syilvia Cendy Enike, Sylvia Cendy Erdiana, Grace Ernawati Ernawati Ernawati Ernawati Evelyn EVELYN EVELYN Evelyn Evelyn Ezra, Pasuarja Jeranding Fajarivaldi, Kresna Bambang Febriana, Nafrisca Febriastuti, Abebi Felicia, Ivana Fiona Valencia Setiawan Fransisca I. R. Dewi Fransisco, Melkior Michael Frisca Frisca Frisca Gaofman, Brian Albert Ghina, Andini Goh, Daniel Gracienne Gracienne Gracienne Gracienne, Gracienne Gunaid, Farell Christian Gunaidi, Farell Christian Gunawan, Paskalis Andrew Hardjanto, Kevin Angga Hardjanto, Kevin Shen Angga Harsono, Axsel Hartono, Eric Hartono, Vincent Aditya Budi Haryanto, Ines Hekmatyar, Haritsyah Hendrianto, Rafindra Raja Hendrianto, Rifandra Rifqi Adi Herdiman, Alicia Herdiman, Julia Heri Yanto Putra Hidayat, Fadil Huang, Daniel Irawaty Hawari Ismi, Arni Istikanto, Ferdian Harum Jap, Ayleen Nathalie Jasmine, Angelia Jaya, I Made Satya Pramana Jeri Johan Johan Johan, Richver Framanto Kadang, Fidelis Samudra Kaminto, Eric Raditya Karjadidjaja, Idawati Karjadidjaja, Idawati Kartolo, Marendra Shinery Kartolo, Marenra Shinery Kasvana Kasvana Kasvana Kasvana, Kasvana Kelnia Mellenia Khoto, Anthon Eka Prayoga Kosasih, Robert Krezentian, Amelci Kristianto, Angeline Florencia Grace Kurniawan, Joshua Kurniawan, Junius Kusuma, Kanaya Fide Lo, Geoffrey Christian Lontoh, Susi Olivia Lontoh, Susy Olivia Lucius, Steven Hizkia Lumintang, Valentino Gilbert Mahendri, Ryan Dafano Putra Mahendri, Ryan Daffano Putra Mandalika, Astin Marcella, Agnes Marcellino, Marcellino Marendra Shinery Kartolo Martin, Alfianto Mashadi, Fladys Jashinta Massie, Andrew Christian Mayvians, Tizander Moniaga, Catharina Sagita Monika, Sesilia Natalie, Michelle Ruth Nathanael, Fernando Nathaniel, Fernandho Nathaniel, Fernando Nicholas Setia Nikita Noer Saelan Tadjudin Normala, Ajeng Permatasari, Nabila Jingga Peter Ian Limas Philo, Andrew Pranata, Catherine Christiana Pratama, Muhammad Kevin Dava Pratomo, Farhan Prayogo Khoto, Anthon Eka Purnomo, Yonathan Adi Putra, Feri Yanto Putra, Heri Yanto Putra, Muhammad Dzakwan Dwi Putri, Tiara Aulia R Dewi, Fransisca Iriani Rafi, Muhammad Adam Abizar Rafif, Akhtar Nawfal Raharjo, Anthony Jason Raharjo, Budiarjo Notonagoro Ramadhani, Kenzie Rafif Ranonto, Steve Vallery Rayhan , Naufal Rayhan, Naufal Riadi, Seravin Janet Riantyarni, Tinezia Allia Rosadi Putra, Rosadi Rumawas, Marcella E. Ruslim, Daniel Ruslim, Welly Hartono Ryan Dafano Putra Mahendri S, Donatila Mano Saerang, Stefanus Hnady Santoso, Frisca Sari, Triyana Sarijuwita, Alicia Sartono, Stefanny Satyanegara, William Gilbert Satyo, Timothy Satyo, Yovian Timothy Setia, Nicholas Setiawan, Fiona Valencia Shirly Gunawan Sidarta, Erick Sidharta, Erik Sim, Alfred Sutrisno Singh, Arwinder Sitorus, Ribka Anggelline Hariesti Sitorus, Ribkha Anggeline Hariesti Siufui Hendrawan Soebrata, Linginda Soeltanong, Dianova Soni, Yulfitra Stanislas Kotska Marvel Mayello Teguh Su, Ernawati Sugiarto, Hans Sugiharto, Sony Sukianto, Louise Audrey Suros, Angel Sharon Susy Olivia Lontoh Sutedja, Gina Triana Syachputri, Rifi Nathaznya Syarifah, Andhini Ghina Syarifah, Andini Ghina Tamaro, Anggita Tambunan, Nicholas Albert Tan, Nikita Tan, Sukmawati Tansil Tantoso, Lidya Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello Tiranda, Wisasti Gladys Chantika Valdes, Angeline Florencia Waltoni, Bobby Marshel Ancheloti Warsito, Jonathan Hadi Widjaja, Yoanita Wijaya, Bryan Anna Wijaya, Christian Wijaya, Dean Ascha Wijaya, Dean Ascha Wijaya Wijayadi, Linda Julianti William Gilbert Satyanegara Wohangara, Victor Sepriyadi Yogie, Giovanno Sebastian Yohanes Firmansyah Yudhitiara, Novia Yunita, Fenny Zhalila, Zhillan