Sekalipun pendidikan agama Islam dapat dipelajari dan tersedia dalam internet dapat diakses kapanpun dan dimanapun, namun kehadiran seorang kyai, ustaz, guru adalah hal yang tidak kalah penting sebagai sumber informasi dan pendidik mengenai ajaran agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode bandongan, metode diskusi dan mendeskripsikan langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan santri dalam memahami kitab Kuning. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Peneliti menggunakan tiga pendekatan berbeda untuk memperoleh data: 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Temuan penelitian dapat diperoleh dengan menganalisis data yang dikumpulkan yakni mereduksi data, menyajikan fakta, dan menarik kesimpulan untuk mengkaji hal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan metode bandongan dilakukan pada perkuliahan yang berkaitan dengan hadis, fiqh, nahwu, dan tauhid. 2) memasukkan teknik debat ke dalam kelas hadis, nahwu, dan fiqh. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap kitab kuning pada pembelajaran tauhid, nahwu fiqh, dan hadis dengan menekankan nilai-nilai kognitif, emosional, dan psikomotorik.